10

4.6K 515 166
                                    

Mulut Yura serasa nggak bisa di tutup lagi, udah cukup lama dia melongo mencoba memahami isi perkataan Lukas Dirgantra tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulut Yura serasa nggak bisa di tutup lagi, udah cukup lama dia melongo mencoba memahami isi perkataan Lukas Dirgantra tadi. Bapak pun juga setengah terkejut mendengar ucapan Lukas Dirgantra. Bapak tadi padahal cuman mau menakut-nakuti lelaki yang telah ketangkap basah berada di apartemen Yura, bapak kira Lukas bakal lari seperti lelaki cemen lainya tapi Lukas malah dengan lantang dan berani menyatakan ingin menikahi anak bungsunya.

"Ekhm, jadi kamu yakin mau minang anak perempuan saya yang cerewet, urakan dan jarang bersih-bersih ini?" ucap bapak gelagapan langsung mendapat sengolan ibuk.

"Nak, ibu nggak apa-apa kalau kamu mau minang anak saya. Ibu si setuju-setuju saja tapi tergantung Yura setuju atau tidak," kata Ibun berusaha netral.

"Kalau Mba Ista sih, iye iye aja dapet adek ipar bening kaya Lee Min Ho gitu," sahut Mbak Ista malah makan kacang garuda bersama anaknya. "Kalau kamu Yur?" Dari bapak, ibuk, mbak Ista sampai Lukas menoleh kepada Yura yang langsung mendongakkan kepalanya.

"Ergh, Yura-"

"Ergh, Yura-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin pagi.

Yura menghela napas kasar sambil mengaduk-aduk tehnya berulang kali. Saya bersedia bertanggung jawab-, berulang kali kata-kata Lukas selalu menyerbu pikiran Yura. Gimana ya? Masalahnya Yura sendiri nggak paham sama perasaannya.

"Selamat pagi, istri," sapa Lukas Dirgantra dengan suara serak habis bangun tidur dan bikin jantungan.

Yura langsung memerah, "Ih! Apaan? Jangan ngada-ngada ya lo!" ucap Yura sewot berusaha nutupin pipinya yang lagi merah.

"Gue anter ke kampus hari ini," kata Lukas duduk di depan Yura seraya menyambar roti isi di piring Yura.

"Tumben, baik," balas Yura sebelum menyadari sesuatu.

"Tunggu bentar, jadi lo beneran mau nikahin gue?" tambah Yura penuh selidik, apa mungkin Lukas Dirgantra memang benar ingin lebih serius dengannya.

Dahi Lukas mengerit seraya melirik Yura, Lukas meringis dan masih mengunyah rotinya. "Menurut kamu?" Baik kini Lukas memakai bahasa kamu-aku. Hati Yura semakin terguncang-guncang sekarang.

LUKAS DIRGANTRA : COLD ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang