18. Hermione Granger dan Kiat-kiat Menahan Malu

5.6K 718 246
                                    

Hermione keluar dari ruangan kepala sekolah sekitar jam setengah 10 malam. Menjadi target Bludger gila tadi siang membuatnya harus tetap berada di sana, untuk diwawancarai dan menyaksikan Profesor McGonagall menginterogasi pihak-pihak yang dicurigai.

Sedari tadi setidaknya ada 20 orang sudah dimintai keterangan. Banyak dari antara mereka adalah anak Slytherin. Profesor McGonagall curiga aksi ini ada kaitannya dengan Pelahap Maut yang belum tertangkap, yang ingin membalaskan dendam Voldemort. Sementara Hermione yang tahu siapa dalang dibalik kekacauan ini tetap menutup mulutnya. Jika Lana ketahuan ia pasti akan berurusan dengan Kementerian Sihir dan menurut Hermione selagi ia belum mengetahui motif Lana, Lana masih bisa diberi kesempatan.

Hermione sudah melewatkan makan siangnya hari ini dan sekarang ia juga kelewatan makan malam. Hermione bisa saja datang ke dapur Hogwarts dan meminta peri rumah untuk membuatkan sesuatu untuknya tapi ia merasa tidak enak, peri-peri rumah itu pasti sudah beristirahat sekarang. Jadi Hermione memutuskan untuk kembali ke asrama, lagipula ada sesuatu yang ingin ia lakukan.

Lorong-lorong kastil sudah gelap, beruntung Hermione  sudah 8 tahun tinggal di Hogwarts jadi ia tidak kesulitan jalan meski minim cahaya.

Di tengah perjalanan Hermione menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Sesuatu yang sudah akrab dengannya dari tahun pertama masa belajarnya di Hogwarts.

Hermione mempercepat langkahnya namun berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Begitu jaraknya sudah pas langsung saja ia menarik kain tak kasat mata itu dan menemukan Harry di dalamnya.

"Mione!!" pekik Harry tertahan.

"Hi Harry dari mana kau malam-malam begini? Ah, kau habis menjenguk Ron ya? Bagaimana keadaannya?" tanya Hermione santai.

Meski kesal sudah dibuat terkejut tanpa permintaan maaf, Harry tetap menjawab. "Dia sudah membaik, pendarahan di kepalanya sudah berhenti. Seharusnya dia bisa kembali ke asrama jika saja ia mau meminum ramuan yang diberikan Madam Promfrey. Tapi Ron memuntahkannya katanya rasanya seperti teh buatan Hagrid jika sudah basi. Jadi Madam Pomfrey harus menggunakan metode lain yang mengharuskannya untuk menginap semalam," kata Harry, mengernyit sedikit membayangkan rasa ramuan yang Ron ceritakan.

Teh buatan Hagrid saja sudah menakutkan apalagi kalau sudah basi?

Hueeekkkk

"Bagaimana hasil interogasinya? Apa mereka berhasil mengetahui kalau Lana adalah pelakunya?" tanya Harry.

"Tidak."

Harry memutar bola matanya. "Aku tidak mengerti kenapa kau tidak memberitahu yang sebenarnya saja pada Profesor McGonagall, Hermione. Lana Black sudah keterlaluan!"

Sebelum Hermione sempat membuka mulutnya untuk menjelaskan Harry kembali memotong.

"Sudahlah tak perlu dijelaskan, aku serahkan saja semuanya padamu. Asal kau harus selalu berhati-hati, oke? Kejadian hari ini membuktikan kalau Lana Black tidak bisa diselepekan."

"Pasti Harry."

"Sekarang kau pasti mau menjenguk Ron juga. Ini, kau bisa menggunakan jubahku."

"Tapi kau?"

"Asrama sudah dekat, lagipula Filch sudah lewat tadi, dia berjalan ke ruang bawah tanah," ucap Harry sembari mengulurkan jubahnya.

"Well, fine. Thanks Harry," ucap Hermione mengambil jubah itu.

Baguslah ia jadi tak perli repot-repot berjalan dulu ke asrama untuk meminjam jubah ini.

"Sama-sama. Cepatlah, siapa tahu Filch memutuskan untuk berpatroli lagi."

POTION [DRAMIONE]Where stories live. Discover now