Sebuah Lukisan

10.5K 655 164
                                    

Sabar yaa yang nunggu ST sama Rhythm. Aku lagi jenuh banget serius :') jadi mood buat nulis bener-bener berantakan.

Jadi aku bawain Oneshoot aja ya, semoga sukak 🥺😚

Kepada Typo tolong dimaklumi😚

HAPPY READING

———
——

"Bundaaaa, Taehyung mau memakai ini." Ujar anak laki-laki berusia 18 tahun itu. Berlari kearah Bunda nya sembari mengacungkan baju lengan pendeknya yang bergambar Superman.

Taehyung terlihat senang sekali, senyum kotak nya bahkan terukir lebih lebar daripada biasanya.

Kim Yeri mendengus sebal ditempat duduknya, sama sekali tak ingin pagi nya di rusak oleh anak laki-lakinya itu.

Taehyung itu sedikit berbeda, walaupun usianya 18 tahun tapi dia akan tetap menjadi Taehyung kecil yang ceroboh dan kekanakan.

Taehyung itu idiot, ya benar Taehyung mengalami keterbelakangan mental.

Fakta yang sangat di benci Kim Yeri sebagai Ibu kandungnya.

BRUK

Taehyung terjatuh dengan lututnya yang mendarat begitu keras. Walaupun Taehyung idiot tapi dia sama sekali tak pernah menangis lantaran sakit ataupun marah, dia lebih suka tersenyum dengan sangat lebar sampai membuat deretan gigi putihnya terlihat. Memberikan kebahagiaan lewat tingkah lucunya yang selalu terlihat menyebalkan bagi Yeri.

"Bunda, Iihat Taehyung dong. Taehyung ingin memakai ini." Senyum lebar itu masih saja terpantri di bibir kotaknya, mengabaikan luka pada lututnya yang berdarah dan memar.

"Ya sudah pakai saja." Ketus Yeri, sama sekali tidak melihat ke arah Taehyung.

"Bantu Taehyung memakainya ya Bunda."

Yeri mendengus sebal dan membanting majalahnya pada meja ruang tamu di depan nya.

Taehyung berjengit kaget dengan gebrakan itu dan tatapan tajam Bunda nya.

"Kau itu sudah besar, apa tak bisa hanya memakai baju saja. Menyusahkan!" Geram Yeri dan Taehyung mulai beringsut takut.

"Ayah kemarin memukul tangan Taehyung, sakit sekali sampai tidak bisa di gerakkan." Adu Taehyung, memperlihatkan lengan kirinya yang penuh memar kebiruan begitu lebar. Yeri tentu tak bodoh dengan apa suaminya memukul Taehyung itu.

"Mangkannya jangan nakal kalau tidak ingin dipukul!"

"Tapi Taehyung tidak nakal, Bunda." Gumam Taehyung pelan.

"Bantu Tae memakainya ya, Bun?" Ujar Taehyung sekali lagi. Yeri yang merasa kesal kini mulai berdiri dari duduknya dan menyeret Taehyung dengan kasar.

"Ikut saya, biar tau bagaimana rasanya sakit itu apa!" Yeri menyeret tangan Taehyung yang katanya sakit itu, mengabaikan teriakan anaknya dan rintihan sakitnya.

Yeri memasukkan Taehyung kedalam kamar mandi, mengunci pintu nya dan mengguyur tubuh itu dengan air dingin.

Taehyung beringsut mundur saat kepalan tangan Ibu nya mendarat begitu keras di pipinya. Yeri bahkan mengabaikan sentuhan kulitnya dengan Taehyung yang terasa panas.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang