[S2] Ch. 18

745 146 18
                                    

Urek dan Bam saling tatap. Mereka berdua seakan-akan mengabaikan 2 orang lagi rekan satu tim Bam yang sekarang sudah pergi.

"Beberapa saat lagi Zigena akan membalikan tubuhnya" ujar Urek. "Tidak seru kalau hanya bertarung. Bagaimana kalau kita bermain, bocah?"

"?"

"Bunga zigena yang kau cari ada diatas sana. Kita akan jatuh kesana saat zigena membalikkan tubuhnya. Kalau kau berhasil mendapatkan bunga itu sebelum aku menangkapmu, akan kuberikan bunga itu padamu" jelas Urek. "Tapi kalau kau tertangkap, aku akan mengambil nyawamu"

"Mengerti?" tanyanya yang dibalas anggukan kepala Bam

"Baiklah. Kalau begitu akan kita mulai permainannya saat Zigena berbalik"

Keheningan pun menyelimuti mereka. Sebenarnya tidak hening juga. Sedari tadi ada suara-suara aneh yang menemani mereka.

"Bagaimana kita bicara sebentar sambil menunggu bertarung, FUG?" tawar Urek

"Aku tau sedikit tentang kalian. Bukankah tujuan kalian adalah untuk mengambil posisi Zahard?"

"Aku tidak tau apa masalah kalian dengannya, tapi posisinya pasti sangat menggiurkan untuk kalian yang terbiasa hidup di dalam menara. Karena itulah kalian berusaha sangat keras untuk mendapatkan posisi itu"

"Tapi aku tidak tertarik pada itu. Apa enaknya jadi raja menara? Posisi yang membosankan itu adalah milik Zahard. Aku akan--"

"--keluar dari menara!"

"Ada dunia yang sangat luas di luar sana. Ada langit yang tidak berujung, dan jutaan bintang yang menyinari malam. Lebih besar dan bebas jutaan kali"

"Berpikir adanya tempat seperti itu, pasti membuat apa yang kau inginkan sangatlah kecil!"

"......"

"... Aku tidak tau" Bam yang sedari tadi diam mendengarkan akhirnya buka suara

"Aku tidak butuh bintang, mahkota, ataupun langit" ujarnya. "Tapi kalau ada yang mencoba untuk melukai orang yang berharga bagiku, aku akan bertarung"

"Huh-- Kau itu pemberani, bocah" komen Urek. "Yuri pasti akan menyukaimu"

'Bocah itu terasa mirip dengan seseorang...' tambah Urek dalam hati

"Akan kuhitung sampai 10. Saatnya bagimu untuk bersiap-siap" ujar Urek pada Bam

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga..."


"Empat..."



"Lima..."




"Enam..."





"Tujuh..."






"Delapan..."







"Sembilan..."








"Sepuluh-!!"









"Baiklah. Sepertinya kalian semua ada disini. Sekarang jadi terlihat lebih menyenangkan" ujar Urek yang sepertinya menyadari kehadiran rekan-rekan tim Bam yang baru pada berdatangan saat dirinya menghitung

"Baiklah sekarang..-- Kita mulai permainannya, babes!!"

Horyang berusaha untuk menahan serangan Urek tapi sayangnya gagal dan ia malah terserang balik.

Yang lainnya juga berusaha menghentikan Urek tapi tidak ada yang berhasil.

Dan sekarang malah Mazino sedang melesat kearah Bam.

The Tower, The Goals ⁽ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ⁾Where stories live. Discover now