Chap 21.1 Must believe?

1.6K 50 7
                                    

Holaaa....
Aku minta maaf banget buat kalian yang masih setia menunggu.
Bukan kalian aja yang sudah lupa alur ceritanya aku pun sama, sampai harus baca ulang.hahha🤣

Okelah kita lanjut ya.
Jangan lupa kasih vote sama komennya. Komentar dari kalian buat aku sangat berarti bagaikan sihir manis yang membangkitkan semangat... Wkwk😜

Happy Reading....

____

"Selamat siang?" Seorang pria berseragam polisi menghampiri Youra dimeja bar dan bertanya dengan senyum ramah.

"Iya selamat siang sir, ada yang bisa saya bantu?" balas Youra.

"Apa anda mengenal Tuan Kim jaehwa?" polisi itu menunjukan selembar foto dari cctv, disitu Jaehwa sedang berjalan keluar dari rumah sakit bersama seorang gadis.

"Kalau boleh saya tau, ini ada apa ya sir?" Youra bertanya dengan kedua alis mengerut dalam.

"Begini.." belum sempat polisi itu menjelaskan, Jaehwa datang dengan mengambil selembar foto ditangan Youra.

"Maaf pak, saya sendiri Kim jaehwa, ada yang bisa saya bantu?" tanya Jaehwa seraya mengembalikan foto itu kepada polisi.

"Oh iya. Apa kah anda bisa ikut kami ke kantor polisi? Untuk menjadi saksi atas terjadinya kecelakaan gadis yang bernama nona Kelly?" jelas pak polisi masih tersenyum ramah.

Mendengar itu sontak Youra melebarkan mata terkejut.
"Maksud anda gadis yang bersama Jaehwa didalam foto itu?" tanya Youra tak percaya.

Polisi itu mengangguk.

Youra menatap Jaehwa, diraut wajah pria itu juga nampak sedikit terkejut, pasalnya didalam foto itu Kelly bersama dirinya.
Youra takut, dia tidak mengerti dengan situasinya, sempat menaruh curiga karna semalam Youra menemukan sedikit darah dileher pria itu.

Ahh hentikan Youra! Jaehwa tidak mungkin melakukan itu!!

"Maaf Tuan, apa anda bisa ikut kami?" tanya pak polisi itu lagi.

"Tentu saja." Jaehwa kembali menatap Youra dengan senyum menyemangati.

"Jangan khawatir, Aku hanya akan menjadi saksi. aku pergi dulu, hanya sebentar." Ucap Jaehwa mengacak rambut Youra gemas.
Youra hanya mengangguk paham.

Shittt!!
Sudut bibir Jaehwa menyeringai.

Jaehwa duduk dengan beberapa lembar kertas diatas meja.

"Apa anda bersama korban malam itu" tanya polisi yang tadi menjemputnya, dilihat dari kartu namanya dia bernama jhoni.

"Yes sir."

"Apa anda bisa menceritakannya kepada ku?" polisi itu menatap mata Jaehwa.

"Baik. Malam itu dia mengantarkan ku pulang, karna seharian aku harus di rawat di rumah sakit, setelahnya aku tidak tau." Jelas Jaehwa berusaha bersikap biasa saja.

"Apa anda kenal dekat dengan korban?"

"Tidak, aku tidak mengenalnya sama sekali." polisi itu sepertinya terlihat bingung dengan penjelasan Jaehwa.

"Lalu kenapa dia bisa bersama dengan anda malam itu?"

"Mungkin hanya kebetulan, karna dia yang menawarkan ku untuk ikut bersamanya." Jaehwa kembali menjelaskan. Terpaksa dia tidak mau ambil resiko jika dia bilang mengenal jalang sialan itu.

"Tapi seperti yang telah saya selidiki dia datang kerumah sakit untuk menjenguk seseorang teman. Dan itu menunjukan pasien bernama Kim jaehwa." ucap polisi yang semakin penasaran dengan alibi Jaehwa.

Kau kira aku berbohong, sial!!

"Dia masuk ke kamar ku dan memberiku bingkisan berisikan buah. Hanya itu. Dan aku sungguh tidak mengenalinya. Memang beberapa hari kemarin gadis itu selalu mendekati ku dan berusaha ingin berteman dengan ku, tapi aku bersikap biasa saja." jelas Jaehwa.

Polisi itu mengangguk sambil sibuk mencatat kemudian kembali menatap Jaehwa.
"kenapa anda harus mau diantarkan dia pulang?"

Jaehwa terkekeh pasca mendengar pertanyaan itu.
"Dia yang menawarkan, untuk apa aku menolak, lagipula aku tak membawa kendaraan." jelas Jaehwa.

"Baiklah, coba anda ingat, apakah ada pembicaraan yang membuat anda curiga atau semacamnya?"

Jaehwa mengingat-ingat kejadian malam itu kemudian mengangguk.
"Yah sebelum aku turun dari dalam mobil dia sempat mengajak ku minum minum diclub, yah singkatnya seperti itu. Tapi aku menolaknya. Tentu saja karna aku tidak mengenalnya dan aku sedang tidak enak badan." Lanjut Jaehwa.

Sesaat polisi itu ingin kembali bertanya akan tetapi ponselnya berbunyi dan terpaksa dia harus mengakhiri.
Jaehwa yang menyeringai pun memutar bola mata jengah.

"Baik dengan Tuan Kim jaehwa. Mohon maaf telah menganggu waktu anda. Kasus ini sudah ditutup dengan menyatakan bahwa korban mengendari mobilnya sambil mabuk sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan korban ditempat. Terimakasih karna sudah bersedia menjadi saksi." Jelas Polisi itu sambil menyalami Jaehwa.

Jaehwa kembali ke cafe dengan menggunakan taxy.
Youra yang melihatnya lalu berlari menghampiri.

"Bagaimana? Apa yang terjadi? Jelaskan sekarang juga Jae!" tanya Youra dengan bibir gemetar.

Jaehwa tersenyum lembut dia membawa Youra untuk duduk dan menggenggam kedua tangan nya lembut.
Jaehwa mengangkat kedua alis dengan bibir melengkung lebar.
"Tidak ada apa-apa. Polisi hanya bertanya yang tidak masuk akal."

"Bagaimana?" Youra penasaran.

"Yang kamu khawatikan itu siapa? Aku atau Gadis itu?" Jaehwa bertanya dengan mimik muka manja.

"Tentu saja kamu bodoh!" celetuk Youra menjitak kepala Jaehwa.

"Awwh." Jaehwa meringis kesakitan.

"Kali ini kau tidak akan bisa mengalihkan pembicaraan lagi dengan ku! Ada hubungan apa kau dengan terjadinya kecelakaan gadis itu?" marah Youra.

Jaehwa nampak diam ketika melihat wajah Youra yang serius dan benar-benar marah, dia tidak bisa menyangkalnya.

"Dia mabuk dan mengalami kecelakaan hingga membuatnya tewas ditempat. Dan itu tidak ada hubungannya dengan ku." jelas Jaehwa masih menatap Youra dalam.

seketika air mata Youra merembes membasi pipi.
"Aku hanya takut. Maaf kan aku." isak Youra memeluk pria yang sedang berada dihadapanya.

"Tidak apa-apa semua itu wajar. Terimakasih sudah mempercayai ku." Jaehwa membalas pelukan itu dengan hangat.

...

Pada malam itu sebelum Jaehwa memutuskan untuk membunuh Kelly dia sudah menyiapkan segalanya matang-matang mulai dari bukti-bukti hingga dia membayar saksi untuk mengarang alibi mereka kepada polisi.

Jaehwa tertawa dikegelapan malam, dia menegak wine dan berkumur lalu membuangnya.
Merasa sangat jijik menyadari bibir nya telah tak suci.
Karna dia hanya untuk Youra.

____

Aduh maaf yak. Aku bela2in lanjut ini cerita padahal pinggang ku lagi sakit banget..
Oke semoga bisa mengurangi rasa penasaran kalian..

😅

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ProtectiveWhere stories live. Discover now