Bab 1 - Ingatan Lama

Mulai dari awal
                                    

" Dia butuh tempat tinggal untuk sementara seebelum dia mendapatkan tempat tinggal yang tetap dan aman. Kebetulan dia pindah ke rumah sakit yang ada di Jakarta ini, jadi daripada mommy kesepian disini jadi mommy minta dia untuk tinggal disini" jelas Zoe.

" Wooow , aku setuju. Mommy jadi tidak perlu repot menelfonku sering jika sudah ada temannya" sahut Levi yang terlihat lega. " Aku tidak" jawab Cassian tegas.

Matanya yang tadi melihat piring, kinu beralih menatap Zoe. " Bagaimana ibu bisa biarkan orang lain tinggal disini? Kalau soal tempat tinggal, aku bisa membantu mencarikan tempat yang ia mau dalam waktu sekejab"

Mendengar itu Zoe kembali menatap putranya dengan penuh keyakinan, " Kyra bukan orang lain. Jelas dia dulu tetangga kita. Bahkan mommy sudah Anggap dia sebagai anak perempuan mommy. Apa yang salah?"

Cassian diam tak menjawab. " Ibumu benar Cass, Kyra itu anak yang baik, lagipula apa kau mau terus diganggu ibumu ketika dia kesepian" kini Maxi mencoba meyakinkan putranya.

Zoe tersenyum menang. " Lagi pula, aku pikir dia tidak akan seagresif dulu mengejarmu. Atau mungkin tidak sama sekali. Jadi, jangan terlalu percaya diri nak"

Cassian menghela nafas, tahu ia tak akan menang dalam perdebatan ini, " Baiklah terserah mommy saja"

Melihat putranya pasrah Zoe kembali melanjutkan makannya, ia terus menatap Cassian sambil tersenyum. Senang kini rencananya mulai berjalan mulus.

☆☆☆

" Jadi... dia akan tinggal dirumah bibi besok?" Tanya Gwen terkejut setelah mendengarkan Cassian berbicara.

" Ya begitulah. Kau tahu ibuku seperti apa" ucap Cassian sambil melepaskan dasi dari kemejanya.

" Apa jangan - jangan, bibi berencana untuk menjodohkanmu dengan wanita itu?" Tanya Gwen semanin gusar.

Cassian menatap Gwen dan menghela nafas, " Kau tidak perlu khawatir. Kau tahu aku mencintaimu" ucap Cassian mencoba menenangkan Gwen.

" Ibuku hanya kesepian. Gadis itu juga hanya menetap beberapa waktu"

Gwen terdiam sejenak, " Apa kau akan mengakui tentang hubungan kita pada keluargamu?" Tanya Gwen lagi membuat Cassian berhenti melangkah.

" Gwen kau tahu hubungan kita tidak bisa melangkah lebih dari ini. Apakah seperti ini tidak cukup bagimu?"

Gwen beranjak dari tempat tidur dan memeluk Cassian dari belakang. " Aku tidak ingin kehilanganmu Cass" Cassia menggenggam tangan Gwen dan berbali menatapnya. " Tidak jika kita tetap seperti ini"

Gwen mengangguk dan memeluk Cassian erat, " Aku mencintaimu Cass"

☆☆☆

Di tempat lain, seorang wanita tak henti - hentinya tersenyum menatap dirinya pada kaca. Rasanya tak sabar ia pergi ke Jakarta besok untum bertemu dengan seseorang yang telah lama menetap di hatinya.

" Kau yakin dia masih mengingatmu?" Tanya seorang wanita yang tak lain adalah Eva, teman Akyra.

Akyra hanya tersenyum tipis, benar juga, mungkin Cassian kini sudah lupa padanya, meski ia tak pernah melupakan Cassian.

" Ingat atau tidak aku tidak tahu. Lagi pula aku tidak kesana untuk menemuinya. Kenangan masa kecilku yang ingin aku temui disana" ujar Akyra lagi yang kini berubah nada.

Eva turun dari ranjang milik Akyra dan merangkul sahabatnya yang tengah memegang sebingkai foto perempuan cantik mirip Akyra. " Kau.. pasti juga merindukan kenanganmu"

Akyra mengangguk perlahan.

" Kau pasti akan bahagia saat kau disana" ucap Eva lagi yang dibalas senyuman oleh Akyra.

KyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang