RenSung 9

4.2K 496 1
                                    

      Renjun mematikan telfon nya, melihat Wendy yang terasa dingin. Ia takut dan khawatir begitu juga Jisung. Jisung terlihat berkaca-kaca, menatap Wendy.

"Udah gak apa-apa, bunda cuma kecapekan aja."

Renjun mengelus rambut Jisung, tak lama Taeyong muncul dan dokter.

"Ini dok. Tolong periksa."

Taeyong mempersilahkan dokter untuk memeriksa Wendy, dan dengan cepat dokter itu memeriksa Wendy. Renjun dan Jisung memperhatikan begitu juga dengan Taeyong.

"Ibu Wendy, hanya kelelahan saja pak."

Mendengar itu, Renjun, Jisung dan Taeyong menghela nafas lega. Setidaknya Wendy tidak mempunyai penyakit yang parah.

"Biarkan dia istirahat, lalu berikan obat ini setelah makan."

Dokter memberikan obat kepada Taeyong, dengan sigap Taeyong mengambil nya. Lalu mengantar dokter ke depan karena ingin pulang.

"Udah yuk ke kamar, bunda biarin istirahat dulu."

Renjun menarik tangan Jisung, membawa ke lantai atas. Saat Renjun membalikkan tubuhnya, ia melihat Jisung dengan wajah murungnya.

"Kenapa hmm?"

"Gak apa-apa, masih khawatir sama bunda." ucap Jisung pelan.

"Bunda gak apa-apa, adek. Udah masuk ke kamar tidur."

Renjun membuka kamar Jisung, menyuruh masuk untuk segera tidur. Tapi suara langkah membuat mereka menatap ke asal suara, dimana Taeyong berdiri melihat mereka.

"Ada apa Yah?" tanya Renjun menatap bingung.

"Gak apa-apa, Ayah cuma mau lihat kalian aja." ucap Taeyong tersenyum lalu mengelus rambut kedua anaknya.

"Ayah gak temenin bunda?" tanya Jisung.

"Nanti setelah kalian tidur. Ayo masuk ke kamar lalu tidur." ucap Taeyong.

"Tapi ayah-"

"Jisung, bunda gak apa-apa kok. Setelah minum obat yang rutin, bunda pasti sembuh."

Taeyong menatap Jisung, ia tersenyum lalu kembali mengelus rambut Jisung.

"Udah masuk, tidur." ucap Taeyong yang diangguki oleh kedua nya.

Mereka masuk ke kamar, meninggalkan Taeyong yang masih tersenyum, dan berpikir setidaknya anak-anak nya sayang kepada kedua orang tua nya.

∆∆∆∆


Jam menunjukkan pukul 02:45. Renjun terbangun merasakan tenggorokan nya yang kering. Ia turun ke bawah untuk minum.

Tapi ia melihat Taeyong yang masih tersadar di samping Wendy. Memegang erat tangan Wendy dan terus menatapnya.

"Ayah."

Renjun berbicara pelan, tapi Taeyong mendengar nya dan menatap nya.

"Ayah belum tidur?" tanya Renjun.

"Ini ayah mau tidur kok." ucap Taeyong, "kamu kenapa bangun?"

"Haus." ucapan Renjun diangguki oleh Taeyong, "Ayah jangan lupa tidur ya, abang mau ke atas lagi."

"Iya abang, udah sana tidur." ucap Taeyong yang diangguki oleh Renjun.

Renjun berjalan ke lantai atas membawa gelas yang berisi air putih, ia melihat Jisung yang baru saja keluar kamarnya.

"Kenapa bangun?"

"Haus." ucap Jisung yang masih memejamkan matanya.

"Nih."

Renjun memberikan minuman yang tadi ia bawa, ia takut jika Jisung ke bawah dan melihat Taeyong. Pasti Jisung tidak akan tidur lagi.

"Makasih Abang, dah aku mau kamar lagi." ucap Jisung memberikan gelas nya kembali pada Renjun dan masuk ke kamar nya lagi.

Sedangkan Renjun hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya yang benar-benar seperti anak kecil.


∆∆∆∆

Maaf ya guys sedikit huhu

RenSung BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang