[S2] Ch. 21

612 104 7
                                    

"....." Bam hanya diam sembari menatapi kepergian Horyang. Setelah Horyang benar-benar menghilang dari pandangannya, ia pun berbalik hendak kembali

"Bam?"

"...!" namun ia tersentak saat melihat seseorang berdiri agak jauh didepannya

"... Apa kau mendengar semuanya?" tanya Bam pada orang itu

Orang itu, atau (y/n) menggeleng kemudian melangkah mendekati Bam.

"Aku khawatir padamu karena kau keluar larut malam begini jadi aku menyusulmu..." (Y/n) menjawab tanpa membuat kontak mata dengan Bam

"Maaf, aku tidak mendengarnya" lanjut (y/n). "Jadi, kenapa tuan Horyang pergi?"

"....." Bam tidak menjawab

"Apa mungkin karena dia mau bertemu si 'tangan kanan iblis' itu?" tebak (y/n)

Manik Bam melebar sesaat. "Ya.."

Selanjutnya (Y/n) memperhatikan Bam yang terdiam.

"Bam, kau tidak merencanakan apapun kan?" tanya (y/n)

"....." lagi-lagi Bam tidak menjawab. "... Ayo kembali" dan ia malah mengalihkan topik pembicaraan

"..... Baiklah..."

===⛩===


Slam!

Suara pintu tertutup membuat Goseng menghentikan langkahnya dan menatap Bam dan (y/n) yang baru datang.

"Oh, kalian kembali" sambut Goseng

"Loh? Dimana Horyang? Bukannya kau pergi bersamanya?" tanya Goseng kemudian

"..... Dia bilang... dia akan terlambat" jawab Bam bohong

"Dia? Aneh sekali" Goseng pun kembali melangkahkan kakinya menuju Wangnan dan Akraptor. "Tidak biasanya dia pergi keluar..."

Bam berjalan menuju kamarnya dan memegang pegangan pintu hendak membukanya. Sedangkan (y/n) memilih duduk di depan tv bersama teman se-tim Bam.

"Oh, Viole! Kau kembali! Dimana teddy bear?"

"Aku tidak tau. Dia bilang akan terlambat"

"Haha. Dia pasti senang sekali bertemu teman lamanya. Apa yang harus kupakai untuk besok yah?"

"Siapa yang peduli tentang itu? Kau bukan temannya"

"Teman teddy bear adalah temanku juga. Ya kan?"

"Diamlah. Pergi tidur sana. Besok kita harus bangun pagi"

"Baiklah..."

Syut..!

Manik emas (y/n) menatap kearah pintu kamar Bam yang baru saja tertutup. Ia hanya menatap tanpa ada niatan kesana.

"Bagaimana jika kita semua berpakaian seperti Horyang saat bertemu temannya itu?"

"Ohh..! Ide bagus!"

Bam menatap rekan satu tim nya dan (y/n) yang sedang mengobrol lewat celah pintu yang ia buka sedikit.

"Bagus? Itu terdengar bodoh. Aku tidak mau melakukan itu"

"Bodoh?? Ideku itu yang paling keren! Benar kan, nona (y/n)?"

"Eh? Kurasa itu ide yang bodoh"

"BWAHAHAHAHA!! MAKAN ITU!"

"Aku ingin warna pink"

"Maaf, kita harus memakai warna yang sama!"

"Siapa yang bilang?!"

"Aku pergi cari sesuatu untuk Miseng"

The Tower, The Goals ⁽ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ⁾Where stories live. Discover now