BAB 5: Bertemu lagi

524 82 7
                                    

__________________________________

Sebelumnya:

Dari sudut matanya, Jongin menangkap sosok Sehun didekat Showcase dikantin itu. Jongin menoleh dan mendapati Pak Sehun tengah menatap kearah Chanyeol yang masih asyik dengan tiga pelayannya. Lalu sambil menyesap es kopinya dia berjalan meninggalkan kantin. Jongin memperhatikan bagaimana guru BK itu berlalu dengan cepat keluar dari kantin dengan alis mengernyit. Guru itu memperhatikan Chanyeol? Benarkah?

___________________________________

Lagi-lagi Jongin terabaikan. Wajah merenggutnya tak dapat lagi dijelaskan. Sepertinya Jongin bisa menyamakan wajah merenggutnya dengan milik Pak D di perkemahan. Bagaimana tidak, Chanyeol lagi lagi sibuk dengan para 'dayang'nya. Ketiga wanita yang menjelma jadi fangirl Park Chanyeol itu membawa Chanyeol berkeliling sekolah dan menjelaskan letak letak ruangan yang harus Chanyeol ketahui. Harusnya Jongin bersyukur karena dengan begini dia tidak perlu capek capek menjadi tour guide untuk Chanyeol. Tapi jika harus dengan wanita wanita bawel ini Jongin juga tidak mau. Di sebelah Jongin, Jennie berjalan sambil memperhatikan sekitar dengan sikap yang terlihat gugup. Jongin tahu wanita disampingnya ini sedari tadi terus menempelinya. Jongin tahu wanita itu pasti naksir dia. Tapi Jongin tidak mau terjebak perasaan picisan seperti cinta. Jadi lebih baik dia berpura pura tidak peka. Tapi sepertinya berbeda dengan Chanyeol. Lelaki itu tampaknya sangat suka digilai wanita seperti ini. Sebagai dewa, Chanyeol atau Ares pasti pernah mencintai banyak wanita diumurnya yang ribuan tahun itu. Di temani 3 wanita cantik seperti ini pasti membuatnya senang.

Saat ini Chanyeol tengah mengoceh soal beberapa wanita yang pernah terjerat pesonanya. Dan Jongin tahu satu dari sekian yang disebutkannya adalah Dewi Aphrodite. Jongin hanya bisa menghela nafas mendengarkan ocehan kelewat percaya diri dari Chanyeol. Jongin mengalihkan tatapannya dari punggung lebar milik Chanyeol di depannya kearah lain. Dan lagi lagi matanya menangkap keganjilan. Netra coklatnya menangkap sosok Sehun yang berdiri di ambang pintu ruang konseling. Dia menyandarkan punggungnya di kusen pintu. Matanya menatap kearahnya. Ah! Sepertinya tidak. Jongin menebak Sehun tampaknya tengah menatap kearah Chanyeol.

Tak lama guru bertubuh ramping itu ada di sana. Sepertinya dia sadar sebentar lagi Chanyeol akan berjalan melewati ruangannya hingga dia berdiri tegak lalu masuk ke ruangannya. Tak lupa pintu ruangan itu ditutup rapat. Jongin sempat menerka nerka apa yang dipikirkan Pak Sehun. Karena ekspresi Pak Sehun saat itu menyiratkan rasa tidak suka jika dilihat dari tatapan tajam dan alisnya yang nyaris bertemu itu.

Dan pikiran lain muncul di benak Jongin. Haruskah dia mencurigai gelagat gurunya itu dan repot repot memikirkannya?

______________________________

"Sepertinya kau mulai menyukai kehidupan fanamu."

Jongin membuka pembicaraan diantara dia dengan Chanyeol, saat keduanya tengah berjalan di trotoar. Chanyeol menoleh dan mendapati Jongin tengah menatapnya dengan alis terangkat sebelah dan ekspresi yang begitu meremehkan. Chanyeol ingat betul kemarin dia merutuki kesialannya karena hukuman ini. Tapi hari ini Chanyeol seolah melupakan semua keluhannya dan menikmati hukumannya.

"Ck, kau tahu sendiri kan bocah. Terus mengeluh tidak akan menyelesaikan persoalan. Meski aku berteriak hingga Zeus mendengarnya diatas sana, dia tidak akan mencabut hukumannya." jawab Chanyeol. Yang mengundang ekspresi tak percaya dari Jongin. Demi apapun ini bukan Ares, pikir Jongin. Sepertinya terlalu lama bersama para 'dayang' itu membuat otak fana Chanyeol sedikit korslet. Jongin lebih memilih tidak membantah dewa itu agar mereka tidak berakhir berdebat lagi. "Aku tahu sekarang kenapa Apollo begitu memuja kepopuleran, jika menjadi populer semenyenangkan ini hahahaha."

Tawa Chanyeol menggelegar. Jika masih dalam wujud dewa, tawanya pasti lebih menggemparkan melebihi genderang perang sekalipun. Jongin hanya memasang ekspresi datar. Akan seperti apa kedepannya jika Ares berkomplot dengan Apollo. Sepertinya dunia akan terlalu damai dan membosankan karena sang dewa perang sendiri sibuk dilayani para wanita. Mata Jongin mengernyit saat mendapati pemandangan tak biasa di depannya. Tangan kanannya menahan dada Chanyeol yang berjalan di sampingnya agar ikut berhenti. Chanyeol yang heran mengikuti arah pandang Jongin.

Sang DewaWhere stories live. Discover now