7.

13.3K 1.4K 98
                                    

"Ge... Gerald ?" tanyaku saat akhirnya aku bisa melihat wajahnya dengan jelas,

Itu Gerald. Dia berdiri tegap dihadapan kami sekarang. Dengan keadaan basah, dia benar benar basah dari ujung rambut hingga sepatunya. Apa yang dia lakukan disini ?

"apa yang terjadi denganmu ?" tanya Gerald,

"Gerald, kau kehujanan," seruku,

"Apa yang mereka lakukan kepadamu ?" tanyanya lagi,

Aku diam. Aku bukan tipe orang yang suka mengadu, bahkan aku tidak ingin memberitahu apa yang terjadi dengan Gerald. Dia tidak seharusnya tahu apa yang terjadi.

"Kalian berdua bisa pergi, aku akan menemani Samuel" seru Gerald kepada Melanie dan Leo,

"Tapi ini hujan, kau bisa menggunakan payung ini" jawab Leo,

"Simpan saja, aku dan Samuel sudah basah kami akan segera berteduh, pergilah" balas Gerald dengan nadanya yang masih terdengar saat sopan,

Melanie dan Leo pamit, aku bisa merasakan rintik hujan kembali membasahiku. Aku melihat kearah Gerald dan Gerald melihatku.

"Ayo pergi dari sini," serunya menarik lenganku,

Aku hanya bisa mengikutinya dari belakang sambil memeluk tas ku yang dari tadi kujaga agar tidak basah. Kami berjalan menuju kedepan gedung olahraga agar bisa berteduh. Disana aku duduk bersampingan dengan Gerald.

"Apa yang terjadi denganmu Samuel ? Kenapa kau bisa jadi seperti ini ?" tanya Gerald,

Aku masih saja tidak ingin menjawab. Aku hanya diam tanpa jawaban sama sekali.

"anak football bukan ? siapa ? siapa yang melakukan ini kepadamu ?" tanya Gerald,

"Daniel ?" tanyanya lagi yang membuatku kaget,

"Kau mengenalnya ?" tanyaku kaget,

"Jadi dia Daniel. Apa yang kau lakukan hingga Daniel membuatmu seperti ini ?" balas Gerald,

"Dari mana kau mengenal Daniel ?" tanyaku masih penasaran,

"Daniel dia orang yang berbahaya. Jangan dekat dekat dengannya, kau harus menjauhinya, dia bukan tipikal orang yang baik" jawab Gerald,

tentu saja aku akan menjauhi orang paling kejam didumia ini yang kebetulan tidur tak jauh dari ranjangku, wow.

Tak lama hujan saat itu berhenti untuk sementara. Hujan sudah tidak deras, aku memikirkan untuk kembali keasramaku dan membersihkan diriku.

"Ge..gerald sepertinya aku akan kembali ke Asrama," seru ku pamit,

"Kau bisa mengganti pakaianmu dikamarku ?" tanya Gerald,

"Tidak perlu, aku.. aku bisa kembali ke asrama, tidak perlu repot-repot" jawabku,

"Aku memaksa Samuel, kau akan menjadi bahan lelucon jika kau pulang seperti ini keasrama" seru Gerald menarik lenganku,

"Ikut kekamarku, kau bisa berganti disana dan setelah itu kau bisa kembali ke asrama" lanjut Gerald menarikku pergi ikut denganny,

Kalian mungkin bertanya, kamar Gerald ? asrama ? wait a damn minute, ada berapa asrama sebenarnya dikampus ini ? okey let me explain you.

Aku sudah pernah mengatakan jika kampus ini adalah kampus terbaik dikota ini, dari segala aspek termasuk fasilitas. Hampir semua orang kaya dipenjuru kota pasti akan menyekolahkan anaknya dikampus ini dan pihak kampus tentu saja aware dengan hal itu dan membuka peluang bisnis yang besar untuk hal itu dengan cara, mereka membuat kamar khusus untuk setiap orang yang ingin menyewanya. Seperti apartment hanya saja bukan digedung bertingkat melainkan di area yang khusus tempat penyewaan kamar mahasiswa. Tentu saja dengan biaya yang mahal, dan hanya orang tertentu saja yang bisa mendapatkan fasilitas itu, termasuk Gerald.

Secret Love [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang