Chapter 40

1.5K 76 18
                                    

Halow!! Lama ya nunggunya.

Yasudahlah ya relakan. Sudah biasa. Wkwkwkwk.

Maaf ya readers ku tersayang.

Yang penting sekarang gw udah uodate dengan chapter yang PANJANG!

WKWWK..

SO.. happy reading guys.

Dont forget to voment!

Love you all xx













"Harry, apa sebaiknya kita juga ikut dengan Zayn? Jauh lebih aman jika kita bersama-sama. Toh sekarang, jumlah kita lebih banyak dari anak buah Liam."

"Kita tidak tahu apa yang direncanakan Liam, Kenny. Berpencar akan mengurangi resiko."

"Tapi tetap saja tujuan utama Liam adalah Louis dan aku dan mungkin juga kau. Tentu yang akan didahulukan untuk diburu adalah kita."

"Aku tahu. Tapi selama kau bersamaku, aku pastikan tidak akan ada yang bisa menyentuh bahkan sehelai rambutmu."

"Bagaimana bisa kalian berbi cah ra ugh sam bilh berla rhiii seperti iniiiii?!!" Melihat Louis yang tersenggal-senggal saat mencoba ikut angkat suara membuat aku dan Harry tersenyum geli.

Setelah cukup jauh berlari akhirnya kami sampai di ujung jalan.

Kini kami berada di tengah-tengah yang mana di sekeliling kami adalah kontainer. Dan disini juga terdapat jalan disisi kanan dan kiri ku.

"Aku harap mereka baik-baik saja." Ucapku cemas.

"Tentu." Yakin Harry padaku sambil tersenyum.

Zayn's POV

Setelah mereka berlari meninggalkan aku, aku pun bersiap untuk menyusul Niall dan Gigi. Namun ketika aku hendak mengeluarkan tubuhku dari balik kontainer persimpangan ini, aku mendengar suara langkah kaki dan teriakan.

Liam's POV

"Cepat kejar mereka!" Perintahku kepada dua anak buahku yang tersisa.

Sial! Tidak ada satupun dari orang-orangku yang mampu menghabisi salah satu dari mereka. Harusnya aku mengerti bahwa Harry juga ahli dalam menggunakan senjata seperti Zayn. Tentu ini agak sulit.

Agh! Si keparat Malik. Aku mempekerjakannya karena aku tahu kemampuannya dalam mengoperasikan senjata. Aku mengajaknya untuk bergabung denganku juga agar aku bisa menjadikannya kambing hitam jika kematian Tomlinson di curigai oleh khalayak.

Tapi brengsek! Justru aku lah yang di permainkan disini.

*flashback on*

"Kau Zayn?"

"Huh? Kau tahu namaku? Siapa kau?"

"Kenalkan. Aku Liam, Liam Payne. Apa kau sendiri disini?"

"Ya aku sendiri. Hey kau belum menjawab pertanyaanku."

"Boleh aku duduk? Aku akan menjawab pertanyaanmu."

"Silahkan."

Pria berdarah Pakistan ini pun mengizinkan aku untuk duduk di kursi bar sebelahnya.

Aku sudah mengawasinya ketika sempat ku lihat dia di hajar oleh Harry di sebuah club malam itu. Dia berusaha untuk mendekati kekasih Harry.

Dan setelah ku selidiki ternyata Zayn adalah mantan kekasih dari Kendall Tomlinson.

Dari sana aku mengincarnya untuk masuk ke dalam rencanaku. Dan sekarang ku rasa waktu yang tepat untuk mengajaknya bergabung.

"Kau kesini untuk mengawasi mantan kekasihmu?"

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang