Boyfriend?

8.5K 912 83
                                    

Lisa dan Jisoo kembali ke ruang rawat, setelah menghabiskan hampir satu jam di taman rumah sakit.

Dengan masih terduduk diatas kursi roda dengan didorong Jisoo, Lisa bergumam menyanyikan lagu Stay milik mereka sendiri.

"Noel talmeun deushan seulpeun mellodi, oh~ Ireohge nal ullineunde eh-"

"Lisa.." Suara Jisoo mengalun halus, menghentikan gumaman Lisa saat Lisa menyanyikan lirik part Jisoo.

"Ya, Eonnie?"

Kursi roda yang ia naiki berhenti, Lisa hendak menoleh dan melihat kearah Jisoo namun Jisoo sudah terlebih dahulu berjalan ke depan Lisa dan berjongkok didepan gadis itu.

"Apa kekasihmu sudah menghubungimu?" Lisa yang sebelumnya menatap Jisoo bingung kini tersenyum tipis dan mengangguk.

"Dia tadi menelfon, tapi hanya sebentar karena katanya dia sedang sibuk." Lisa berbicara sembari memainkan kedua jarinya, Jisoo mengalihkan pendangannya kearah lain sebelum kemudian menatap Lisa kembali dengan senyuman.

"Ah baiklah" Jisoo kembali berdiri dan berjalan kearah belakang Lisa, namun untuk sesaat ia terdiam dan menghela nafas, hal itu sontak menarik perhatian Lisa.

"Ada apa, Eonnie?"

"Tidak, tidak ada apa-apa" Jisoo kembali mendorong kursi roda Lisa hingga mereka sampai diruang rawat VVIP yang ditempati Lisa untuk sementara.

Pintu terbuka, Jisoo dan Lisa memasuki kamar rawatnya. Namun saat diambang pintu, Jisoo menghentikan langkahnya begitu juga dengan Lisa yang terdiam dengan keterkejutannya.

Tak lama, Lisa melebarkan senyum. Didepan sana kekasihnya yang tengah duduk berdua dengan Jennie disofa, menyadari Lisa datang langsung saja berdiri dan menghampiri Lisa.

"Jaehyun!"

Jaehyun yang namanya dipanggil, berlutut didepan Lisa setelah Jisoo membawa kursi roda beserta Lisa ketengah ruangan.

"Terimakasih, Noona." Jaehyun tersenyum manis pada Jisoo, yang hanya dibalas senyuman tipis oleh Jisoo.

"Bagaimana keadaanmu?" Tepat setelah Jisoo pergi dan ikut bergabung bersama Jennie di sofa, Jaehyun menggenggam tangan Lisa.

"Lebih baik dari sebelumnya" Jaehyun hanya mengangguk sembari terus menatap wajah cantik Lisa.

"Sejak kapan kau disini?" Lisa bertanya dengan wajah bingung yang terlihat lucu untuk Jaehyun.

"Mungkin empatpuluh lima menit yang lalu" Lisa menutup mulutnya terkejut, Jaehyun menunggu selama itu diruangan ini tanpa menghampirinya ketaman rumah sakit?

Ada yang aneh disini, tidak mungkin kan Jennie dan Rosé tidak memberi tahu Jaehyun jika Lisa berada ditaman bersama Jisoo? Dan jika memang Jaehyun kesini untuk menemuinya pasti Jaehyun akan menyusulnya.

Ah, mungkin saja Jaehyun kelelahan karena kesibukkannya tadi.

"Selama itu?" Jaehyun mengangguk

"Eum, katamu kau sibuk?" Tangan Lisa terangkat, mengusap lembut rambut Jaehyun. Membuat Jaehyun memejamkan matanya sebentar, menikmati sentuhan lembut tangan Lisa dikepalanya.

Tanpa mereka berdua sadari, bersamaan dengan itu Rosé keluar dari kamar mandi yang ada didalam ruangan, menatap Jaehyun dan Lisa dengan pandangan yang sulit diartikan sebelum kemudian mendekati kantong-kantong berisi buah. Serta Jennie yang berada di atas sofa menatap dengan pandangan yang juga sulit diartikan pada Lisa dan Jaehyun.

Jisoo yang menyadari itu, hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Tadinya aku sibuk, tapi sekarang tidak." Lisa terkekeh kikuk mendengar penuturan jaehyun.

