Perjodohan | MidoKuro {SELESAI✓}

Selamat jalan

07.10

"Aku sudah menghangatkan makanan kemarin. Ingin makan bersama?."

Kuroko melihat Midorima yang baru keluar dari kamar mandi menggunakan baju handuknya.

"Ya. Tunggu sebentar aku akan memakai baju."

Midorima naik ke atas dan segera memakai baju.

Setelah Midorima turun kembali, mereka makan bersama.

"Jam berapa Ayah akan dikuburkan?."

"Pukul 9 nanodayo. Ingin ke suatu tempat dulu sebelum ke rumah orang tuamu?."

Kuroko menggeleng.

"Tidak. Langsung ke sana saja. Aku akan ganti baju sebentar."

Kuroko naik ke atas untuk mengganti bajunya dan kembali turun saat Midorima sudah siap.

"Berangkat sekarang?."

Kuroko mengangguk.

"Ya."

"Jangan menangis dulu nanodayo. Bahkan kita belum berangkat."

"Maaf."

Kuroko mengelap air matanya dan segera berangkat ke rumah orang tuanya.

-🌻-

"Ibu."

Setelah sampai, Kuroko langsung menghampiri Ibunya dan memeluknya.

Dan kembali nangis.

Midorima duduk tak jauh dari Kuroko.

Saat sudah selesai, Jenazah Ayah Kuroko diantar untuk dikuburkan.

-🌻-

"Kuroko."

Kuroko menoleh.

"Ya?."

"Mari pulang. Kau sudah menunggu di sini selama satu jam sambil menangis nanodayo. Bahkan Ibumu tadi sudah kembali lebih dulu karna sudah kehabisan tenaga nanodayo."

Kuroko kembali menatap rumah baru Ayahnya.

"Maaf, tunggu sebentar lagi, atau tinggalkan aku saja, aku tidak apa apa kok."

"Apanya yang tidak apa apa nanodayo? kau menangis dari kemarin kau bilang tidak apa apa? dasar kau ini."

Midorima memeluk Kuroko.

"Jangan terlalu bersedih. Nanti Ayahmu di sana ikut bersedih. Lepaskan saja, aku yakinn Ayahmu bahagia kalau kau tidak terlalu sedih seperti ini."

Kuroko makin terisak.

Ternyata memang benar benar susah menenangkannya.

Midorima terus mengusap punggung Kuroko.

"Midorima-kun aku mengantuk."

Midorima melihat ke arah Kuroko.

"Dan kau langsung tertidur begitu saja?kau memang luar biasa nanodayo."

Midorima langsung menggendong Kuroko dan membawanya kembali pulang ke rumahnya.

-🌻-