"Maaf Chae, aku masih ragu.. Tapi kamu tenang aja, aku lagi berusaha."

"Dan aku bener-bener mengagumimu, Chae." Ditatapnya gadis itu yang terus menunduk. Jimin tau itu akan sangat menyakitkan. Karena setiap kali Chaeyoung bertanya tentang hal itu, Jimin selalu menjawabnya dengan jawaban yang sama.

Gadis itu hanya tersenyum samar. Ia hanya manusia biasa yang bisa lelah.
.
.
.
"Dek!"
"Darimana lo? Udah malem ini, malah baru pulang." tanya sang abang ketika baru melihat Chaeyoung pulang.

"Huhh, yaelah bang! Belom malem ini! Baru evening aja! Lebay lo, kayak Lisa!"

"Ye-"

"Ape panggil-panggil nama orang!" seseorang muncul dari dapur dengan mulut belepotan.
Chaeyoung tersentak kaget dengan alay nya melihat Lisa ada dirumahnya. Sambil bawa ayam lagi!

Ia tambah kaget lagi melihat kedua sahabatnya yang lain keluar dapur dengan ekspreksi membunuh. Kiranya Chaeyoung, mereka akan memangsa dirinya. Tapi salah..

"WOII! LALISA MANOBAN! BALIKIN AYAM GUEEE!! ITU JATAH GUE SAT! GUE BARU MAKAN LIMA, BANGKE!!"
teriak Jisoo dengan nggak sopan dan nggak santainya.

"HEH PRANPRIYA! ITU JATAH CHAEYOUNG AMA BANG CEYE JUGA LO ACAK ACAK ANJIR!" itu Jennie yang sudah murka. Karena yang beli ayamnya itu Jennie, pakai uang dia. Sekarang pasti Chaeyoung sama Chanyeol nyuruh dia buat beli lagi, soalnya udah dirusuhin mutasi kucing liar. Ya walaupun Jennie sendiri Kucing Garong.

"APA?! JATAH GUE LO AMBIL?!" teriak Chaeyoung gak kalah dramatis. Kaya nya bentar lagi tetangga pada mengeluarkan 'jurus panci dipukul teng teng teng' buat usir penghuni rumah ini. Dah kayak kuyang aja beuh. G.

"OHH NO! OH MY GOD! CHIKEUN GUEE! HEI KUCING BIADAB! PERGI KAU DARI ISTANAKU!!" siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Dia nunjuk nunjuk Lisa dengan gaya sok jadi 'raja'. Ternyata Chaeyoung sama Lisa ngalay nya terturun dari sini.

"Yaelah woi, alay lo pada! Ntar gue ganti deh," kata Lisa dengan muka gak tau dosanya. Dan lebih dosa nya dia, sekarang malah jalan menuju kursi depan TV, dan menyalakan TV.
Ia teringat satu hal, takut teman-temannya salah paham dengan apa yang diucap barusan, dia melanjutkan kata-katanya tadi..

"Lewat Jennie dan pake uang Jennie."

Astagfirullah gak ada akhlak hik hik
-Jennie

.
.

Sejak kejadian di Yeouido Park beberapa hari lalu, Chaeyoung sulit sekali menghubungi pujaan hatinya. Bahkan saat di kelas pun, Jimin jarang sekali menampakkan diri di kelas. Bolos. Atau pun kalau Jimin berangkat ke sekolah, dia hanya acuh tak acuh pada keberadaan Chaeyoung. Cuek banget.

"Chae, kok Jimin jarang masuk kelas sih? Sekarang juga jadi jarang banget jalan sama lo, kenapa?" bisik Jisoo dari belakang bangku, rasa penasaran sudah memuncak. Ia rela nekat bisik-bisik padahal guru yang mengajar sekarang adalah guru terkiller.

Gadis yang ditanyai itu menghela nafas pelan

"Gue gak tau, Jis. Gue juga bingung, apa gue pernah ada salah ya?"

"Jimin punya cewek baru kalik!"

Deg!

Kini asumsi negatif yang daritadi menghantui Chaeyoung, se-pendapat dengan omongan ngawur Lisa. Yang tadinya Chae tidak mau berfikir yang aneh-aneh, kini justru dirinya dikelabuhi oleh hal berbau negatif.

Tapi dipikiran lain, Chaeyoung juga sadar. Bahwa Jimin itu bukan miliknya, Jimin hanya bilang 'berusaha cinta'. Pun tidak menutup kemungkinan bahwa Jimin berpaling darinya. Gue gak punya hak! Bentak Chaeyoung dalam hati, untuk menyadarkan dirinya sendiri.

Ineffable Fate^ [JiRose]Where stories live. Discover now