Pukupuku pawpaw~🎶
Yap, itu dering ponsel Eunji, dan sudah dipastikan itu pasti Jaemin. Tanpa basa-basi Eunji langsung mengangkatnya. Setelah tersambung, bukannya mendengar suara laki-laki, Eunji hanya mendengar helaan napas panjang. Dengan sedikit ragu Eunji bersuara.
"Halo?" masih tidak ada jawaban. Eunji jadi agak khawatir.
"Halo? Jaemin? Lo nggak ketiduran, kan?"
"Eh, enggak-enggak. Sorry."
"Kirain."
"Sorry ya, gue ganggu."
"Enggak, nggak ganggu kok. Kali aja abis telponan sama lo gue jadi ngantuk." kok malah kayak nightcall bareng pacar ya?
"Gue nyanyiin mau?"
"Hah?"
"Gue nyanyiin, mau nggak. Biar lo ngantuk."
"Nggak usah lah. Lo cerita aja sini. Kayaknya lo butuh temen cerita." Lagipula Eunji juga nggak yakin cowok itu bisa nyanyi.
Jaemin menghela napas lagi. "Gimana ya, lo tau kan ortu gue sibuk? Ya, gue ngerasa kesepian aja. Gue ngerasa orang tua gue udah nggak peduli lagi sama gue."
"Ih, nggak boleh ngomong gitu. Orang tua lo juga kerja buat lo, kan? Mereka nggak mau lo hidup susah nantinya jadi mereka bekerja keras buat lo di masa depan."
Jaemin di seberang sana terkekeh. "Nah, kan, keluar lagi cerewetnya."
"Apaan, sih." Nggak tau aja Eunji udah blushing disini.
"Lo nggak tau, sih, tiap mereka pulang gue dicuekin. Dikasih oleh-oleh doang abis itu mereka masuk kamar. Tau-tau besok udah berangkat lagi. Berasa nggak dianggep gue."
"Capek kali mereka. Mungkin lo cuma harus ngertiin posisi mereka."
"Gue selalu ngertiin mereka, Ji. Tapi mereka nggak pernah ngertiin gue, kalo gue selalu kesepian disini." Jaemin sedikit menaikkan suaranya.
Eunji kaget mendengar nada bicara Jaemin berubah. Ia juga bingung harus membalas apa. Walaupun dia tidak punya ayah, tapi Eunji tidak pernah kesepian karena bunda dan kakaknya selaku ada buatnya.
"Sorry, Ji. Gue kebawa suasana."
"Gapapa, gue ngerti perasaan lo." Eunji menjeda sejenak perkataannya. "Gini aja, deh. Kapanpun lo merasa kesepian, lo boleh telpon gue. Biar seenggaknya lo nggak merasa kesepian banget."
Di seberang sana Jaemin terhenyak. Sedikit merasa terharu. Tidak ada yang tahu selama ini dia merasa kesepian, sekalipun Felix dan Eric. Tapi entah kenapa Jaemin merasa nyaman curhat dengan Eunji.
Tak kunjung memdapat jawaban, Eunji jadi takut. Takutnya Jaemin berpikir dia cewek apaan nawarin telponan. "Ha-halo? Lo masih bangun, Jaem?"
"Masih kok. Thanks udah nawarin. Gue bakal telpon lo, kalo malem-malem gapapa, kan?"
"Gapapa, lagian gue sering tidur malem hehe."
ESTÁS LEYENDO
End Part | Jaemin
Fanfiction"Sekarang kita emang cuma temen, gak tau di masa depan," >start : 160420 >finish : ©parkminee2020
