Dengan dress yang tampak cocok dan cantik di tubuh putih nan indah Chaeyoung, itu terlihat sangat anggun. Disertai senyum manis nya yang tak akan pernah pudar, ia berjalan menuruni tangga.

Semua yang disana menatap kagum ke arah Chaeyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua yang disana menatap kagum ke arah Chaeyoung. Inikah seorang Park Chaeyoung yang alay dan cerewet? Entahlah itu tidak seperti ejekan kan? Baju yang sederhana namun terkesan mewah.

"Kenapa lo pada? Ini berlebihan ya?" tanya Chaeyoung sambil melihat ke arah dress nya. Sekarang ia menjadi parno, takut takut nanti Jimin malah tidak suka.

"Enggak kok, Chaee, it's perfect! Lo cantik banget sumpahh!"

"Hooh! Cantik, parah! Gila!"

"Napa dah muka lo kayak khawatir gitu? Takut Jimin gak suka ya? Yakan yakan?" ketiga sahabatnya itu terus menggoda Chaeyoung yang mukanya sudah semerah bibirnya.

"A! Udahlah gajelas kalian tuh!" kata Chaeyoung acuh tak acuh. Manik matanya berusaha mencari seseorang yang membuatnya semangat untuk berdandan cantik hari ini.

"Jimin belom dateng dek, nanti dia bakal dateng di sana. Nyusul sama temen temen nya yang lain katanya." Chanyeol tentu sadar dong siapa yang dicari adeknya.

"Yodah kuyy! Kita berlima langsung ke sana aja. Gue udah ditungguin sama gebetan nih! Hwhw."

"Mwo?! Ke sana? Kemana? Gak di sini emang?" kiranya Chae, acaranya bakal disini. Ternyata ditempat lain tohh. Uhh keuwuu-an yang ha q q.
.
.
.

Chaeyoung sempet kaget, ternyata 'di sana' yang dimaksud itu cuma belakang rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chaeyoung sempet kaget, ternyata 'di sana' yang dimaksud itu cuma belakang rumahnya. Dan, sejak kapan mereka mendekor nya? Bukannya kemarin Chaeyoung cuma sekolah dan langsung pulang kerumah? Atau semalem ya? Soalnya Chaeyoung tadi malem dengar suara-suara absurd. Dia kira itu maling, dan dia bodoamat. Nanti juga yang diambil barangnya bang ceye! Pikirnya.

Masih dengan wajah kagumnya, matanya benar benar menunjukkan rasa bahagia tak terhingga, walaupun tidak ada eomma appa nya di sini. Tapi mungkin ia bisa video call nanti. Yaampun gak nyangka bakal speechless banget kaya gini!
.
.
.
.
"Jimin masih belom dateng ya, Tae?" sudah hampir 15 menit Chaeyoung menunggu kehadiran Park Jimin. Namun yang dinanti tak kunjung hadir. Padahal temen temen Jimin yang lain udah pada sampe ke tempatnya. Liat aja tuh! Jisoo sama Seokjin aja udah kaya orang ngedate private.

"Sabar, Chae. Bentar lagi juga dateng tu bocah! Emang dah hobi telat dia."

"Mana sempat?! Keburu telat!?" celetuk Jennie menengahi pembicaraan mereka. Soalnya dia kesel, ini acara gak mulai mulai gara gara Jimin lama banget. Padahalkan dia sengaja nggak sarapan tadi, biar bisa langsung ceplok tu semua makanan. Tapi kalau Jimin gak dateng-dateng gini ya mana sempat?! Keburu telat!

"Dihh! Nih makan permen gue kalau lo keburu laper!" Taehyung menyodorkan dua buah permen dari kantung celananya untuk Jennie. Dia emang sering bawa permen buat ganjelan kalau laper. Entah sejak kapan Taehyung mau ngasih permennya ke orang lain.
.
.
"Jimin!!"

Wajah gadis itu langsung berbinar binar melihat pujaan hatinya yang telah lama ditunggu kini tiba.




To be continue📍

Don't forget to vomen guys!

Ineffable Fate^ [JiRose]Where stories live. Discover now