Jalan-jalan Pagi

907 115 13
                                    

17.05

"Ibu, kami pulang dulu ya. Besok aku ke sini lagi!."

"Baiklah, jangan bertengkar terus dengan Shintaro, ya."

"Aku tidak berjanji ya bu. Soalnya dia menyebalkan sekali."

Ibunya tersenyum dan mengelus surai biru Kuroko.

"Shintaro, jika Tetsuya nakal adukan saja kepadaku. Aku akan memarahinya nanti."

"Tidak perlu nanodayo. Aku yang akan memarahinya nanti nanodayo."

Midorima membenarkan letak kacamatanya.

"Baiklah, kuserahkan Tetsuya padamu."

"Hati hati di jalan."

Ibunya melambaikan tangannya kala anaknya pergi.

-🌻-

"Midorima-kun, kapan ulang tahunmu? Aku 31 Januari."

"7 Juli. Ada apa nanodayo?."

"Hanya bertanya saja."

Midorima hanya berdehem sebagai jawaban.

"Aku ingin vanilla shake, Midorima-kun. Tolong antar aku ke tempat di mana di situ menjual vanilla shake."

"Hm, coba kita cari di restoran cepat saji."

-🌻-

"Aku mendapatkannya!."

Kuroko kembali masuk ke dalam mobil dengan gembira.

"Padahal cuma minuman, sesenang itu dirimu nanodayo?."

"Tentu saja, vanilla shake minuman kesukaanku. Yah, walau rasanya lebih enak di Maji Burger, tapi ini tetap enak!."

"Ingin mampir ke suatu tempat lagi?."

"Umm, tidak usah. Kita pulang saja, mandi dan aku akan memasak makan malam."

"Baiklah."

Mereka pun pulang.

-🌻-

"Midorima-kun, sudah belum mandinya?."

Kuroko masuk tanpa permisi ke dalam kamar.

Pandangan mereka bertemu.

"Kau ingin memakaikan bajuku?."

Wajah Kuroko memerah.

"T-tidak, pakai saja sendiri bajumu. Aku akan tunggu di bawah saja!."

Kuroko segera menutup pintu dan turun kembali ke bawah.

Kuroko duduk, menarik nafas panjang, dan membuangnya.

Kuroko tidak akan lagi masuk ke kamar tanpa permisi.

Tak lama Midorima turun.

"Ada apa? Kenapa kau yang malu nanodayo?."

"H-hah? S-siapa yang malu, sih."

Perjodohan | MidoKuro {SELESAI✓}Where stories live. Discover now