05

11 4 0
                                    

alice mengingat kejadian di sekolah, ia merasa ada yang janggal dengan orang yang telah dia temui begitu juga sang kakak yang ia tak mengerti dengan sikapnya. lamunannya membuyar setelah ibunya menepuk pundak alice.

" apa yang sedang kau pikirkan? " tanya ibu alice.

" bukan apa apa, hanya saja ada sesuatu yang membuatku merasa aneh dengan sikap kak alvin "

" aneh bagaimana? "

baru saja alice ingin berbicara alvin datang dan menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa. alice memalingkan wajah,

" mather " panggil alvin berjalan menuju ibunya yang bernama rika.

" bagaimana sekolahmu dan adikmu ? " tanya rika.

" baik. tidak ada yang terjadi kecuali seseorang yang ceroboh telah membuat masalah. " lirihnya sedikit berbisik.

alice segera bangkit menuju kamar. alvin memandang adiknya, tatapannya yang datar dan menakutkan, tidak bisa di artikan oleh adiknya.

. . .

alvin berjalan menuju tempat yang sudah dijanjikannya.

" cepat sekali? tidak biasanya kau datang tepat waktu!? "

" katakan saja apa yang ingin kau usulkan! "

sebal alvin. orang itu memutuskan sesuatu yang yang menarik.

. . .


DRRT!!

hp alice berdering membuat alice sadar dari hayalannya. ia segera meraihnya dan mengangkatnya.


" halo "

" ... "


" what you want to say ? "


telephone alice terputus, ia mengernyit memandang hpnya. tidak lama setelah itu hp miliknya berdering kembali dan ternyata itu sms dari nomor tak dikenal itu. ia membuka sms tersebut, orang itu mengirim foto pria dengan seseorang yang tertutup rapi dengan jubah hitam.

terlihat tidak asing bagi alice, tetapi ia tidak mau asal menuduh. diakhir pesannya tertulis " kau akan tau jati dirinya yang sebenarnya!! ".

. . .

" kau tidak membawa orangkan ? "

alvin berbalik pandangan matanya mengarah ke sisi bangunan yang terlihat mencurigakan, ia mendekat ke sisi bangunan itu untuk memastikan. orang itu menahan menghentikan alvin.

" jangan gegabah. lakukan saja yang kukatakan! "

" aku harus memastikannya "

" alvin!!. masalah itu biar aku yang mengurusnya. kau! lakukan saja tugasmu! " perintah orang itu berlalu menuju tempat yang di curigainya.

. . .

pikiran alice masih terbayang bayang dengan foto yang di berikan orang asing itu. ia tidak konsen berolahraga hingga pak guru menyuruh robert untuk mengantarkannya ke ruang UKS.

di ruang uks.

" berbaringlah! "

perintah robert . alice nurut dan berbaring. ia hendak menutup mata dan membukannya lagi.

" ada apa ? " tanya robert

" bisakah kau pergi ?. aku ingin istirahat "

" tidak. pak guru menyuruhku untuk menunggumu! "

alice menatapnya intens. terlihat mencurigakan....

" tenang . aku tidak akan mengganggumu "

ucapnya tersenyum tipis.

robert beranjak dari duduknya. alice membuka mata, ia melihat robert heran..... apa yang dia lakukan?... mata alice terbelalak setelah robert melihatnya dengan benda yang di pegang. robert mendekat sambil mengayunkan pisau kecil.

" apa yang ingin kau lakukan ? "

robert diam dan semakin dekat lalu ia mengangkat pisau itu dan siap menancapnya ke perut alice.

" JANGAN BUNUH AKU! . TOLONGG.... . TIDAK!!! "

" hei, kau baik baik saja ? " tanya robert membangunkannya. alice membuka mata dan ia merasa lega . fiuh...ternyata hanya mimpi .


CEKLEK!


seseorang membuka pintu ruang uks, membuat robert dan alice berpaling ke arah pintu itu. orang itu masuk dan menuju kotak p3k untuk mengambil obat. lalu pergi tanpa mengucapkan satu katapun dan tidak melihat ke arah mereka berdua.

" siapa dia ?. baru pertama kali aku melihat orang itu "

. . .

" kau baik baik saja ? "

alice melirik ke samping.

" eh?!. hm...aku baik baik saja, hanya sedikit pusing. kakak mengkhawatirkanku ? "

alvin melirik alice, lalu memalingkan pandangannya. ia mendahului alice dan masuk ke kelas.

" ada apa dengan ekspresi itu ? "

alice segera duduk ke bangku, sekali kali melirik alvin.

" hari ini kita kedatangan guru baru "

ucap guru itu menunjuk guru baru yang di sebelahnya.

" perkenalkan nama saya frankenstein " ucap guru itu.

" nama yang bagus " gumam robert

. . .

frankenstein menjelaskan dan memberi soal . ia mengajar bahasa inggris. robert mengangkat tangan ingin bertanya.

" permisi, boleh saya bertanya pada guru ? "

" silahkan, jika pertanyaanmu masuk akal "

" anda berasal dari mana ? "

" ... "



TEEEEEETTT....



" cukup sampai sini , saya permisi "

frankenstein pergi ke kantor guru. robert jalan menghampiri alvin dan mereka pergi ke rooftop.

" jack temani aku ke kantin " ucap alice menarik jack untuk pergi. setelah itu mereka berbincang bincang, hingga tidak mereka sadari seseorang tengah mengikuti dan selalu melihat pergerakan mereka.

" lihat saja nanti, akan kubuat senyum itu menjadi jeritan . tidak kusangka jack tengah membuat perempuan itu masuk ke perangkapku " lirih pria itu tersenyum.

. . .

misterious LifeWhere stories live. Discover now