Ch. 5 Firasat

482 75 2
                                    

Setelah Miyuki, Kuramochi dan Sawamura berbicara di gedung latihan indoor mereka kembali ke ruang makan asrama untuk melanjutkan makan malam. Sawamura yang sudah membulatkan tekadnya sudah kembali dengan senyum yang bersemangat. Sesampainya mereka di ruang makan, mereka di sambut oleh semua anggota Seido, termasuk wakil kapten lainnya.


"Kenapa kalian bertiga kembali bersama? kalian membuat kami semua menuggu terlalu lama." Kata Maezono Senpai.

"Kalian benar-benar setia, apa kalian tidak bisa makan jika tidak ada aku disini? ini merepotkan" Saut Miyuki.  


"Hei, kami tidak sedang menunggu kau hanya untuk makan malam. Kami hanya sedikit khawatir karena kalian tidak segera kembali. Juga, Kuramochi, bukannya kau hanya pergi untuk beli minum, kenapa lama sekali" Maezono melanjutkan dengan nada jengkel.

"Hahahah, sudahlah, kenapa para senpai malam-malam sudah ribut seperti ini, ayo kita segera duduk dan makan. Aku sudah sangat lapar." Sawamura menyela dengan entengnya.


Sawamura benar-benar sesuatu. Dia bahkan tidak sadar bahwa percakapan para senpainya itu terjadi karena dirinya.

"Kau ini bahkan hanya memikirkan perutmu saja." Kuramochi Senpai mulai menanggapi perkataan Kouhainya tersebut.

"Kalian bahkan tidak memikirkan perasaanku"

sambil menggaruk kepalanya, Maezono pergi untuk makan, begitu pula dengan anggora tim yang lainnya. Meski begitu, suasana yang tenang biasanya akan mendatangkan badai yang hebat. Miyuki yang bersikap seolah olah tidak terjadi apa-apa sedang memikirkan sesuatu tentang saat yang tepat mengatakan pada semua anggota tim, terutama Zono.


"Aku sudah selesai, aku akan pergi sekarang" Sawamura berdiri dari tempat duduknya, dan bermamitan dengan semua orang di ruang makan.

"Yah, pergilah" saut Kuramochi dengan tatapan serius.

"Eijun, kau terlihat sedang buru-buru" Kata Haruchi dengan perasaan curiganya. Dilain sisi Furuya juga penasaran akan hal tersebut.

"Ah, tadi pelatih memanggilku, jadi aku akan pergi kesana sekarang" dengan senyum yang sama seperti biasa, Sawamura menatap teman-temannya tersebut. "Aku pergi dulu" sambil pergi meninggalkan ruang makan.

Jauh dilubuk Haruichi dan Furuya seperti ada hal yang membuat mereka merasa ada sesuatu yang aneh. Itu hanya firasat yang tidak berdasar. Jadi lebih baik melupakannya. Selalu berlatih bersama membuat mereka bertiga seakan terikat dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, mungkin bisa disebut dengan "Insting Teman?".

Pada kenyataannya angin badai dalam tim Seido seakan berhembus pelan saat Sawamura mulai keluar dari ruang makan.

Diamond no Ace FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang