Adakah Kehidupan Setelah Aku Mati?

4 0 0
                                    


"Andai kutahu hidup sesingkat ini, aku akan menikmatinya dengan senyuman."


Telah terjadi kecelakaan maut di jalan Rambun yang menewaskan seorang perempuan berinisial I-S yang kini jenazahnya berada di rumah sakit.

Ada kehidupan setelah mati. Percayakah kamu dengan hal itu? Jika kau katakan itu padaku, aku akan tertawa terbahak-bahak menertawakan perkataan konyolmu itu. Tetapi, bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi?

Setelah beberapa waktu tak sadarkan diri, aku terbangun dari mimpi buruk yang teramat membuat hatiku terasa nyeri. Aku meraba tubuhku, masih terasa. Jadi itu hanya mimpi belaka? Kuhembuskan napas lega yang teramat sangat, bersyukur masih hidup.

T-tapi tunggu..

Aku tercengang ketika mendapati diriku sendiri, berwajah pucat pasi dan kedua matanya terpejam. Ia tengah berbaring dan dikelilingi oleh lima orang berjas putih yang tak satupun berekspresi selain kesedihan. Salah satu diantara mereka meletakkan alat kejut jantung kembali pada mesin. Oh apakah wanita yang tengah terbaring itu... aku?

Aku lekas berdiri, mendekati kerumunan berjas putih itu. Anehnya, mereka tidak melihatku. Kupukul-pukul bahu salah satunya, tapi tak ada hasil. Tanganku menembus tubuhnya. Aneh, kurasa. Apa yang salah denganku?

Aku teringat mimpi buruk itu. Apakah itu aku? Perempuan yang kini telah tertutup kain putih itu.. aku? Mimpi buruk itu?

Dengan cepat, kilasan-kilasan itu memenuhi otakku. Aku tak tau arah tujuanku, hingga satu tempat kurasa mampu menjawab keraguanku.

Tak butuh waktu lama untukku berada disini. Seakan-akan aku memiliki pintu khusus yang terhubung ke manapun inginku. Ini sangat menakjubkan. Apakah begini kehidupan setelah seseorang mati?

Aku melihat seorang perempuan berusia 50-an, rambutnya mulai memutih dan digelung ke belakang. Di sampingnya, ada laki-laki yang berusia serupa, memeluk wanita itu dan berurai air mata.

Mama... mama...

Kupanggil-panggil ia, namun tak kunjung terdengar balasnya. Tampaknya mereka baru menerima sebuah telepon, tak lama, laki-laki itu menyadarkan mama bahwa mereka harus bergegas. Aku mengikuti mereka. Anehnya, meskipun aku berada di samping mereka, mereka tak kunjung melihatku. Ada apa ini?

Oh aku tau tempat ini, batinku. Kami sampai di rumah sakit tempatku sebelumnya. Rupanya, telepon itu berasal dari rumah sakit yang mengabarkan keadaanku. Mama menangis meraung-raung saat tiba memelukku yang sudah tak bernyawa lagi. Betapa rindu aku padanya. Kupeluk ia, walaupun ia tak merasakannya.

Aku tak percaya ada kehidupan setelah seseorang pergi, tapi haruskah aku memercayainya saat ini? Saat akupun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi?

Aku melihat seorang laki-laki berpakaian serba putih memandang ke arahku. Dengan ragu, aku mendekatinya. Pandangannya seakan mengikuti. Apakah ia bisa melihatku? Batinku.

"Kau perempuan yang penuh penyesalan. Tuntaskanlah penyesalan itu dan naik ke asalmu." Laki-laki itu akhirnya bersuara.

"Jadi apakah aku sudah meninggal?" Aku bertanya, masih memandang wanita yang menangisiku di sana.

"Ya. Kecelakaan itu telah merenggut nyawamu."

"Apakah ini kehidupan setelah seseorang pergi?" Aku bertanya lagi.

Adakah Kehidupan Setelah Aku Mati?Where stories live. Discover now