BAB 4: Idaman Wanita

525 82 10
                                    

________________________________

Sebelumnya:

Sehun beralih melihat Chanyeol dan berdiri. "Ikut aku, aku akan mengantarkanmu pada Pak Minseok, wali kelasmu." Sehun berjalan terlebih dahulu keluar ruangannya dan Chanyeol berdiri dan menyusul Sehun. Mengekorinya di belakang.

______________________________

Chanyeol memperhatikan pria yang berjalan di depannya. Dia memiliki postur tubuh yang jauh lebih rendah darinya. Kalau Pak Sehun, dia cukup tinggi mungkin hanya berbeda beberapa senti saja. Kalau pak Minseok ini hmm, Chanyeol merasa jika dia menindih pria di depannya ini dia akan mati karena kehabisan nafas.

Pak Minseok membawanya berjalan menyusuri lorong lalu berhenti di depan sebuah pintu dengan plakat 2-3 di atasnya. Mungkin ini yang disebut ruangan kelas dimana para manusia fana belajar soal ilmu pengetahuan. Jika Athena masuk sana, Chanyeol yakin dia akan betah dan mengajarkan semua yang diketahuinya hingga para muridnya muntah.

Pak Minseok masuk terlebih dahulu ke dalam kelas dan Chanyeol mengikutinya dari belakang. Tepat saat Chanyeol masuk, berbagai reaksi ditunjukan oleh murid murid yang ada di dalam kelas. Tatapan kagum dengan mata yang tak berkedip datang dari murid perempuan yang ada di sana. Tatapan yang sama yang Chanyeol lihat pada wajah Pak Sehun tadi. Entah kenapa Chanyeol merasa bulukuduknya meremang. Pak Minseok tampak memasang ekspresi jengah. Selalu seperti ini jika ada murid tampan. Dasar wanita. Ekspresi jengah yang sama terlihat di wajah para murid lelaki.

"Baiklah, anak anak harap tenang." Pak Minseok membuka suara membuat decakan kagum dan bisik bisik dari para murid. "Hari ini kita kedatangan murid pertukaran. Dia berasal dari sekolah internasional yang letaknya tak jauh dari sini. Untuk beberapa minggu dia akan belajar di sini bersama kalian." jelas Pak Minseok.

"Pak!" suara seorang perempuan disertai sebuah tangan yang terangkat mengalihkan semua atensi. Semua yang ada di dalam kelas menoleh kearah siswi yang memanggil Pak Minseok barusan. Chanyeol bisa melihat seorang wanita dengan rambut pirang panjang masih dengan tangan kanan yang terangkat keatas.

"Iya, Chaeyoung?" sahut Pak Minseok.

"Rose, pak."

"Terserah. Ajukan saja pertanyaanmu." Minseok berkata dengan nada datar. Chanyeol menoleh kearah Pak Minseok. Wali kelas satu ini mengingatkannya pada satu dewa yang ia kenal. Saudara seayahnya. Dionysus. Sama sama ketus jika berbicara. Terlebih sama sama lebih pendek darinya.

"Jika dia hanya murid pertukaran berarti dia tidak akan seterusnya disini ya pak?" tanya Rose.

"Iya, kau tahu itu kan?" jawab Minseok. Yang membuat suara sumbang terdengar dari para siswi di sana. Tampaknya mereka merasa kecewa.

"Baiklah," Pak Minseok enggan mengurusi kaum hawa yang ada dikelasnya jadi dia memilih untuk menoleh kearah Chanyeol. "Perkenalkan dirimu pada teman temanmu."

Chanyeol mengangguk. Dia mengedarkan pandangannya pada seluruh isi kelas. Postur tingginya membantunya melihat semua calon temannya dengan jelas. "Namaku Ar... Park Chanyeol. Kalian bisa memanggilku Chanyeol." Suara bass Chanyeol mengundang reaksi yang sama dari para siswi. Mereka tidak bisa mengalihkan tatapan mereka dari paras Siswa baru itu.

"Suaranya seksi banget,"

"Manlynya~"

"Sudah tampan suaranya seksi pula. Dia jelmaan dewa sepertinya."

Begitulah reaksi para siswi disana. Mendengar respon yang terakhir membuat Chanyeol ingin sekali berkata 'Aku memang jelmaan dewa, dasar mortal.' Namun Chanyeol memilih untuk tersenyum saja. Melihat respon para mortal berkelamin perempuan itu membuat Chanyeol merasa dia akan populer dalam waktu singkat. Kedengarannya tidak bagus. Apollo sangat memuja ketampanan dan kepopuleran, tapi Ares tidak menyukai itu. Dia lebih suka bertarung, berperang, dan pertumpahan darah. Bukannya tebar pesona pada wanita.

Sang DewaWhere stories live. Discover now