4. Hilang

2.2K 475 195
                                    

Darah terciprat dimana-mana. Zou, Brena dan Gona terbujur kaku dengan mata terbuka serta darah segar yang keluar dari tubuh mereka, menodai lantai dan tembok rumah.

"Dosaku semakin banyak karena kalian semua," kata Hendery dingin menatap datar tiga mayat di depannya. "Master pasti sudah bangun dan mencariku, aku harus bergegas." Hendery melangkah keluar bersama percikan api di kakinya dan siap membakar rumah.

"Sudah lama aku tidak melakukan ini," gumamnya terus melangkah keluar tak memedulikan api yang ditinggalkannya semakin besar dan memenuhi ruangan, membakar apapun yang disentuhnya.




-AnDevil-






"Hendery itu, ingin memakanmu."

Deg!

Dejun terkejut mendengar apa yang pemuda itu katakan. Yangyang tertawa. "Reaksimu menggelikan!" Ia merasa puas sudah membuat Dejun kehabisan kata-kata.

"Apa kau takut?" Yangyang bertanya setelah mengubah ekspresinya ke semula. "Seharusnya kau tidak terlalu percaya pada Hendery. Dia itu pembohong." Yangyang mendekatkan kepalanya disamping telinga Dejun dan berbisik.

"Sebaliknya, aku akan senantiasa jujur kepadamu."

Dejun tidak mengatakan apapun. Pandangan matanya kosong sementara Yangyang melanjutkan perkataannya.

"Hendery adalah pendosa karenanya dia diturunkan. Dan alasan mengapa dia melakukan kontrak padamu selain karena hanya kau yang bisa melihatnya, adalah untuk bertahan hidup."

"Hendery diturunkan dengan jangka umur yang pendek. Dia meminta bantuan di alam bawah dan diberitahu jika umurnya hanya bisa bertambah jika ia mengambil darah manusia. Tapi tidak semua manusia bisa ia ambil darahnya, melainkan manusia yang melakukan kontrak dengannya dan hidup bersamanya." Yangyang menjeda kalimatnya


"Sebelumnya, dia hanya mengetahui informasi itu, tapi pemimpin alam bawah menambahkan jika Hendery ingin abadi atau setidaknya umurnya bertambah agak lama tanpa meminum darah manusia adalah dengan memakan jiwa."

Tubuh Dejun berkeringat dingin. Ia menatap Yangyang yang tersenyum padanya.


"Kaulah yang dipilih olehnya. Permintaan yang selama ini ia tanyakan padamu hanyalah sebuah alasan agar kau merasakan kebahagiaan sebelum akhirnya Hendery mengambil jiwamu."



Yangyang merasakan aura Hendery mulai berada di dekat mereka, dia segera menyudahi obrolannya dengan Dejun.


"Sekarang aku ingin kamu menepati janjimu."


"Apa yang kau inginkan?"

"Street 16 kota Radven, aku ingin kau datang kesana sendirian tanpa ditemani Hendery."

"Kenapa?"

"Kau akan tau."

"Apa kau merencanakan sesuatu padaku?" Dejun bertanya curiga.

Yangyang menyunggingkan senyum. "Tentu tidak," ucapnya lalu menghilang diikuti Hendery yang membuka pintu kamar.

"Master? Apa yang anda lakukan di lantai?" Hendery menghampiri Dejun dan membantunya berdiri.

"Kau belum makan? Obatnya juga belum kau minum?" Hendery berkata cemas.

Dejun hanya menatapnya. Pakaian Hendery rapi seperti biasanya tapi entah mengapa Dejun merasa aneh.

ANDEVIL Where stories live. Discover now