Terdengar helaan nafas dari sana.

"Gak bisa Fel. Gue sibuk karna dimintai tolong sama dosen Park. Udah ya, awas jangan nambah penyakit"

Nada tanda panggilan terputus menggema ditelinga Felix. Lelaki manis itu menjauhkan ponsel dari telinganya dengan wajah lesu.

"Gimana? Hyunjin pasti mau" ledek Minho.

"Diam ih!" seru Felix kesal. Setelah melempar Minho dengan bantal sofa tepat di depan wajah, Felix beranjak menuju kamarnya dengan langkah tertatih.

"Harusnya kamu putusin aja Hyunjin-nya Fel. Dia gak sayang kamu"

Felix membalikkan badan dengan wajah kesal. Namun, detik berikutnya rautnya berubah sedih. Mata berkaca-kaca, hidung mulai memerah, bibir bergetar pelan membuat Minho terkesiap.

Ia sadar, ia salah bicara.

"Hks.. Felix.. tau kok... Kenapa.. harus kakak bilang-"

"Eh, Fel.. Gak gitu maksud-"

"Diam! Gak ada yang sayang sama Felix! Kak Minho, Hyunjin-ie juga!" Felix melanjutkan langkahnya sambil terisak.

Minho hanya memperhatikan dari tempat duduk. Mungkin Felix butuh waktu sendiri, begitu pikirnya.

Sulung dari keluarga Lee itu menghembuskan nafas, otaknya sibuk memikirkan sesuatu. Tatapan matanya meredup seiring dengan semakin mantapnya sebuah keputusan yang diambil oleh otaknya.

Hyunjin harus mengakhiri hubungannya dengan Felix. Ini bukan permintaan tapi perintah.

Persetan!

Semua sikap kekasih adiknya sudah menjelaskan bahwa dia tidak serius menyayangi adiknya. Untuk apa Felix memiliki kekasih jika dirinya lebih pintar membahagiakan adiknya itu.

Setelah bermain di ponsel selama sepuluh menit, Minho beranjak dari duduknya karena jadwal kuliahnya sudah menunggu. Saat melangkah menuju kamar Felix, bel pintu utama rumah tersebut berbunyi. Minho berbalik kearah pintu utama.

"Ngapain lo kesini?" ketus Minho setelah mengetahui siapa tamunya.

"Yang jelas bukan buat ketemu lo"

Minho menahan diri untuk tidak menonjok bibir dower dihadapannya itu.

Nah, tamunya adalah Hyunjin yang beberapa menit lalu membuat adiknya merajuk.

Oh, Minho tidak sadar jika dia juga termasuk pelaku yang membuat Felix merajuk. Pokoknya yang salah dimatanya itu hanya Hyunjin, dia sebagai kakak merasa tidak bersalah. Orang tampan bebas, begitu prinsip si sulung Lee.

Iya, Hyunjin jelek dimatanya. Sudah jelek kasar pula. Seperti keset kaki yang diinjak Hyunjin sekarang.

"Buat ketemu Felix lo harus izin gue dulu" sahut Minho.

"Buang-buang waktu aja"

"Lo sadar gak sih lagi ngomong sama siapa?!" Minho mulai emosi. Manusia kelebihan bibir dengan ekspresi datar itu mengundang sekali untuk diajak baku hantam.

"Sadar. Udah ya, gue mau ketemu pacar gue"

Hyunjin menerobos masuk, tidak peduli dengan Minho yang terdorong beberapa langkah akibat terobosannya.

"Putusin dia"

Ucapan Minho sukses menahan langkah Hyunjin. Pemuda Hwang itu menoleh dengan tatapan tajamnya, tidak terima dengan ucapan Minho.

"Adek gue gak cocok lo jadiin mainan. Gak cocok buat lo jadiin pelampias kemarahan, jadi tolong tinggalin dia selagi gue suruh baik-baik"

Hyunjin mendengus.

Confusing {HyunLix}Where stories live. Discover now