"Terima kasih Jungkook-ah. Kami janji, akan selalu berada bersamamu. Terimakasih kau sudah percaya pada kami. Sekarang, tugasmu hanya membuktikan apa yang kami ucapkan." Lirih Hoseok di tengah pelukan mereka membuat Jungkook semakin erat memeluk Hoseok.

"Kalian adalah magic shop-ku hyung. Jika bukan bersama kalian, aku mungkin tidak akan bertahan."

Semua ikut berhambur memeluk Jungkook. Menyalurkan rasa terimakasih mereka pada sang adik. Memang benar, Magic Shop yang Jungkook maksud adalah Bangtan.

Mereka mungkin memang orang yang menorehkan luka bagi Jungkook. Namun, tanpa di sadari, rasa sayang Jungkook yang lebih besar, justru membuat mereka juga yang menjadi obatnya secara tidak langsung. Hanya kembali bersama mereka, Jungkook merasa lebih tenang. Hanya dengan kembali bersama mereka, Jungkook merasa mendapatkan kembali  kebahagiaan yang sedikit hilang dari hidupnya. Iya, hanya bersama mereka.

"Selamat datang kembali Jungkook-ah." Ucap Jimin sambil mengusak rambut Jungkook.

"Hyungdeul, terima kasih."
.
.
.
"Jungkook-ah! Bangun!"

Namjoon membuka pintu kamar Jungkook dan terlihat sang pemilik masih asik dengan dunia mimpinya. Mulutnya yang sedikit terbuka mampu membuktikan, betapa nyenyaknya si pangeran tidur di Bangtan itu. Namjoon tersenyum. Namun hatinya teriris setelah melihat posisi Jungkook yang sama persis saat ia lihat semalam. Keadaannya yang sekarang, membuat Jungkook tidak bisa bergerak bebas, bahkan saat tidur sekalipun.

"Apa dia tidak pegal?"

Bodoh kau Namjoon! Jelas saja itu pegal. Kenapa ia bertanya yang ia sendiri tahu jawabannya.
Namjoon duduk di pinggiran ranjang Jungkook dan membangunkan Jungkook secara perlahan. Namun, Jungkook tak bergeming sama sekali.

Iya, Namjoon lupa, dulu hal yang paling ia hindari adalah membangunkan Jungkook. Semua Army pasti sudah tahu bagaimana susahnya Jungkook untuk di bangunkan.
Hanya Seokjin yang bisa membangunkan si maknae itu.

"Ahh aku lupa bertanya pada Jin hyung bagaimana cara membangunkan Jungkook. Harusnya aku waktu itu belajar membangunkan Jungkook." Namjoon terkekeh.

"Jungkook-ah" Namjoon mengguncang tubuh Jungkook sedikit keras. Namjoon tersenyum saat Jungkook mengernyit. Sepertinya Jungkook akan bangun. Namun Namjoon salah. Jungkook kembali tidur. Malah lebih nyenyak.

Namjoon membangunkan Jungkook dengan berbagai cara, tapi si maknae masih saja betah memejamkan mata, membuat Namjoon menyerah dan memilih kembali ke meja makan.

"Jungkook mana?" Tanya Yoongi yang selesai menyimpan masakan terakhirnya di meja makan.

"Masih tidur."

"Kau tidak membangunkannya?"

"Sudah hyung, kau tahu sendiri bagaimana Jungkook saat di bangunkan. Dia tidur seperti orang pingsan."

Yoongi menggeleng, sementara member lain tertawa. Mereka merasa puas karena Namjoon kalah. Di saat semua member angkat tangan untuk membangunkan Jungkook, justru Namjoon dengan percaya dirinya akan membangunkan Jungkook sampai bangun dan membawanya ke meja makan.

Yoongi membuka apron pink nya, lalu menuju kamar Jungkook karena sarapan sudah siap. Yoongi terkejut, ternyata Jungkook sudah bangun saat ia masuk ke kamarnya. Jungkook terlihat sedang memijat kakinya membuat Yoongi merasa sakit.

"Koo, kenapa?"

Jungkook mengalihkan pandangannya. Sepertinya ia tidak menyadari jika Yoongi sudah di hadapannya. Terlihat dari Jungkook yang segera memasang wajah biasa saja, padahal Yoongi jelas melihat raut kesakitan tadi.

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Where stories live. Discover now