13. Draco Pura-Pura Bodoh Malfoy

4.2K 649 117
                                    

Setidaknya sudah lima kali Hermione melihat ke area sekitar untuk memastikan tak ada seorangpun di dekatnya. Oke, kalau boleh jujur bukan sembarang orang yang dicemaskan Hermione sebenarnya, melainkan kehadiran Draco Malfoy.

Lagi, Hermione melihat ke sekeliling setelah membalik lembar buku yang dibacanya.

Kalau begini terus bagaimana ia bisa berkonsentrasi?

Menarik napas panjang, Hermione mencoba tenang.

Tenang Hermione tenang, kau sudah dua jam di sini dan tidak ada tanda-tanda keberadaaan musang itu lagipula perpustakaan ini kan tempat yang luas, kau pasti lepas dari penglihatannya.

Dengan mengulang kalimat itu berkali-kali di kepalanya akhirnya Hermione tenang.

Sudah hampir dua minggu lewat semenjak Hermione mencuri dengar pembicaraan Draco dan teman-temannya. Meski begitu kesal yang Hermione rasakan tak juga sirna.

Hermione merasa ditipu dan dimanfaatkan padahal ia sudah yakin kalau Draco itu sudah berubah.

Merlin, Hermione bahkan beradu mulut dengan sahabatnya hanya untuk membela Draco! Sekarang Hermione harus berusaha keras agar Ron dan Harry tidak mengetahui permasalahan ini.

Hermione bisa membayangkan bagaimana wajah puas Ron seandainya ia tahu ia benar.

"Kan 'Mione, sudah kubilang Malfoy itu blablablabla.."

Sekarang semuanya sudah jelas. Hermione akhirnya tahu di balik sikap toleran Draco dan bantuannya dalam menangani Lana, ada misi yang ia jalankan. Misi dari ibunya untuk berteman baik bahkan dengan muggleborn agar reputasi keluarga mereka bisa kembali.

Harusnya Hermione diingatkan Draco itu Slytherin. Licik dan manipulatif adalah sifat mereka. Namun kenapa ia bisa lengah?

Hermione jadi khawatir apa kemampuan deduktifnya sudah berkurang sekarang?

Hermione bergidik ngeri.

Tidak, tidak, aku masih secerdas biasanya, memang musang itu saja yang terlatih memanipulasi orang!

Kali ini adalah kali pertama Hermione keluar lagi dalam kurun waktu dua minggu, kemarin-kemarin ia bertahan di kamarnya dan hanya keluar jika memang wajib seperti kelas dan makan. Hermione bersyukur ia masih waras dan tidak membiarkan masalahnya dengan Draco membuatnya jadi bodoh hingga melewatkan makan dan kelas-kelasnya.

Saat di kelas atau aula besar, beberapa kali Draco terlihat seperti ingin memanggilnya tapi Hermione selalu memutuskan tatapan mereka sebelum Draco sempat memberikan isyarat. Draco tidak pernah berani mendatangi Hermione, mungkin karena ia selalu diikuti antek-anteknya dan Draco tidak mau mereka berpikir ia akrab dengan muggleborn seperti Hermione.

Ke perpustakaan kali ini pun Hermione terpaksa. Ada tugas yang harus dikerjakannya yang membutuhkan sejumlah buku tertentu. Ia sudah meminta tolong pada Ginny untuk meminjamkan buku-buku itu untuknya tapi Ginny tidak mau.

"Ayolah Gin, aku akan mengerjakan tugasmu jika kau mau mengambilkan buku itu untukku," kata Hermione memohon pada Ginny tadi.

"Hermione aku sudah bilang padamu, aku bersedia mengambilkannya tanpa imbalan apapun asal kau mau jujur padaku. Kenapa kau tidak mau keluar?"

"A-aku bukannya tidak ma...-"

"Hermione kau sudah mengurung diri hampir dua minggu! Harry dan Ron sudah sangat cemas! Jujurlah, apa ini ada hubungannya dengan Malfoy?"

"Hah?!" pekik Hermione terlalu cepat, membuat Ginny tahu ia benar.

Ginny melempar senyuman misteriusnya.

POTION [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang