Ch. 03

1.1K 227 8
                                    

(F/n), Lia, dan Arthur kini sedang duduk melingkar.

Dan tepat sekitar 2 meter dibelakang (f/n), itulah tempat Lero Ro dan Bam duduk.

Sudah ada beberapa regular lagi yang berhasil masuk. Tapi masih ada juga yang tidak berhasil.

Contohnya,

"SIALAN!! BAGAIMANA BISA UJIAN TIDAK BERGUNA INI MENGGUGURKAN AKU?!!!" (F/n) segera menoleh dan melihat seorang regular yang sedang berteriak marah

"AKU TIDAK TAU SELUBUNG APA INI SEBENARNYA TAPI AKU SUDAH CUKUP KUAT TANPA KEKUATAN APAPUN!!"

"AKULAH YANG TERKUAT DARI SEMUA REGULAR YANG ADA DISINI!!! KAU MENGGUGURKAN AKU HANYA KARENA UJIAN KONYOL INI?!!"

"SELAIN ITU BOCAH LEMAH ITU LOLOS HANYA KARENA ITU?!! KENAPA AKU HARUS DIGUGURKAN PADAHAL AKU LEBIH KUAT DARINYA??!!"

"Pfftttt---" regular yang sedang marah-marah itu lekas menoleh keasal suara yang menyela amarahnya

"(F-f/n)..!!"

"Pffttt... Bwahahahaha..!!!" sedangkan (f/n), ia mengabaikan tatapan yang dilayangkan rekan setimnya ataupun regular itu

Mendengar tawa (f/n), amarah regular itu kembali membara. "APA?! KENAPA KAU KETAWA, SIALAN??!"

"Pffttt.. Ahahaha maaf maaf" (F/n) mengibaskan salah satu tangannya di depan wajah. Tawanya mereda lalu ia menatap kearah regular tadi

Regular itu langsung merasakan tubuhnya merinding saat bertatapan langsung dengan manik tajam (f/n). Ditambah seringai perempuan itu yang seakan-akan merendahkannya.

"Maaf maaf aku menganggu amarahmu" ujar (f/n) tenang. "Habisnya perkataanmu itu sangat bodoh sampai-sampai pantas untuk ditertawakan"

"A-apa?!!"

"Apanya yang apa?" (F/n) menurunkan dagunya sehingga benar-benar terlihat sedang merendahkan. "Mau protes? Sini dong" ucapnya sarkas

Regular itu menggertakkan gigi-giginya kesal. "APA KAU BIL--"

Puk!

"Biarkan aku yang mengurusi ini, nona (f/n)" (F/n) menoleh saat merasakan pundaknya ditepuk. Dan ia mendapati Lero Ro yang maniknya sudah berkilat marah

(F/n) tidak menjawab apapun. Namun manik emasnya terus menatapi Lero Ro yang berjalan keluar dari selubung.

"A-apa? Apa lagi yang mau kau katakan?" tanya regular tadi

Regular itu terus mengatai Lero Ro.

"Keh--" Lero Ro tersenyum miring. "Seperti yang nona (f/n) katakan tadi, betapa bodohnya dirimu"

"Baiklah. Akan kuajari kau dengan cara keras agar kau bisa menyadari seberapa besar kekuatan yang ada diatas sana" ucap Lero Ro lalu terlihatlah percikan listrik disekitarnya

CRAAASSHHH!!!

"Dan alasan kau tidak bisa naik keatas"

PZZTTT!!!

Lalu listrik dari shinsu Lero Ro mengeliling regular itu.

"AARRGGHHHHH!!!!"

"Kau bisa merasakan sakitnya? Kadar shinsu ini dianggap hal biasa dilantai 30" jelas Lero Ro

"AAARRGGGHHHHHHH!!!!!"

"Kau bukanlah yang terpilih. Kembalilah. Kelantai tempatmu berasal"

(F/n) menatap datar pemandangan itu. Bahkan ketika Lero Ro sudah kembali masuk kedalam selubung ia tetap memasang wajah datar.

Lero Ro berhenti saat berada di samping tempat (f/n) duduk. "Ranker dilarang membunuh regular" Ucap (f/n) berbisik

The Tower, The Goals ⁽ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ⁾Where stories live. Discover now