"Chaeyoung! Kenapa kamu malah menghadap belakang?! Memangnya gurumu siapa! Lisa dan Jisoo juga! Kenapa ngajak ngomong Chaeyoung!" lamunan Chae langsung buyar. Dirinya tersentak kaget ketika guru killer itu menyebut namanya.
"Sans, pak! Cuma ngobrol bentar ini." dengan santainya Lisa langsung mengambil buku dan berpura-pura membacanya. Begitupun dengan Jisoo yang pura-pura mengerjakan soal, padahal guru itu gak ngasih soal apa-apa. Ckckck.
"Mbok kaya Jennie itu lhoo! Daritadi diem! Kalem tau nggak!" kata pak guru membela Jennie. Dia gak tau aja, kalau daritadi Jennie pake earphone dan dengerin musik. Enak ya punya rambut panjang, multifungsi.
.
.
"Bang!"
"Hmm!"
"Ihh! Responnya gak ngenakin!"
"Iya, apa adekku sayangg?" Chanyeol sebal dan jenuh dengan adeknya yang super ribet dan cerewet ini.
"Besok hari apa? Tau gak? Gak mungkin lupa dong!" tanya Chaeyoung dengan mata berbinar, berharap Chanyeol tau besok hari spesial nya.
Chanyeol sedikit berfikir,
"Hari Selasa, kenapa?"
"Yah! Bang! Cuma hari Selasa doang?!"
"Ya trus hari apa? Yakali gamungkin kan Rabu sama Kamis nginep di rumahnya Selasa/?"
"Bang, lo beneran gak inget? Masa sih?" tanya Chaeyoung penuh harapan. Masa abangnya gak inget kalau besok itu hari yang ditunggu Chaeyoung selama ini. 17 tahunnya dia.
"Ya trus apa adekku sayangg?" sebenarnya Chanyeol tau, itu pasti. Tapi dia tidak mau memberi tau Chae. Males katanya. Biar dia tau sendiri surprise nya. Iyalah! Mana ada surprise dikasih tau.
.
.
.
Sebenarnya Chaeyoung tau kalau besok itu akan ada surprise besar-besaran untuk dia. Chaeyoung gak bodoh-bodoh amat, dan gak polos-polos amat.
Tapi yang Chaeyoung ingin harapkan sebesar-besarnya adalah, Jimin. Ia berharap Jimin datang dan memberinya surprise. Ani! Bukan surprise hadiah boneka atau apa. Tapi sebuah rasa. Sebuah rasa yang Jimin ingin ungkapkan. Ia pun berharap Jimin menjelaskan kenapa ia tiba-tiba menjauh darinya belakangan ini. Semoga aja Jimin jauhin gue karena mau kasih surprise kayak di film-film yang gue liat. Itulah pikir Chaeyoung.
•
•
"
Aduhh pake baju apa ya? Kalau dress nanti keliatan banget kalau gue udah tau surprise nya. Yakali kan pake kaos oblong doang! Kalau Jimin liat gimana? Aishh!" kini gadis itu menatap bingung isi lemarinya. Ia belum make up sama sekali. Ya gimana mau make up, orang nentuin outfit aja belum. Mana sempat!
Ceklek
"Chae!"
Gadis yang dipanggil itu tersentak kaget.
"Yaampun Jen! Ngagetin tau gak?! Untung aja gue udah pake baju!"
"Hehe, ya mon maap. Siapa suruh lo siap-siapnya lama! Lagian lo yakin cuma mau pake kaos oblong gitu?"
Chaeyoung mengerutkan keningnya. Jennie hanya memutar bola matanya sebagai respon.
"Udah ih, sana siap-siap. Dandan yang cantik. Gue tau lo gak bego, lo pasti udah tau kalau kita bakal ngasih lo surprise di sweet seventeen lo yang istimewa ini. Kan?" tebak Jennie. Dan Chaeyoung hanya tersenyum bahagia. Ternyata ekspektasi nya beneran kenyataan.
.
Chaeyoung sudah siap turun dan keluar dari kamar. Dia udah dandan se-cantik mungkin biar bisa tampil cantik di depan sang pujaan hati. Ya walaupun tanpa make up pun dia udah keliatan cantik.
YOU ARE READING
Ineffable Fate^ [JiRose]
Fanfiction"Jim, kamu sudah mencintaiku?" Pria itu menghela nafas pelan, "Maaf, aku ragu, tapi aku benar-benar mengagumimu selama ini." -24/01/2014- . "Chae, aku harus pergi. Dia telah kembali, kamu tau itu." -11/02/2014- • -Sebuah takdir tak terduga yang Tuh...
PROLOG pt2
Start from the beginning
![Ineffable Fate^ [JiRose]](https://img.wattpad.com/cover/228711975-64-k52997.jpg)