"Jungkook-ah. Aku akan menangis juga kalau kau tidak ingin kembali bersama kami. Kau ingat dulu saat aku hampir menyerah dan ingin keluar dari BTS?"

Jungkook mengangguk samar. Jelas itu tidak akan ia lupakan karena saat itu adalah saat dimana ia hampir saja akan di tinggalkan. Hoseok hampir memilih menyerah dan memutuskan untuk keluar dari BTS karena mereka yang tak kunjung debut.
Dan Jungkook adalah orang yang paling menentang itu. Jungkook sampai menangis agar membuat Hoseok untuk tetap bersamanya. Bersama Bangtan.

"Sekarang aku juga yang akan memohon padamu. Ayo kita lakukan lagi. Kita lakukan semuanya dari awal. Jika ada yang tidak menyukainya, masih ada kami yang harus kau jadikan alasan."
.
.
.
Yoonjin menyimpan berkas yang sejak tadi menjadi fokusnya saat mendengar suara pintu terbuka. Dokter muda itu tersenyum saat melihat siapa yang datang.

"Hyung!"

"Eoh? Kau sudah datang?"

"Ne! Maaf aku terlambat. Aku menemani member lain untuk latihan. Dan aku harus membujuk mereka agar tidak ikut semua."

"Tapi ujungnya juga mereka ikut semua kan?" Tanya Yoonjin pada pasien spesialnya itu. Jungkook si pasien spesial itu hanya menyengir polos.

"Sudahlah tidak apa, mereka juga ingin menemanimu untuk terapi Kook."

Jungkook hanya mengangguk.

"Tunggu sebentar, aku akan menyiapkan berkasnya dulu. kau boleh menunggu di ruang fisioterapi."

"Ne, hyung!"

Jungkook memutar kursi rodanya untuk kembali keluar. Ia mendapat tatapan tanya dari para hyungnya yang mengantar. Ralat, memaksa untuk mengantar.

"Jin Hyung bilang dia akan menyiapkan berkas dulu, aku akan menunggunya di ruang fisioterapi." Jelas Jungkook.

Yoongi membawa Jungkook menuju tempat yang di maksud. Di ruangan itu hanya ada beberapa orang di dalamnya.

"Koo, kenapa tidak melakukannya di rumah? Atau kau kan bisa memanggil dokter Yoonjin untuk ke dorm?"
Jungkook menggeleng sambil tersenyum.

"Hyung, aku itu sama dengan pasien pasien yang lain. Tidak perlu ada perlakuan spesial untukku. Lagipula, aku tidak ingin merepotkan Jin hyung."

Yoongi tersenyum mendengar penuturan Jungkook. Adiknya memang tidak pernah berubah. Selalu memikirkan orang lain. Mereka teralihkan saat suara Yoonjin menyapa telinga mereka.

"Kalian akan menemaninya disini?" Tanya Yoonjin pada ke 5 member.

"Tentu, kami ingin menyemangati Jungkook!" Seru Taehyung.

Yoonjin hanya menggeleng. Ia mengambil alih kursi roda Jungkook dari tangan Yoongi. Yoonjin mensejajarkan dirinya dengan Jungkook dan mulai menurunkan kaki Jungkook secara perlahan. Setelah itu, Yoonjin memijat kaki Jungkook.

"Kau merasakan pijatanku?" Tanya Yoonjin yang masih memijat kakinya.

"Tidak, hyung."

Yoonjin menghela napas lalu tersenyum ke arah Jungkook.

"Kita coba berdiri ya?"

Terlihat keraguan dari raut wajah Jungkook.

"Tak apa, kau pasti bisa. Kita lakukan perlahan." Ucap Yoonjin meyakinkan Jungkook.

Jungkook berpegang erat pada lengan Yoonjin saat ia berusaha untuk berdiri. Namun, kakinya begitu berat seperti di tindih batu besar. Kakinya tidak bisa di gerakan sama sekali. Jungkook menyerah lalu ia kembali duduk dengan napas yang terengah. Ia mencoba lagi sampai percobaan ke 4, ia kembali menyerah dengan emosi yang meningkat.

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Where stories live. Discover now