[S2] Ch. 25

494 67 10
                                    

=Hari Pertama Setelah Keberangkatan=

=Archimedes, Lantai 2, Sisi Kolam=

"Nona (y--f/n)!"

"Hah??" (Y/n) yang tadinya tengah mengapung santai di kolam dengan pelampung merahnya dan gelas minuman di tangan kanannya pun menoleh dengan malas keasal suara

Terlihatlah Jovan yang bersusah payah menghampirinya.

"Tck" (Y/n) berdecak pelan. "Ada apa?"

Jovan yang baru sampai disebelah (y/n) pun menghembuskan nafas lega karena kerumunan orang berhasil ia lewati dengan susah payah. Salahkan gen keturunan ras nya yang membuatnya pendek.

"Haaahhh... Hati-hati rambutmu basah, bodoh" ujar Jovan sembari mengangkat rambut------palsu------(h/c) milik (y/n) yang sedikit ujungnya terkena air

"Salah sendiri menyuruhku menyamar segala" jawab (y/n) menepis tangan Jovan yang memegang rambut palsunya itu

"Kenapa tidak kau kuncir rambutmu?" tanya Jovan

(Y/n) meminum minumannya lewat sedotan sebelum menjawab. "Jangan bodoh. Nanti lambang mata tiga sialan di kalungnya kelihatan" jawab (y/n) masa bodo dengab kemungkinan ada yang mendengar

"Oh, aku lupa" Jovan mengambil gelas minuman (y/n) dan meminumnya tanpa lewat sedotan

"Aish. Ambil minumanmu sendiri" gerutu (y/n) sebal tapi ia tidak mencoba mengambil kembali minumannya

"Malas" jawab Jovan santai

"Kau menyebalkan"

"Silahkan berkaca"

"Haish!" (Y/n) menggerang kesal. Ia pun merebut kembali minumannya

Kali ini Jovan hanya diam melihat aksi (y/n). Lalu dengan ragu, ia berujar,

"Apa kau tidak masalah patung itu dihancurkan?"

"....." (Y/n) menurunkan pandangannya menatap gelas minumannya kemudian ia memainkan sedotannya dengan jarinya

"... Tidak apa. Toh, memang seharusnya aku menghancurkan patung itu dari lama" jawab (y/n) seraya mendekatkan sedotan minuman ke mulutnya. "Aku akan berterimakasih pada FUG nantian. Akhirnya FUG melakukan sesuatu yang meringankan tugasku.."

Namun belum sempat bibir ranumnya menyentuh ujung sedotan, maniknya sempat melirik kesisi kolam.

"Haaahhhh..... Tapi jujur ini jadi sangat menyebalkan saat aku hanya bisa melihatnya dari jauh" keluh (y/n) yang lebih mirip bisikan

Jovan yang mendengar itu pun langsung ikutan melihat kearah itu. Dan ternyata anggota tim FUG lah yang ia lihat. Dan Jovan tau jelas kalau hanya ada satu orang yang atasannya perhatikan.

"Kenapa tidak kau hampiri saja?" tanya Jovan

"Tidak. Aku sudah bilang ke Jinsung kalau aku tidak akan ikut campur selama mereka tidak main-main dengan nyawa Bam" kata (y/n)

"Hmm..." Jovan bergumam pelan. "Hey, bolehkah aku bertanya sesuatu yang sudah kuketahui jawabannya?"

"Kalau begitu apa gunanya kau bertanya lagi..?" balas (y/n) menaikkan sebelah alisnya mendengar pertanyaan aneh dari pemandunya itu. "Tapi silahkan saja. Apa yang mau kau tanyakan?"

"Kenapa kau tidak mengambil posisi pemimpin FUG saja?" tanya Jovan. Ia sadar kalau kedua manik emas itu menggelap, tapi Jovan tetap lanjut bicara. "Bukankah posisi itu seharusnya memang kau yang tempati, nona Al--"

The Tower, The Goals ⁽ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ⁾Место, где живут истории. Откройте их для себя