"Heh, ini karungnya kegedean!" seru Serim kepada Eric yang baru saja memberikan karung kepadanya.
"Orang adanya itu, pake ajalah," balas Eric tak peduli
"Yaudah, kalo besok kalah yang salah elo,"
"Lah, kok gue sih?"
"Salahnya lo nggak mau ambilin karung yang kecilan,"
"Adanya cuma itu Jo Serim,"
"Udahlah, ribut mulu kalian berdua. Noh, Haechan dah maung maung tu," lerai Eunji yang sedang berjalan berdampingan dengan Jaemin.
Jangan salah paham. Hari ini secara bergilir setiap kelas diberi waktu dua jam untuk latihan persiapan Pekan Olahraga. Jadi setiap siswa berkelompok dengan anggota kelompoknya. Di lapangan ini ada empat kelas; kelas 12 IPA-2, 12 IPA-1, kelasnya Eunji, 12 IPS-3, dan 12 IPS-5, kelasnya Yiren.
"Lagian dia sukanya sembarangan ngasih barang. Mana bisa gue pake karung segede gaban gini," keluh Serim pada Eunji.
Eunji cuma geleng-geleng kepala liat kelakuam mereka berdua. "Udah, sekarang yang penting kumpul dulu sama Haechan. Dia serem kalo ngambek,"
Mereka berempat akhirnya berjalan bersama-sama menuju tempat kelas mereka berkumpul. Disana Haechan sedang memberi instruksi di atas kursi yang ia bawa dari kelas bersama Sanha.
"Para rakyatku tercinta yang pada lemot banget disuruh kumpul masya Allah, hari ini kita bakal latihan buat pekan olahraga besok. Yang serius latihannya, biar jadi juara umum. Kan enak tuh, bisa dapet rak sepatu baru. Punya kelas kita dah reot," kata Haechan sambil gerak-gerakin tangan ala kepala desa. Anak-anak cuma nganggk-ngangguk sok paham.
"Nah, udah sono pada latihan. Sama kelompok masing-masing, jan lupa. Yang jadi tim hore-hore nggak boleh ke kantin. Harus ikut panas-panasan disini. Enak aja lu pada," ucap Sanha mempersilahkan, atau tepatnya mengusir.
Anak-anak langsung mencar di area lapangan. Bahkan pada nyampur-nyampur sama kelas lain. Katanya sekalian adu tanding, padahal mah modus sama kelas lain.
Gara-gara ada kelasnya Yiren, daritadi Jaemin celingak-celinguk terus, dan membuat Eunji kesal karena Jaemin nggak fokus pada latihannya. Malah tadi Jaemin sempet ilang. Pas Eunji nyariin, ternyata lagi berduaan sama Yiren.
Mau nggak mau, Eunji kenghampiri mereka berdua. "Jaemin, ayo latihan dulu. Entar kalo dah kelar lo boleh deh, kemana aja," ucap Eunji dihadapan mereka berdua.
Yiren menoleh ke arah Eunji, "Eh, lo sekelompok sama Jaemin, ya? Main apa?"
"Iya, main kaki tiga," jawab Eunji malas-malasan. Bukan apa-apa, hari ini matahari bersinar sangat terik. Eunji malas harus lama-lama berjemur di bawah sinar matahari yang terik ini. Bisa-bisa gosong nanti kulitnya.
"Ohh. Biasanya pasangan kaki tiga yang menang lomba bakal jadi pasangan beneran, lho," celetuk Yiren dengan ceria.
Suasana jadi canggung. Eunji melirik Jaemin yang ternyata meliriknya, lalu menghembuskan napas. Ni cewek nggak peka atau gimana, sih. Jelas-jelas cowok yang di depan elo ini lagi pdkt-in elo, bisa-bisanya ngomong kayak gitu.
Jaemin menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal, bingung menanggapinya dengan apa, "A-anu itu-"
Belum selesai Jaemin berbicara, Eunji memotongnya, "Yaudah, kita latihan dulu ya. Semangat latihannya buat lo," Eunji tersenyum, lalu segera menarik tangan Jaemin untuk pergi dari sana. Yiren memandang kepergian mereka denga senyum samar.
"Lo tuh kabur-kaburan mulu daritadi, mana nggak fokus lagi. Gue tau lo suka sama Yiren dan berniat buat nembak dia, tapi plis lah ya, ini demi kelas kita. Ini lagi cuma kita yang belum latihan, anak-anak yang lain udah tuh," Eunji mencurahkan semua unek-uneknya. Dia sudah terlalu kesal.
ESTÁS LEYENDO
End Part | Jaemin
Fanfiction"Sekarang kita emang cuma temen, gak tau di masa depan," >start : 160420 >finish : ©parkminee2020