"Eum Jaehyun, bisa bantu aku untuk berbaring ditempat tidur?" Jaehyun mengangguk dan berdiri, menelusupkan tangannya didalam lekukan lutut Lisa, serta tangan satunya yang memeluk lengan Lisa dari samping.

Secara tiba-tiba, Jaehyun menggendong lisa dan meletakkannya diatas tempat tidur rumah sakit. Jennie dan Jisoo yang tengah memakan buah potongan Rosé langsung saja tersedak,begitu pun dengan Rosé yang tanpa sengaja menggores lengannya saat sedang memotong buah.

"Akh!"

Jisoo yang mendekati Rosé dengan masih terbatuk-batuk mengambil lengan Rosé dan memeriksanya. Darahnya keluar cukup banyak.

Jaehyun yang hendak menyelimuti Lisa,menoleh saat mendengar ringisan dan menegang saat melihat jemari Rosé yang sedang dipengang oleh Jisoo berdarah.

"Kau baik-baik saja Rosé?"

Tak ada yang aneh dari kalimat itu, namun Lisa hanya terdiam saat kain yang akan Jaehyun selimuti untuknya dilepaskan begitu saja dan melihat bagaimana Jaehyun berlari kecil menghampiri Rosé dan menggenggam lengan gadis itu.

Jaehyun terlihat khawatir dan itu mempengaruhi hati Lisa. Apa Lisa melewatkan sesuatu selama dua Minggu koma?

----

"Pelakunya sudah dipenjara." Lisa hanya terdiam dengan mulutnya yang bergerak mengunyah makanan. Jika tadi pagi Jennie yang menyuapinya makan, kini gantian Jisoo.

Sebenarnya Lisa ingin makan sendiri, tapi Jisoo tetap memaksa gadis itu hingga akhirnya Lisa pasrah dan menerima suapan dari Jisoo.

Ini sudah malam, sudah berlalu tujuh jam sejak kejadian tadi siang. Rosé kembali ke dorm untuk istirahat dengan paksaan dari Jisoo juga Jennie, sedangkan Jennie sedang ke agensi karena sedang ada urusan.

"Tapi pihak polisi masih belum mengetahui apa motif pelaku melakukan percobaan pembunuhan kepadamu, Lisa."

Lisa sontak menoleh pada Jisoo, dan membuka mulut saat Jisoo menyodorkan sesendok makanan padanya.

"Bukankah itu sudah jelas, Eonnie? Mungkin dia membenciku karena aku bukan berasal dari Korea" Lisa membuka suara sesaat ia menghabiskan makanannya dalam mulut.

"Tapi Lisa, bukankah itu terlalu kejam. Bagaimana bisa dia mencelakai adikku, hanya karena rasa iri," Jisoo kembali menyuapi Lisa.

Lisa tersenyum mendengar penuturan yang dilontarkan oleh Jisoo, senang karena merasa Jisoo sangat menyayanginya.

Namun setelahnya, senyum Lisa hilang digantikan dengan wajah datar yang kentara dengan baik kala Lisa Hanya menatap lurus ke depan.

"Tapi bukankah itu sangat mungkin, Eonnie? Mengingat bagaimana karenaku, Blackpink tidak terlalu terkenal di Korea."

Jisoo menghela nafas untuk yang kesekian kalinya hari ini, ia meletakkan pelan sendok yang hendak ia siapkan pada Lisa kembali piring.

"Tidak, Lisa! Kita tidak terlalu terkenal di Korea, karena jarangnya waktu promosi kita di Korea dan terutama tentang citra agensi kita yang sedikit buruk disini."

Lisa menunduk, "Tapi, Eonnie-"

"Sttt, dengarkan aku oke?" Jisoo meletakkan piring yang ia pegang keatas nakas, kalau berdiri dan menarik Lisa, membawanya kedalam dekapannya hangat Jisoo.

"Sekalipun orang-orang disini tak suka kepadamu, blink diluar Korea yang mencintaimu lebih banyak daripada yang membenci didalam korea. Mengerti?"

Lisa tak menjawab, hanya semakin mengeratkan pelukannya pada Jisoo.

.
To be continued

After an Accident | Jaelis [END]Where stories live. Discover now