Chapter 51

236 23 6
                                    


Follow IG aku : _kamalllll_

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

Welll....

Chapter ini aku dedikasikan kepada readers yang ngefollow akun dan selalu setia ngevote chapter story aku.

I love you guys.

Happy reading







Seolah kemarin tidak terjadi apapun, aku bersiap-siap untuk keluar makan malam bersama Louis.

Vivace menjadi salah satu restaurant yang direkomendasikan untuk di kunjungi di Brighton.

"Hey, jangan lupa membawa jaketmu. Diluar cukup dingin."

Terdengar suara Louis dari balik pintu kamarku.

Aku pun tak menjawabnya, karena aku yakin bahwa dia tahu aku mendengarnya.

Berjalan ke arah depan closet, yang mana tersebar belasan paper bag yang kuyakini salah satunya terdapat jaket kulit yang di belikan Eleanor untukku.

Agh

Aku begitu malas untuk menyusun bajuku ke dalam lemari.

Melihat paper bag sebanyak ini sontak membuatku teringat akan Gigi.

Bagaimana kabarnya?

Aku merindukan gadis riang itu.

Jika dia ada disini mungkin aku sudah diajak berbelanja dengannya menghabiskan waktu kemudian sepulangnya kami akan membeli banyak barang hingga semua ruang di mobil di penuhi oleh paper bag.

Aku benar-benar tidak menguhubungi siapapun semenjak kedatanganku ke Australia.

"Princess! Have you done?"

Teriakan Louis pun berhasil membuat pikiranku teralihkan.

"Yeah!!!! I'm done!" Balasku.

Lanjut membuka paper bag yang ada akhirnya aku melihat jaket kulit berwarna coklat tua keluaran terbaru Louis Vuiton.

I got you!

Mengeluarkan jaket tersebut, sambil memegangnya dengan tangan kiriku, akupun berlari kecil ke arah pintu kamar dan meraih gagang pintu dengan tangan kanan lalu membukanya.

Melihat ke depan, aku mendapati Louis yang sedang asik menggunakan ponselnya.

Mendengar suara pintu yang tertutup, mata Louis teralihkan dari layar ponselnya dan kini menatapku.

"Ah, akhirnya. Ayo!" Ajaknya sambil menghampiriku dan kemudian tangan kanannya melingkar pada leherku lalu dia berjalan sehingga aku terseret.

Oh ayolah!

Dia tidak lebih tinggi dariku!

Ini justru membuat jalanku tidak nyaman karena leherku yang tertarik kebawah.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang