Part 5 - Sepupu

Começar do início
                                    

" Apa aku boleh bergabung?" Tanya seseorang memecah lamunan Kyra.

" Noah?" Respon Kyra kaget. " Tentu kau bisa duduk disini"

Noah menarik kursi dihadapan Kyra dan kini mereka duduk berhadapan satu sama lain.

" Kita... tak banyak bicara kemarin. Kau baik - baik saja?"

Kyra tersenyum menangguk, " Ya.. bagaimana denganmu?"

" Seperti ya kau lihat. Aku tak menyangka kita bisa bertemu lagi. Bahkan kau bisa satu tempat kerja dengan ibuku"

Kyra tak menjawab Noah dan hanya menaikkan sedikit ujung bibirnya.

" Kau... terlihat semakin cantik dengan jas putih itu" ucap Noah membuat mata Kyra kini melihatnya.

" Andai saja waktu itu..."

" Noah.. bisakah kita tak bicarakan masa lalu?" Potong Kyra. Disaat seperti ini Kyra tak ingin lagi pikirannya bertambah oleh sebuah masa lalu yang tidak perlu ia pikirkan.

" Baiklah.. bagaimana kalau kita membahas masa depan? Apa kau sudah punya kekasih sekarang?"

DEG.

Kini tatapan Kyra menjadi tak terartikan. Ia hanya menghela nafas dan menggeleng.

Mengerti dengan jawaban Kyra membuat sebuah lekungan diwajah Noah. Wanita yang ada dihadapannya masih sendiri.

" Kyra.. sepertinya ada yang sedang kau fikirkan? Kau tahu kau tidak bisa menyimpan kebingunganmu sendiri. Kau bisa ceritakan padaku jika kau mau"

Kyra diam, memejamkan matanya dan mengusap wajahnya dengan kasar. Entahlah bagian mana yang harus ia ceritakan terlebih dahulu. Rasanya semua kata - kata yang ada diotaknya siap untuk keluar dari mulutnya.

" Entahlah Noah.. banyak sekali yang ingin ku bicarakan di otakku"

" Aku baru saja melihat kisah percintaan yang aneh"

Noah menaikkan alis kirinya dan mendekatkan dirinya pada Kyra, " Aneh?"

" Ya.. menurutmu apa tidak aneh jika kau Menjalin hubungan dengan sepupumu sendiri?"

Pertanyaan Kyra membuat Noah tertawa, " Kau... seperti ini karena memikirkan itu?" Lanjutnya tertawa puas.

" Kyra... Kyra.. kau.. tidak berubah. Kau masih saja suka memikirkan orang lain"

" Begini Kyra.. bukankah lebih aneh kalau kau memikirkan itu sampai membuatmu seperti ini? Apa orang itu penting untukmu sampai kau memikirkan ini? Itu hak mereka Kyra. Mereka yang menjalani hidup mereka. Untuk apa kau memikirkan itu? Kecuali jika.."

" Jika kau menyukai orang itu.."

Kyra kembali menghela nafas, ia memfokuskan tatapannya pada Noah, " Tidak. Dia tidak penting. Ah iya, kenapa kau ada disini?"

" Aku mengantarkan ibuku. Kau mau pulang?"

Kyra menganguk, " Ya, aku rasa aku harus pulang sekarang"

" Mau ku antar?"

" Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri"

" Ayolah Kyra. Jangan tolak tawaranku. Ya?"

Kyra berfikir sejenak. Mungkin ia bisa menerima tawaran Noah kali ini. " Baiklah"

Noah dan Kyra beranjak menuju parkiran dimana mobil putihnya terparkir. Noah membukakan pintu mobilnya untuk Kyra. Ia menyalakan mesin mobilnya dan berlalu dari rumah sakit.

Tatapan Kyra hanya berpaku pada jendela mobil. Melihat setiap objek yang dilewatinya. Kemudian tatapannya beralih pada sosok pria disampingnya. Noah. Mantan kekasihnya saat SMA dulu.

Dulu pria itu memiliki rambut berwarna hitam dan sedikit keriting. Tapi kini pria itu jauh lebih terlihat tampan dengan wajah tirus dan rambut lurusnya.

" Kau.. tampak lebih berbeda" mulai Kyra mencoba mencairkan suasana.

Noah mengusap bibirnya perlahan dan melirik Kyra, " Kenapa? Aku jadi lebih tampan?"

Kyra mengalihkan pandangannya dan kembali melihat jendela, " Tidak hanya terlihat lebih tua"

" Kau ini.. lucu sekali.. tidak pernah berubah"

" Kau juga. Kau terlihat lebih tua tetapi ternyata itu membuatmu semakin terlihat cantik." Goda Noah membuat Kyra yang tanpa sadar memiliki rona merah pada pipinya.

" Membuatku cukup menyesal sudah mengakhiri hubungan kita dulu" tambahnya lagi membuat Kyra menoleh menatapnya. " Sudahlah Noah. Bagaimana kau dan Gemma?" Tanya Kyra kali ini. Seketika wajah Noah berubah menjadi cukup serius.

" Dia baik - baik saja" jawabnya singkat.

Ah mungkin mereka sudah tidak bersama. Batin Kyra saat melihat respon Noah yang seperti memiliki ingatan buruk.

Mobil Noah akhirnya sampai di kediaman keluarga Maxi. Noah keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Kyra.

" Terimakasih sudah mengantarku"

Noah tersenyum pada Kyra, " Aku harap ini bukan yang terakhir untukku mengantarmu"

Kyra menaikkan sebelah alis matanya dan menatap Noah bingung, " Maksudmu?" Jawabnya tak paham.

" Maksudku. Aku harap.. aku masih bisa mengantarmu seterusnya"

Ah Kyra akhirnya paham. Ia tertawa mendengar kalimat yang seperti lelucon baginya. Ia tak tahu bahwa mantan-nya akan mengatakan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

" Baiklah. Hati - hati di jalan"

Kali ini Noah tersenyum manis sebelum ia meninggalkan Kyra di tempat teramannya kali ini. Kaki Kyra tak melangkah kemanapun sampai ia tak lagi melihat mobil Noah di hadapannya.

Mengingat sikap manis Noah hari ini membuat sebuah lekungan senyuman di bibirnya tanpa Kyra sadari.

" Jadi itu kekasihmu?" Tanya seseorang membuat Kyra tersentak kaget. Kyra mengernyitkan alisnya dan melihat Levi yang sudah berdiri di belakangnya. " Levi? Sejak kapan kau ada disini?"

" Sejak kau memandangi mobil itu"

Kyra menghela nafas, " Lain kali kau harus sedikit bersuara supaya aku bisa mendengarmu"

Levi tidak merespon. Kali ini tatapan Levi berubah menjadi tatapan dingin, ia menyilangkan tangannya dan siap menghalangi Kyra untuk melangkah pergi " Apa ada yang kau sembunyikan?"

Kyra mencoba menahan nafas dan menelan salivanya. Untuk apa anak ini bertanya seperti itu?

" Apa... yang terjadi dengan ibuku?" Tanya Levi lagi kali ini sedikit menekan intonasinya.

KyraOnde histórias criam vida. Descubra agora