30.

13.6K 1.1K 225
                                    

Aku kembali keasrama, jujur aku tidak tahu apa jawabanku barusan terhadapa Gerald adalah jawaban yang tepat. Aku harusnya lebih aware dengan posisiku sekarang. Okey, let me tell you... Gerald adalah orang yang baik, dia selalu baik terhadapku. Dari awal aku mengenalnya dia tidak pernah menunjukan atau memberikan sisi jahatnya kepadaku, dia selalu menjadi seseorang yang bisa kuandalkan, dan sayangnya aku terlalu sensitif kepadanya, membuat diriku sendiri jatuh hati kepada seseorang yang harusnya tidak kulakukan since the first place. Tapi mendapatkan penolakan dari seorang Gerald tidak merubah fakta yang sudah ada jika Gerald selalu menjadi sosok teman yang baik untukku, dan aku tidak mungkin menolak ajakannya apalagi setelah apa yang dia katakan, aku ingin membalas kebaikannya, lagi pula ini semua karna hari Ulang Tahunnya.

Aku mengerti, Gerald mengatakan hal hal yang membuat diriku bingung belakangan ini. Dia mengatakan jika ia sadar ia juka memiliki perasaan yang sama kepadaku, tapi ia hanya belum bisa memastikannya. Tapi sayangnya, apa yang dia katakan tak seindah seperti apa yang Daniel katakan. Aku tidak ingin membuat Gerald bingung, aku tahu aku masih harus memberi Gerald jawaban, mungkin esok adalah hari yang tepat untuk memberikannya jawaban, jika aku akan memilih Daniel. Rasanya sudah berbeda saat diriku mengetahui jika Gerald memiliki Nadia saat itu, seketika rasanya berbeda. Perasaanku terhadap Gerald berubah, bahkan setelah ia mengatakan jika ia sudah mengakhiri hubunga tersebut, tetap saja hatiku sudah berubah untuknya, dan perasaan itu tak lagi sama.

Jika aku mengatakan hatiku dan perasaanku sekarang hanya untuk Daniel, tentu saja aku berbohong. Aku tau deep inside of my heart, aku menyukai Daniel. Rasanya sepi tanpa kehadiran sosok menjengkelkannya dikehidupanku. Tapi pada akhirnya, Gerald lah yang memulai semuanya. Aku jatuh hati kepada Gerald, lalu patah hati kepadanya, hingga akhirnya Daniel membuatku sadar jika sedari awal bukan hanya Gerald yang diriku suka, diam diam aku juga menyukai Daniel. Mungkin itu yang membuat diriku lebih mudah melupakan Gerald, maksudku melupakan perasaan itu. Tentu saja aku masih harus terus belajar menyukai, mengenal, dan mencintai Daniel, tapi untuk saat ini aku yakin, aku yakin jika Daniel adalah pilihanku.

Aku masuk kedalam kamar, dan Daniel keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih basah dan ia hanya mengenakan celana pendeknya saat itu. Mengetahui jika Daniel adalah pacarku sekarang, aku lebih terbiasa melihatnya seperti ini, aku tidak perlu malu untuk melihat badannya yang sempurna itu, harusnya aku lebih bisa menikmati apa yang kupandangi sekarang since he is my boyfriend right now.

"Apa yang kalian bicarakan ? Kenapa kau lama sekali ?" tanyanya kesal,

"Apa rambutmu ingin kukeringkan ?" tanyaku,

Ia memberikan handuknya kepadaku, lalu duduk ditepi ranjang.

"Apa yang kalian bicarakan ?" tanyanya sembari aku mengeringkan rambutnya,

"Diam dulu, aku harus fokus mengeringkan rambutmu" balasku,

Aku merapikan dan mengeringkan rambut Daniel yang basah. Aku jadi suka melakukan hal ini kepadanya. Memegang rambutnya yang tebal tapi terasa halus membuatku nyaman. Daniel melepas tanganku dari rambutnya, ia memegang tanganku dan kini berdiri tepat dihadapanku.

"Jika kau terus melakukan itu dengan rambutku, kau akan berakhir diranjang saat ini juga" seru Daniel membisikku,

Ia memegang pipi kananku dengan tangannya yang dimana aku selalu menyukai sentuhannya,

"Daniel, ada yang ingin kubicarakan kepadamu" seruku,

Kini wajah Daniel semakin mendekatiku, wajahnya sangat tampan jika terlihat dalam jarak dekat. Aku tidak pernah bosan melihat wajah tampannya itu yang semakin mendekatiku hingga aku mulai bisa merasakan hembusan nafasnya yang mendekati wajahku.

"Aku akan pergi makan malam bersama Gerald besok" seruku,

Tiba tiba saja Daniel berhenti,

"Kau bercanda bukan ?" tanyanya,

Secret Love [BoyxBoy]Where stories live. Discover now