SEPULUH

8.1K 282 2
                                    

Happy reading 😁

***
Seminggu kemudian

Andrew POV

Pagi ini Andrew menjalani hari harinya seperti dulu, tanpa adanya Marsha.

Jujur ia sangat rindu pada Marsha, rindu dibuatkan makanannya, senyum nya, muka imutnya, semuanya.

Pagi ini ia membuat nasi goreng, rasanya berbeda dengan buatan Marsha. Walaupun buatannya enak tapi rasanya beda dengan buatan Marsha. Apa Marsha membuatnya menggunakan bumbu cinta? Maka nya Andrew jadi suka masakannya.

"Marsha sedang apa ya?" tanya Andrew pada dirinya sendiri.

"Kenapa di pikiranku hanya ada Marsha Marsha dan Marsha sih. Apa aku jatuh cinta ya? No! No! No! Aku sudah tidak percaya cinta! " ucap Andrew. Mungkin yang melihat Andrew pasti mengira dia orang gila, karena berbicara sendiri.

Setelah selesai sarapan ia pun berangkat ke kantor.

Author POV

"Belajar yang bener dek, jangan kecewain kakak" ucap Marsha lembut pada adiknya. Hari ini adiknya akan berangkat kuliah seperti biasanya.

"Iya Marsha Aruan Dinasty " ucap Yastha tanpa menggunakan embel kata 'kakak'.

"Kamu ngelunjak ya sekarang sama kakak! Manggil ga pake embel embel 'kakak' " ucap Marsha marah. Yastha yang mendengar ucapan Marsha terkejut akan itu. Pasalnya sang kakak tidak pernah marah jika di panggil dengan nama lengkap tanpa ada embel kata 'kakak' didepannya. 

"Kakak kenapa sih? Biasanya juga aku panggil kek gitu ga marah, ini malah ngebentak aku"

"Udah sono kamu berangkat, mual kakak nyium parfum kamu" tangan Marsha menghempas hempaskan di depan Yastha, tanda mengusir.

"Aneh" gumam Yastha. Akhirnya ia pun berangkat kuliah.

Sorenya

Marsha mengambil ponsel nya dan menekan nomor adiknya.

"Hal--" belum selesai Yastha mengucapkan kalimatnya sudah dipotong duluan oleh Marsha

"Kamu dimana?" tanya Marsha tak sabaran.

"Di rumah Brent"

"Cepet pulang dek, kakak mau pempek"

"Ga ada yang jualan pempek disini kak"

"Kamu bikin lah. Gitu aja repot" sewot Marsha.

"Bentar ya kak. Tanggung nih tugasnya udah mau selesai"

"Kakak mau nya sekarang, Adhyastha Aroon Dinasty! Cepetan pulang atau kakak bakal kab-- "

"Iyaya aku pulang" sambungan diputus oleh Marsha.

"Aneh" gumam Yastha.

Akhirnya Yastha pamit pada Brent untuk pulang, tugas yang katanya tinggal dikit lagi itu di kerjakan oleh Brent.

Sesampainya di apartemen Yastha melihat Marsha yang tengah duduk disofa sambil menonton film kartun.

"Kak Aca mau pempek?" tanya Yastha yang kini sudah duduk di samping Marsha.

"Iya"

"Yaudah bentar, aku bikinin dulu" saat Yastha hendak berdiri tangan nya di cekal oleh Marsha.

"Kakak mau ayam geprek aja deh. Cabe nya 20 biji terus minumnya jus alpukat dengan gula 5 sendok makan, tapi jusnya ga boleh kemanisan loh ya.

Terserah kamu gimana caranya jus alpukat ga boleh kemanisan dengan 5 sendok makan gula" ucap Marsha dengan satu tarikan napas.

Yastha memasang wajah cengo melihat kakaknya yang barusan berbicara.

"Kakak sehat kan?" tanya Yastha ragu, sambil menempelkan punggung tangan nya di dahi Marsha.

Marsha menepis tangan Yastha yang berada di dahinya "Ya sehat lah. Udah sono buruan bikin. Kakak laper nih" omel Marsha.

Setelah selesai memasak apa yang Marsha mau, Yastha memanggil kakak nya. Sebenarnya ia ragu dengan ayam geprek itu, pasalnya si cabe banyak banget, takut kakaknya sakit perut gegara makan banyak sambel.

Saat Marsha sampai di dapur ia pun melihat ayam geprek yang sudah tersaji.

Marsha pun langsung melahap ayam geprek nya dengan lahap, Yastha yang melihat itu hanya memasang wajah heran.

"Ga pedes kak?" tanya Yastha pelan.

"Ya pedeslah. Namanya juga makan cabe, gimana sih kamu ini. Pertanyaan ga bermutu, sekolah belasan tahun tapi nanya nya kayak anak bayi! " ucap Marsha kepedesan.

Diem. Yastha diem. Gamau nanya lagi. Aneh banget sikap kakaknya ini.

Marsha menoleh ke arah Yastha yang menatap nya heran "Kenapa liatin kakak? Mau ayam geprek nya juga? Bilang kalau mau" Marsha menyodorkan ayam geprek nya pada Yastha.

"Eh ngga kok kak. Kakak abisin aja ayamnya" liat cabe nya aja bikin mulas apalagi makannya. Auto mencret.

"Kamu gamau bekas kakak ya? Kamu jijik sama kakak?" Marsha mulai menangis.

"Bukan gitu maksud aku kak, kan kakak lagi laper, jadi abisin aja makanannya" Yastha tersenyum paksa.

"Kakak udah kenyang, kamu abisin ya. Mubazir kalo dibuang" Marsha memasang wajah imut nya.

"Tapi kak--" belum selesai Yastha mengucapkan kalimatnya sudah potong oleh Marsha. .

"Kamu itu harusnya bersyukur bisa makan enak. Coba lihat orang orang dijalanan, yang mengemis, yang ngamen, mereka kerja dari pagi ampe malem juga belum tentu bisa makan enak.

Kamu itu harus banyak bersyukur sama hidup. Pokoknya habisin makanan kakak! Kakak udah kenyang!" Marsha berbicara dengan nada tinggi. Yastha yang mendengarnya bukan sakit hati tapi malah memasang wajah heran, tadi kakaknya nangis minta ia yang habiskan, sekarang malah marah marah.

Makin aneh aja Kak Aca batin Yastha. Akhirnya ia menghabiskan ayam geprek kakaknya.

Di lain tempat. Andrew pun merasakan hal yang sama seperti yang Marsha alami.

"Lan, buruan kerumah. Lagi pengen makan spageti tacos nih " ucap Andrew yang sedang telpon dengan Alan.

"Beli sendiri kan bisa. Gausah manja deh minta dibeliin"

"Kan aku mau nya kamu yang beli Lan, kerumah ya" Andrew memohon.

"Aku suruh Alex aja ya kerumah, Alex lagi ga sibuk. Kalo ngga, kamu pesen spageti tacos nya lewat aplikasi Kuy-food"

"Kok kamu tega banget sih. Temen lagi mau makan bukan nya dibeliin" bentak Andrew.

"Lah kok ngegas? Yaudah lah serah kamu aja Drew" Alan mematikan sambungan nya.

"Yaudah deh, minta tolong Alex aja" ucap Andrew pada dirinya sendiri dan akhirnya Andrew menyuruh Alex yang beli spageti tacos.

***

"Santai aja Drew makannya. Ga akan ada yang minta juga kok" ledek Alex karena melihat Andrew yang makan sangat buru buru, kini ia tengah berada dirumah Andrew.

"Ini enak banget Lex" ucap Andrew dengan mulut penuh.

"Rasanya biasa aja sih. Kan kita juga sering makan itu"

"Beda Lex, ini rasanya enak banget. Coba deh. Aaaaa" Andrew menyuapi Alex.

"Rasanya biasa aja Drew. Kayak yang biasa kita makan" Alex berucap sambil mengunyah spageti tacos tersebut.

"Aku itu lagi muji masakan orang. Kamu itu bukannya menghargai, malah bilang 'biasa aja'. Bikin spageti tacos itu susah, jadi hargai" bentak Andrew, akhirnya ia menyudahi makannya dan berjalan kearah kamar.

"Lah ngapa jadi marah marah sih si Andrew. Aneh banget sih tuh anak" dumel Alex dalam hati.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya eperibadeh 😚😚😚

Follow akun wattpad aku dan akun instagram @luveera

Baby TwinsWhere stories live. Discover now