"Enggak, Rene." Jawab Joy singkat.
"Joy, temenin gue beli air minum yuk" ajak Irene yang langsung diangguki Joy.
Mereka berdua pun berjalan meninggalkan Lapangan tersebut menuju Kantin yang untungnya sudah dibuka pagi hari ini.
"Wah, Ibu rajin ya. Kantin Sekolah udah dibuka, tahu aja kita mau beli." Canda Joy ketika mereka sudah sampai.
Ibu Kantin itu pun terkekeh, "itu karena kemarin anak - anak minta dibuka Kantinnya untuk hari ini. Pada main basket katanya," jelas nya.
Irene pun mengangguk setuju, "bener itu, Bu. Udah rame di Lapangan." Ucap nya.
"Oh iya? Wah, bisa laku ini mah." Canda Ibu Kantin balik membuat mereka tertawa.
"Aamiin, banyak rezeki hari ini ya, Bu." Jawab Joy yang diangguki Ibu Kantin itu.
"Iya, aamiin."
"Ehm, beli air minum aja, Bu, sembilan ya." Ucap Irene.
"Nah 'kan udah diborong atuh sama kalian." Ucap Ibu Kantin lagi.
Ketika Ibu Kantin tersebut masuk kedalam untuk mengambil sembilan air minum yang dipesan.
Samar - samar, Joy mendengar suara yang tak begitu jauh dari tempat dia berada sekarang.
Ketika ia menengok kebelakang, memang benar ada tiga perempuan disana. Namun, ketiga gadis itu membelakanginya membuat Joy tak bisa melihat muka mereka.
"Cukup Lisa aja yang gila, lo pada ya jangan gila juga dong!" Seru salah satunya.
Mendengar nama temannya terpanggil, Joy jadi merasa curiga.
"Rene, suruh Ibu Kantinnya cepetan deh." Ucap Joy.
"Kenapa?" Tanya Irene bingung,
"Udah, bilang aja."
Mendengar jawaban Joy, Irene pun mengangguk, "Bu, yang cepet ya!" Cewek itu agak berseru.
"Oh iya, Neng, iya!"
Sedangkan Joy? Cewek itu masih memantau tiga perempuan itu dari jauh. Bahkan Joy juga sempat menyipitkan mata.
"Nih sembilan air minumnya. Hati - hati, neng, bawanya." Pesan Ibu Kantin.
"Ini uangnya ya, Bu." Ucap Irene sambil memberi uang pada Ibu Kantin.
"Kembaliannya sepuluh ribu berarti ya-"
"Gak usah, Bu. buat Ibu aja, rezeki." Senyum Joy memotong ucapan Ibu Kantin.
"Alhamdulillah! Makasih, Neng."
"Iyaa" ucap kedua perempuan itu.
Setelah berkata demikian, Joy segera menggandeng tangan Irene.
"Kenapa buru - buru sih, Joy?"
Ketika mereka berdua melewati tiga perempuan itu, Joy berusaha untuk melihat salah satu dari mereka.
Dilihat lah muka itu dan Joy segera merubah raut muka nya menjadi malas.
"Gue kepikiran sama satu cara ini deh, Nan."
Karena salah satu temannya berkata seperti itu membuat Joy semakin yakin bahwa itu adalah Kakak kelasnya, Nanda.
"Kak Nanda ngapain lagi sih anjir" gumam Joy.
"Kenapa sih, Joy?" Bingung Irene yang bertanya lagi dan lagi.
"Iya, ini gue mau ceritain. Jalan aja dulu, Rene."
YOU ARE READING
ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔
FanfictionPutri Lalisa Anastasia, biasa dipanggil Lisa atau bisa juga Lili. cerewet, selalu semangat, baik, ramah dan semua energi positif ada didalam dirinya. Tapi, tolong kecualikan sifat gila nya. Lisa mempunyai delapan sahabat yang selalu setia berada dis...
《Me or Her?》
Start from the beginning
![ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔](https://img.wattpad.com/cover/220892877-64-k604932.jpg)