Their Secret Affair

Start from the beginning
                                    

"Ya, aku juga akan meminta pengacaraku untuk mengecek ulang sebelum menandatanganinya." Jack tersenyum lagi setelah menegaskan bahwa walau dia masih muda tapi dia tidak naif.

Hermes tertawa.

"Apa kau mau minum bersamaku? Aku dan beberapa staf ingin mencoba makan di restoran Korea baru di dekat sini. Pengambilan gambarnya sudah selesai kan?" Hermes mengundang.

Jack menggeleng.

"Sayangnya aku tidak bisa, aku tertarik dengan kimchi dan bulgogi, namun aku sudah ada janji." Jack menolak dengan elegan.

***

Jack Tyler memarkirkan mobil peugeot sportnya dengan sempurna kemudian menjejak turun ke tanah. Sudah hampir petang dan taman hiburan lokal itu mulai ramai dibanjiri pengunjung.

Memang berbeda dengan kebanyakan taman hiburan lainnya yang ramai di siang hari. Pinnochio Theme Park, malah mulai ramai ketika menjelang gelap.

Jack bisa melihat sebuah komidi putar; dengan cat mengelupas karena karat masih berotasi sambil mengeluarkan derit menakutkan. Bukan karena horor, namun lebih karena potensi kecelakaan yang cukup tinggi jika menaikinya.

Jack bisa melihat kuda tunggang mainan berbentuk unicorn dan berbahan fiber glass naik turun perlahan tanpa ekspresi. Kendati taman hiburan cukup ramai, namun tidak ada seorang pun yang mau menaikinya.

Segala mainan seperti Ferris Wheel tua, rumah hantu, komidi putar dan atraksi lain seakan hanya berupa aksesoris belaka di taman hiburan yang hanya buka satu bulan dalam setahun itu.

Semua warga berkunjung untuk menghadiri sirkus yang menakjubkan dari Perancis. Cirque du Pinnochio nama acaranya. Walaupun menggunakan nama Perancis, rata-rata anggotanya adalah orang yang sudah menetap di Amerika dan melakukan pertunjukan sekali dalam setahun atas dasar kecintaan mereka dengan seni hiburan.

Jack merapatkan syalnya, dan membenahi kacamatanya. Jack Tyler adalah seorang pesohor karena itu dia terbiasa menyembunyikan identitasnya. Sesekali terasa menyenangkan berjalan di tempat publik dan dimintai foto bersama setiap tiga langkah, Jack tentu menikmati popularitasnya. Namun sebagian besar dari dirinya lebih suka kalau orang-orang tidak mengenalinya.

Jack Tyler berambut pirang dan mata biru khas ras kaukasia. Namun garis wajahnya unik dan tegas karena adanya darah Rusia mengalir di nadinya. Dia tampan tentu saja. Walau ada istilah terkenal yang berkata bahwa 'cantik itu relatif' tidak akan ada seorang pun yang berani menyanggahnya.

Jack melewati kedai popcorn kecil; dan mendapati orang yang punya janji temu bersamanya tengah memesan sebuah hotdog besar dengan ekstra kentang goreng. Sorot matanya bersemangat seperti anak sekolah dasar yang tengah berkunjung ke kebun binatang. Sama seperti dirinya, gadis berambut cokelat itu mengenakan kacamata dan masker.

"Apakah aku terlambat?" Jack berbisik ke telinga gadis itu dari belakang, berniat mengagetkannya.

"Oh ya ampun Jack! Kau hampir membuatku menjatuhkan kentang gorengku ... kau tahu berapa lama aku mengantri?" Jill Adelaide tampak gemas karena kesal. Dirinya masih merasa jantungnya berdebar karena rasa kagetnya.

"Maaf, aku tidak tahan melakukannya." Jack terkekeh jahil.

"Kamu masih tetap sama Jack, kapan kau mau menjadi dewasa?" Omel Jill.

Jill dan Jack telah saling kenal sejak mereka masih belia, mereka bernaung dalam kantor manajemen artis yang sama. Walau jarang bersinggungan dalam proyek yang sama, mereka cukup akrab.

Awalnya Jill enggan mengakrabkan diri dengan Jack karena para staf dan sesama rekan artis kerap menggoda mereka, menjodohkan mereka dan menyanyikan lagu anak-anak berjudul "Jack and Jill" berulang-ulang di dekat telinga mereka.

The Sky People (TAMAT)Where stories live. Discover now