"Akhirnya sampe juga!"
Teriak Haechan girang seraya mengangkat kedua koper yang ia bawa. Memang ribet banget orang nya.
"Jen! Ambilin tas ransel gue dong yang disebelah koper lu!"
"Buset dah, Chan. Barang lu banyak banget." ujar Jeno membantu Haechan mengambil tas miliknya.
"Yoona aja kalah."
"Sembarangan lu."
Mereka berlima turun dari jet pribadi milik ayah Daniel. Kelimanya sama sama merenggangkan otot otot mereka. Sangat pegal berada di jet berjam-jam lamanya.
"Itu rumahnya. Kita langsung masuk aja ya."
Daniel memimpin mereka berjalan untuk menuju halaman rumah. Rumah itu sangat luas. Tampak sangat modern walaupun sudah lama tak dihuni. Didepan halaman rumah terdapat air pancur yang besar dan beberapa tanaman yang cantik.
Di sebelah air pancur terdapat kolam renang besar yang berisi ikan-ikan dan beberapa bunga teratai. Rumah ini seperti istana.
Mereka sudah sampai di ruang tamu.
"Kalian istirahat aja disini dulu. Gue mau cek kamar-kamarnya."
"Iya Niel."
"Disini ada makanan nggak, Niel?" tanya Jeno seraya mengusap perutnya. Lapar.
"Lah iya gue lupa. Ntar gue cek."
"Kebanyakan urusan lu sampe lupa."
"Buruan Niel laper, nih!"
Daniel berjalan menuju dapur dan ruang makan yang letaknya di bagian ujung kiri rumah.
Daniel mengecek kulkas dan beberapa lemari makanan. Sial, ia tidak menemukan satu makanan pun. Daniel menyesal karena telah melupakan makanan yang sangat penting buat ia dan teman-temannya.
Daniel merogoh saku, menghidupkan ponselnya dan segera mengetikkan beberapa huruf.
"Sial! Nggak ada sinyal."
Daniel berbalik menuju ruang tamu. "Gue lupa nyiapin makanan untuk lo semua."
"Hah?!"
"Serius, Niel? Kok bisa?" tanya Yoona.
"Trus kita makan apa dong?!" ujar Haechan di lebay-lebay kan.
"Gue udah coba buat ngirim pesan ke asisten gue untuk bawain makanan kesini, tapi sayang disini nggak ada sinyal."
"Masa, sih?"
Haechan, Jeno, Jinyoung, dan Yoona segera mengecek ponsel mereka masing masing. "Beneran nggak ada sinyal."
"Terus kita gimana, Niel?"
"Terpaksa kita harus cari makan di hutan."
Haechan membulatkan matanya. "Hutan?"
"Iya. Disana aman kok nggak ada hewan buas. Banyak pohon juga yang bisa kita ambil buahnya."
"Ternyata orang kaya nggak selama nya enak ya," celetuk Jeno.
"Hmmm." Daniel tampak berpikir. "Kalian istirahat aja dulu. Kamar Jeno dan Jinyoung ada di pojok kanan, kamar gue sama Haechan di pojok kiri. Kamar Yoona ada ditengah-tengah."
Mereka semua masuk ke dalam kamar masing-masing. Kecuali Daniel.
"Hahaha mampus! Kalian gue buat menderita karena nggak ada makanan. Selamat mati kelaparan semua..."
| BirthDeath |
YOU ARE READING
Random Thoughts
Fanfiction🌿 2 story here 🌿 Birthdeath | wannaone [COMPLETE]✔ [i] School Nightmare | produce 101 [ON GOING]✅
