"Lo kan bawa mobil ra" ucap Revan sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Revin yang malas dengan drama berangkat sekolah ini hanya dapat berdecak, "Semua sama Evin aja ma, ngga masalah" putus Revin yang diangguki oleh Vina.

Amora tersenyum melanjutkan makannya sambil melirik Leta yang hanya berekspresi datar.

Aneh banget tuh cewek batin Leta menatap asal kesegala arah. Amora memang tidak menyukai dirinya.

"Gue bareng lo juga Vin" pinta Revan ikut berdiri menyusul Revin, Leta dan Amora.

°•°•°•°

Leta menghembuskan nafas pelan, menggendong tasnya sambil melihat Revin yang tengah mengambil handphone dinakas kamarnya.

"Vin" panggil Leta yang sontak ditolehi oleh Revin. Revin mengangkat kedua alisnya menggedikkan dagu sebagai isyarat pada Leta.

"Gue nggak ada buku buat hari ini" keluh Leta menatap Revin yang hanya terdiam menatapnya.

"Oh," balas Revin kembali fokus pada handphone yang tengah ia pegang.

Leta berdecak, Revin memang cowok yang tidak peka seharusnya Revin meminjamkan buku atau mengajaknya pulang mengambil buku tapi apa hanya 'Oh' yang ia dapatkan, sungguh kalau boleh Leta ingin menampol Revin tapi takut juga bila ditampol balik.

"Ish! Pinjemin buku kek, apa gitu" kesal Leta bersedekap memajukan bibirnya.

Revin menatap cengo kearah Leta, apa salahnya? Revin mengerjap berusaha memahami keadaan.

"Ambil buku gue Disana" Revin menunjuk meja belajarnya sambil menatap Leta yang nampak mengumam. Tanpa menghiraukan Leta, Revin memasukkan handphone ke saku celananya sambil berjalan keluar kamar.

"Anjir, salah apa gue punya cowok kaya gitu"

°•°•°•°

"Evin, nanti pulang bareng kan?"

"Evin dikelas rara lagi ada murid baru jutek banget"

"Evin menurut Evin, Rara bagus ngga kalo ikut kelas basket"

Leta berdecak, sedari berangkat tadi Amora terus mengoceh bertanya ribuan pertanyaan pada Revin yang sama sekali tak menjawab.

Leta menghembuskan nafas kasar melihat keluar jendela.
"Kenapa? Cemburu lu?" bisik Revan yang duduk disamping Leta. Memang mereka duduk dikursi belakang.

Leta menoleh, menyipitkan mata menjauhkan wajah Revan yang menurutnya terlalu dekat.

"Ngga ya, mana ada" elak Leta ikut berbisik.

Revan terkekeh, bersedekap menatap Leta sambil mengumbar senyumnya
"Gini ya, si Revin dah nganggep Rara kaya adeknya, lo nggak usah khawatir" Revin masih terus berbisik.

"Oh gitu? Gue sih oh aja" balas Leta memalikngkan mukanya.

"Ck! Ini beneran tapi, gue rasa si Rara ada rasa" Revan berbisik lagi membuat Leta menoleh.

Married Dadakan Where stories live. Discover now