Chapter Ten - Chicken's Attack

Comincia dall'inizio
                                    

Project mahasiswa pun dihentikan oleh management campus dan polisi langsung mengambil alih untuk menangani kasus tersebut dengan serius. Polisi lalu menangkap seorang pemuda yang pernah melaporkan aktris tersebut atas kasus pencemaran nama baik. Ia dicurigai atas motifnya ingin membalas dendam pada aktris tersebut, namun polisi tidak menemukan bukti atau saksi yang bisa membuktikan keterlibatannya.

Polisi pun memutuskan untuk menahannya sementara sambil mencari bukti, ia di masukkan ke dalam sel yang sama dengan Sarawat pada pagi itu.

Sarawat mengamati pria itu sejenak dan syok saat melihat bandage di kedua pergelangan tangannya, ia pun langsung menebak pria itu mencoba untuk bunuh diri.

"Aku sudah melihat kasusmu di TV pagi ini, aku tidak tau apakah aktris itu sungguh menfinahmu atau malah sebaliknya, namun mencoba bunuh diri adalah tindakan seorang pecundang..."

Pria itu seraya melototinya.

"Apa yang ingin kau katakan?" tanyanya dengan nada dingin pada Sarawat.

Sarawat mengganti topik. "Meskipun aktris tersebut tidak bisa menjaga ucapannya, tetapi memotong lidah seorang ...apakah itu tidak terlalu sadis?"

"Apakah kau curiga aku adalah pelakunya?"

Sarawat bungkam sejenak sebelum membalas. "Tidak...toh kau belum terbukti bersalah..." lalu berpikir sejenak. "Er...apakah kau punya ide tentang siapa orang gila itu?"

"Apakah kau tidak pernah mendengar bahwa sesungguhnya lidah adalah senjata untuk membunuh dirimu sendiri?" ia tidak menghubris pertanyaan Sarawat. "Mungkin, Tuhan ingin menghukumnya karena ia tidak menggunakan lidahnya dengan benar dan mengirimkan malaikat untuk mencabut lidahnya..."

"Kukira kau adalah salah satu fansnya, apakah kau tidak merasa sedih melihat artis idolamu..." Sarawat smenghela nafas dan tidak melanjutkan.

"Meskipun tanpa lidah, dia masih terlihat cantik, bukankah begitu?" balas pria itu lalu menyeringai. "Atau...kau merasa sismpati dan ingin menyumbangkan lidahmu untuknya?"

Sarawat menelan ludahnya dengan gugup dan segera menutup mulutnya rapat. Atmosfir di dalam ruanganpun tiba – tiba menjadi berat, untungnya tidak lama kemudian, seorang professor datang dan menjamin Sarawat keluar.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Sementara itu, Kong memutuskan untuk kembali ke peternakan mencari pelaku untuk membuktikan Sarawat tidak bersalah. Arthit dan Tine menawarkan diri untuk membantunya.

Mereka berpencar untuk mencari pelaku, Kong dan Tine mengintai rumah pemilik peternakan dan Arthit memeriksa beberapa lokasi sekitar peternakan tempat para pekerja berada. Setelah itu ketiganya berkumpul di lumbung ayam untuk mencari apakah siluman itu masih bersembunyi di dalam berdasarkan kesaksian Tine

"Maaf, aku tau ide ini sangat konyol, mungkin pelakunya sudah melarikan diri dan mungkin ia bukan manusia..." ujar Kong. "Tetapi jika kita tidak bisa menemukannya, maka Sarawat akan dituduh sebagai tersangka dan dipenjara..."

"Aku berharap dia dipenjara selamanya..." komentar Arthit spontan

Mendengar itu, Kong dan Tine langsung melototinya dan memprotes bersamaan. "Apa maksudmu?!"

Arthit terenyak seketika dan menyadari kesalahannya. "A-aku hanya bercanda..." ralatnya dan menghembuskan nafas pelan, namun Tine tau bahwa Arthit sama sekali tidak bercanda.

"Kau sepertinya tidak suka dengan Sarawat..." ujar Kong tiba – tiba dan menoleh pada Arthit. "Apakah aku boleh mengetahui alasannya?"

"K-kenapa kau berpikir begitu?" balas Arthit terkejut.

IND - The Reason of Reborn - ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora