Epilog

2.4K 401 326
                                    

Awal mula ia ternoda oleh dosa adalah karena ikut campur atas masalah kematian manusia. Hendery melakukannya lebih dari 10 kali dan itu membuat sang Maha Kuasa murka. Ia dijatuhi hukuman dan diturunkan ke alam dunia bawah. Bertemu sang Hades, dan meminta pertolongan darinya.

"Sudah lama aku tidak bertemu malaikat yang dijatuhi hukuman," Hades berujar. Ia memiliki tubuh besar, bermata merah menyala, bertanduk serta memiliki janggut hitam gelap.

"Apa memakan jiwa satu-satunya yang bisa menambah umurku?" Hendery tidak memedulikan tampang sang penguasa bawah yang seram, ia justru bertanya lembut dengan memasang senyuman di bibirnya.

"Jiwa akan membuatmu berumur panjang. Kau bisa hidup ratusan tahun tanpa makan ataupun minum. Tapi jika kau masih belum siap memakan jiwa, kau bisa mengambil darah mereka setiap purnama. Tapi ingat, itu hanya berlaku sementara sampai kau benar-benar mengambil jiwanya."

"Baiklah aku mengerti," Hendery hendak menyudahi pertemuannya tapi Hades memanggilnya kembali.

"Jika ada yang ingin kubantu, kau bisa memanggilku."

Hendery menoleh menerima sebuah bulu berwarna hitam yang ia berikan pada Hendery. "Itu adalah milik raven, peliharaanku. Gunakan untuk memanggilku dan aku akan datang membantu mu."

"Mengapa?"

"Sederhana. Aku menyukaimu."




🎴🎴🎴





Saat itu Hendery hanya berpikir kehidupannya yang sekarang sudah jauh lebih baik. Sejak ia bertemu dengan Dejun, ia perlahan melupakan tentang tujuan awalnya. Ia lupa jika alasan ia membuat kontrak dengan Dejun adalah untuk nyawanya. Dia lupa jika ia ada misi untuk memakan jiwa pemuda itu sebelum dirinya mati. Tapi, Hendery selalu menunda. Ia masih belum siap menghadapi keseharian jika tidak ada Dejun yang ia layani. Dan Hendery benci jika ia harus termakan rindu karena hal sepele itu.

Namun apa ini?

Kehidupan normal yang diinginkannya tak berjalan dengan baik. Di depannya, Dejun memandangnya sendu dengan senyum palsu. Lautan dipenuhi darah karena lubang di dadanya. Hendery marah. Sisi gelapnya pun tanpa sadar muncul. Bulu hitam yang pernah Hades berikan kini berguna. Sayap putih yang dulu melebur karena hukuman, kembali muncul dengan warna hitam pekat yang bahkan lautan pun enggan menyentuhnya.

Dari atas, Yangyang dan Yonqin tersentak. Lautan membentuk pusaran begitu besar disertai awan petir diatasnya. "Apa yang terjadi?" Mereka saling memandang satu sama lain karena kebingungan.

Detik berikutnya, mereka tak dapat lagi menyembunyikan rasa terkejut dan tak percaya begitu tahu sang penguasa bawah -Hades berdiri di belakang Hendery.

"Akhirnya kau memanggilku," Hades berkata. Menatap Hendery yang tengah menggendong seseorang. "Apa dia mangsamu?"

"Tidak. Dia adalah tuanku."

"Ah, begitu."

Cahaya putih turun dari langit. Seorang pria berambut biru menatap tajam.

"Lama tidak bertemu. Kun." Hendery menyapa. Kun menautkan kedua alisnya. "Seharusnya waktu itu kau dijatuhi hukuman mati saja."

"Ya, aku sudah mati," Hendery menatap Dejun yang terlelap dalam gendongannya. "Aku benar-benar sudah mati."

"Sebagai leader, aku akan mendisiplinkanmu, Hendery."

"Silahkan, tapi kau harus melewati dia lebih dulu."

ANDEVIL Where stories live. Discover now