Bapak yang sabar

46 6 0
                                    

Hey
Ketemu lagi sama cucu piyik
Ayok kita lanjut
Jangan lupa di vote okay
Selamat membaca kalian

"HAH!?"pekik ketiga bocah abstrak itu.

"Eh!?"pekik wanita itu,mengangkat kepalanya.

Arjuna mengernyit,"ke-kenapa,toh?".

"Bapak,kenapa nggak di jadiin Emak kita aja?cantik,gak kampungan,cocok lah buat kita kita"celoteh Lia dengan polosnya.

Arjuna melebarkan matanya,anak itu selalu saja.Arjuna menghembuskan nafas,bingung harus menanggapinya apa.

"Tante mau,kan,jadi emak kita?"bukannya menolak,Robin malah ikut menanyakan hal aneh itu pada Wanita itu.

Arjuna semakin melebarkan matanya.ingin menghilang saja sekarang juga.

"Eng...a-"wanita itu bingung harus berkata apa.

"Sayang,anak anak papa yang ganteng  ganteng juga cantik,jangan gitu,si mbaknya pusing,mending kita suruh istirahat aja dulu di rumah kita ya?"Arjuna merangkul ketiga anaknya.ketiganya mengangguk lalu masuk ke dalam mobil.

Arjuna membantu Wanita itu berdiri,membukakan pintu untuk wanita itu,menutupinya kembali.lalu masuk ke dalam mobil,melajukan kembali mobilnya.

Hening.

Ck,kenapa tiga bocah itu malah pada diem?canggung,Arjuna gak suka suasana canggung gini.

"Khm,Bin,ntar list ya kalo ada yang kurang"Arjuna berdehem,memulai topik.

Robin mengerutkan kening,menatap ayahnya penuh tanya,"apa pak yang mau di list?"tanya Robin balik.

"Kan tadi bapak abis belanja,takut nya ada yang kurang,yang gak ke beli,jadi di cek lagi,di list lagi"jelasnya panjang lebar.

Robin ber'oh kecil,lalu mengangguk,mengerti.Kembali fokus pada hanphonenya.

"Pak!"seru Lia tiba tiba.

"Apa?"sahut sang ayah yang fokus pada jalanan.

Lia berfikir sejenak,"umm,tadi ada kakel nyariin Lia,mamanya Janda muda,Lia pikir dia mau ngajak Lia buat jodohin mamanya sama bapak,"Lia berdecak,"padahal mau minta nomer si Jono"lanjutnya,mendengus.

Semua yang berada di dalam mobil terdiam setelah Lia mengakhiri perkataannya.Semua tampak pada dunianya sendiri.

"Pft,ogeb lu,bukan saudara gue lu,enyah aja lu sana!"Robin menahan tawanya,sekaligus kesal juga terhadap saudara perempuannya ini.

Lia melengoskan matanya,"gak rugi juga lagian!"dengusnya.

"Bapak,kok Aling ogeb banget,bapak kasih Aling makan apa sih pak?"Jono gemas pada saudaranya itu,memang Lia sering kali berperilaku,berfikiran kekanakan.

Ayahnya hanya menggeleng geleng saja,putra putrinya itu memang seringkali membuatnya bungkam.

Mobil berhenti di halaman rumahnya yang luas.Lia dengan gairahnya berlari memasuki rumahnya yang luas membuat yang lainnya geleng geleng kepala.

Jono dan Robin kadang berfikir kalo Lia itu bukan kembarannya.Melainkan adiknya yang umurnya berbeda jauh.Kelakuan dan pemikiran anak itu sering kali membuat Robin dan Jono-

Ah,udahlah,gak bakalan beres kalo ngomongin Lia.

Jono melempar tasnya ke kursi di ruang tv,mendudukan pantatnya di atas kursi empuk itu.menghembuskan nafas berat.

TRIPLEK [Hiatus]Where stories live. Discover now