"Oh kau sudah akan pergi? Baguslah jadi tidak ada yang mengganggu kami lagi, akhirnya kau sadar diri juga. Jangan pernah kembali ke rumah ini lagi, selamat tinggal" kata Faye kejam sebelum membanting pintu kasar

Angel menghela nafas berkali-kali, jangan sampai ia menangis hanya karena wanita jahat itu. Ia kecewa ternyata Max tidak ingin menemuinya. Selama dua hari ini memang Angel yang selalu menghindar jika bertemu atau tidak sengaja berpapasan dengan Max. Bukannya membenci Max tapi ia takut jika kakaknya itu akan melontarkan kata-kata yang membuatnya sakit hati lagi.

Angel pun terlonjak kaget saat merasakan tepukan pelan pada bahunya sebelum ia membalikkan tubuhnya dan melihat Emma berdiri menatapnya prihatin.

"Nona Angel tidak apa-apa? Wanita itu benar-benar jahat, apa perlu aku laporkan pada Tuan dan Nyonya?" kata Emna yang dibalas Angel dengan gelengan kepala

"Tidak usah Aunty, biarkan saja. Aku harap kak Max selalu bahagia, tolong jaga keluarga ini ya" ujar Angel berusaha tersenyum walau hatinya pedih

"Pasti nak, kau tenang saja. Belajar yang rajin ya, jika sudah sukses jangan lupakan kami disini. Aunty selalu mendoakan agar kau bahagia dan segera melupakan kakakmu yang bodoh itu" bisik Emma sambil mengerlingkan mata jenaka

Mau tidak mau membuat Angel tertawa karena tingkah konyol kepala pelayan itu. Selain dengan Anastasya, ia memang sangat dekat dengan Emma yang dianggap sebagai ibu keduanya di mansion ini. Mungkin semua orang yang tinggal di mansion ini tahu jika Angel menyukai Max, diam-diam mereka pun mendukung. Mereka merasa Angel dan Max adalah pasangan yang serasi, sama-sama cantik dan tampan.

Mereka menuruni tangga berjalan beriringan hingga netra biru Angel melihat kedua orangtua yang tampak telah menunggunya. Ia pun menghambur ke dalam pelukan hangat sang ibu.

"Mom, Angel pamit ya. Ingat selalu jaga kesehatan Mommy"

Angel melepas pelukannya sebelum tersenyum dan menatap lembut wajah sang ibu yang masih terlihat sangat cantik diusianya yang tidak muda lagi.

"Angel juga baik-baik disana ya sayang. Jaga kesehatan, kau kan ceroboh. Jangan lupa selalu memberi kami kabar, oke?" ucap lembut Anastasya sambil mengecup kedua pipi putrinya

"Daddy, jaga Mommy baik-baik ya. Angel pamit" Kali ini Alaric yang gantian mendapat pelukan dari putri kecilnya

"Pasti sayang, jaga dirimu baik-baik disana ya nak. Kami selalu mendoakan yang terbaik untukmu" sahut Alaric dan mengelus puncak kepala Angel dengan sayang

Angel tersenyum manis sambil menganggukkan kepala dengan semangat, ia tidak boleh terlihat sedih di depan kedua orangtuanya. Setelah memasuki koper dan tasnya ke dalam mobil Briana, Angel menghampiri orangtuanya lagi. Ia memeluk mereka secara bersamaan menyalurkan rasa sayangnya untuk yang terakhir.

"Mom Dad, Angel berterima kasih atas kebaikan dan kasih sayang yang kalian berikan padaku. Sampai kapan pun Angel tidak akan pernah bisa membalasnya. Baiklah Angel pergi dulu ya, sampai jumpa lagi" pamit Angel sebelum melambai kemudian memasuki mobil Briana dan berlalu meninggalkan halaman luas mansion itu

Anastasya dan Alaric balas melambai dan tersenyum kearah sang putri. Mereka pun saling melemparkan tatapan yang sulit diartikan. Sampai mobil yang ditumpangi putrinya tak terlihat lagi barulah mereka beranjak masuk kembali ke dalam rumah.

"Sayang kita akan bertemu Angel lagi kan? Ia akan kembali bersama kita kan?" Anastasya bertanya lirih pada sang suami yang merangkulnya lembut

"Dia pasti kembali sayang, kau harus percaya kekuatan Tuhan. Kita hanya harus berdoa semoga anak-anak kita menemukan kebahagiaan mereka" timpal Alaric bijak menenangkan istrinya

I'm Always Be Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang