❥︎𝗧𝗶𝗺

Start from the beginning
                                    

"Khun?"

"Ya, panggil aku Khun. Namamu terlalu panjang, Adrianne. Apa boleh kalau aku singkat saja? Bagaimana dengan Anne? Tidak buruk, bukan?"

Khun mengusul sambil menopang dagu saat berpikir. Mendengar usulan itu, alis Adrianne terangkat karna sedikit kaget. Gadis berambut coklat itu kemudian mengangguk kecil.

"Ya, bagus juga."

______________

"Ujian ketiganya akan dilakukan disini, silahkan tunggu giliran~"

"KYAAA!!!"

Tiba-tiba suara jeritan terdengar jelas dari dalam pintu masuk tes nya, sontak mereka menoleh untuk memastikan. Di ambang ketakutan karena tak memiliki informasi atau pun persiapan, tiba-tiba seseorang datang dari belakang mereka.

"Aku ada informasi nya lho~"

Kaget, Khun pun mengambil pisau dan langsung menodongnya,
"Siapa kau?!" Tanya nya was was.

"Petunjuknya adalah waktu."

"Aku tak butuh petunjukmu!" Desis Khun, Anne lalu melipat tangannya, menghela nafas melihat mereka. 

Sempat terjadi keributan, Khun terlihat terprovokasi oleh perkataan pria itu, namun karena pemberitahuan dari pengurus, Anne yang awalnya tak berniat ikut campur lalu melerai mereka,

"Khun! itu giliran kita, ayo pergi."
Ajak Anne. Khun pun mendecak, dia bangkit lalu menyimpan pisaunya.
Mereka kini berjalan ke dalam ruangan itu.

Melirik sekitar, Anne kini fokus pada seseorang,

"Selamat datang, namaku Hansung Yu." 

"Kau..gadis tadi" Anne bergumam.

"Aku lah yang akan melakukan tes kalian sekarang. Syarat kelulusan di ujian ini adalah dengan membuka pintu yang tepat, kesempatan hanya sekali. Jika kalian menunggu lebih dari sepuluh menit.. ujian akan dipaksa dihentikan."

"Baiklah..Ujiannya dimulai!"

Mendengar peringatan itu, mereka tersentak dengan wajah pucat,
"Tunggu! Beri petunjuk lagi!" Bentak Khun, menuntut satu lagi petunjuk.

Khun menundukkan kepala, otak nya berpikir keras untuk mengejar waktu. Keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Sekeras apa pun Anne dan Baam memanggilnya, Khun sama sekali tak merespon pada mereka.

"KHUN!!!"

"HENTIKANN!!!"

Semua dalam ruangan itu terkejut lalu menoleh ke arah anak berambut biru itu.

"Kenapa Khun? Aku sudah membuka pintunya."

*Prok*Prok*

"Selamat, kalian lulus."

"HAHHH?? BAGAIMANA BISA??"

Khun bertanya dengan nada tinggi karena terlihat terkejut akan hal itu. Walau menuntut penjelasan, Hansung justru hanya bertepuk tangan.

Saatnya istirahat, semua orang yang lulus berkumpul. Anne, Khun dan Baam duduk di atas badan besar Rak yang tergeletak di lantai.

"Aku haus." Celetuk Rak. Membuat Baam dengan inisiatif pergi. 

*Klik**Klik*

"Kenapa tak mau keluar?"

Seseorang tiba-tiba mendekat pada Baam, lalu meletakkan tangan di mesin nya, "Mode uang." Sesaat setelahnya, mesin itu berbunyi, laki-laki itu mengambil minumannya kemudian memberikannya pada Baam. "Nih!" Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalWhere stories live. Discover now