ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔

《Me or Her?》

Namun, pasti nya Lisa tidak tahu bahwa dirinya kini sudah benar - benar berada diujung kasur.

Jadi ketika dia membalikkan badan,

Bruk

"Aduh!" Ringis Lisa yang kesakitan.

Jisoo yang melihat itu pun akhirnya memberhentikan aksinya, "aduh, sakit banget itu. Mana badan Lisa kerempeng gitu 'kan" celetuknya.

"Yah, panci emak guee," rengek Jennie sembari mengambil alih panci tersebut.

Tenaga Jisoo memanglah kuat. Buktinya, panci tersebut menjadi penyok seketika.

"Jis," panggil Jennie sambil menepuk pundak Jisoo.

"Ya, Jen?" Tanya Jisoo dengan santainya.

"Gantiin panci emak gue!"

"Kalian kenapa sih, berisik banget!" Seru Lisa dari bawah,

"Cepet telpon Kak Taeyong, Lis, sebelum gue tidur lagi nih!" Seru Seulgi yang masih santai berada di Kasur.

Sontak Lisa pun melihat Jam dinding yang ada di Kamar Jennie. Dia menyipitkan mata untuk tetap fokus melihatnya sebelum segera membulatkan mata.

"Anjir! Masih jam empat gitu woi!" Seru Lisa.

"Ya tapi 'kan udah mau setengah lima, Lis. Telpon gih!" Suruh Yeri membuat Lisa mendecak.

"Kalau Kak Taeyong masih tidur?" Tanya Lisa,

"Kalau enggak? Gimana? Udah telpon bae." Ucap Jennie.

"Iya dah, iya. Kalau ternyata Kak Taeyong keganggu, bomat itu salah kalian."

Setelah Lisa diberi benda pipih miliknya oleh Irene, gadis itu pun segera membuka ruang Chat nya lagi dengan Taeyong.

Tanpa menunggu lama untuk Taeyong menjawab teleponnya, ternyata cowok itu dengan cepat mengangkatnnya.

"Halo, Kak. Maaf ngeganggu nih,"

"..."

"Kak?"

"Oh iya, kenapa?"

"Sori, gue lagi siap - siapin soalnya."

"Iya, Kak, maaf kalau ngeganggu juga. Tapi, ini Lisa beneran jam lima kesana 'kan?"

Mendengar pertanyaan Lisa, Taeyong yang berada diujung sana langsung menepuk jidatnya.

"Sori, sori, Lis. Kemarin gue becanda doang, lo bisa kok kesana jam tujuh. Gue tunggu."

"DEMI-"

"Maaf, Lis. Gue sibuk, gue tutup ya."

Setelah itu, teleponnya pun dimatikan oleh Taeyong sendiri. Hal itu membuat Lisa melempar ponselnya pada Kasur begitu saja.

"Buset, Lis. Untung gak kena muka cantik gue anjir." Kesal Seulgi.

"Kenapa emangnya, Li?" Tanya Wendy bingung dengan ekspresi Lisa sekarang.