Special Chapter

662 66 15
                                    

Ohayou/Konnichiwa/Konbanwa, readers sekalian yang menantikan chap ini! ~\(≧▽≦)/~

Butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk membuat ini//gak

Ane baru bisa tulis ini karena yang komentar juga baru cukup di tahun ini. Nggak cukup sih, tapi dari sekian yang baca, yang komen/pilih karakter hanya 11 orang. Jadi Ane baru bisa tulis kemarin.

Sesuai perkataan Ane, Ane tulis chapter ini dengan bahasa baku. Tidak pakai "lo-gue", tapi pake "kau-aku". Semoga gak ganggu kalian yang membaca yaa, gak ganggu juga yang mengharapkan kegaringan:')

Itu saja~

Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah ini mungkin kau akan mengutuk dirimu sendiri.

Bagaimana tidak? Kamarmu seperti kapal pecah. Baju-bajumu berserakan di lantai, aksesoris rambut berhamburan di atasnya, dan kau duduk meringkuk di depan lemari hanya menggunakan baju handukmu. Rambutmu juga masih basah sehabis keramas, membuat kau sedikit kedinginan.

"Bagaimana ini?"

Kau bertanya-tanya. Pasalnya waktu perjanjian yang kau dan teman serumahmu buat tidak lama lagi. Kalau kau terlambat, bisa-bisa dia akan melontarkan kalimat-kalimat pedas dari bibir kecilnya.

"Hah..."

Helaan napas kembali kau keluarkan. Sudahlah. Kau pasrah. Entah apa yang akan dia katakan sudah tak kau pedulikan.

"Atau batalkan saja, ya?"

Sempat kau berpikir demikian sebelum seseorang menerobos masuk kamarmu.

"(Y/n), kau sudah siー YA AMPUN! APA-APAAN KAMARMU INI? HABIS DITERPA ANGIN TOPAN, KAH?"

Kau melirik ke sumber suara. Matamu sedikit terbelalak melihat sosoknya berdiri di ambang pintu kamar dengan pakaian casual yang sudah rapi.

"Dan....... PA-PAKAI BAJUMU, BAKA!"

Sekarang kau lebih terkejut. Sosok itu melempar bajumu yang cukup dekat darinya tepat ke wajahmu. Bukannya keluar, dia malah masuk ke kamarmu dan menutup pintu.

"A-apa yang kau lakukan?! KELUAR, MESUM!"

"BERISIK SEKALI! DIAM SAJA DAN CEPAT PAKAI BAJU!"

"MANA BISA AKU PAKAI BAJU KALAU ADA KAU DISINI!?"

"KALAU TIDAK ADA AKU, MANA KAU CEPAT SELESAI!"

"HA--.... Habisnya... Aku tidak tau mau pakai apa..."

Kau tertunduk. Semburat tipis di kedua pipimu ikut menghiasi, malu mengakui kalau kau kebingungan memilik baju untuk kalian berkencan. Sedangkan sosok yang merupakan teman kencanmu itu hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Kau punya baju sebanyak ini tapi tidak tau mau pakai yang mana? Merepotkan saja"

"Tidak ada pilihan yang bagus tau! Aku bukan sepertimu yang memakai apa saja akan cocok!"

Pemuda di hadapanmu hanya memakai cardigan biru, kaos abu-abu, dan celana panjang abu-abu. Namun pakaiannya sangat elok di mata. Ditambah ketampanannya. Ya, kau akui itu, sedikit.

"Hah... Kau ini..."

Pemuda itu menunduk, seakan memilah-milah di antara baju-baju yang berserakan yang serasa cocok untuk kau pakai. Setelahnya, ia memberikanmu rok abu muda selutut dan baju belted-top warna [Favorite Colour].

"Pakai ini cepat selagi aku keluar"

Pemuda itu keluar ketika kau menatap setelan yang dipilihnya. Kali ini kau benar-benar mengutuk dirimu.

Choose or Harem? [✔️]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora