L.29

2.7K 430 84
                                    

Mereka hanya tinggal disana untuk semalam saja. Taeyong terus mendiami Dinka, pria itu seperti mogok bicara.

" Yong, Dinka udah masakin ini buat lo." Chacha memberikan kotak makan yang berisi hasil masakan Dinka.

" Bagi aja ke yang lain. Gue udah makan barusan."

" Gue taruh disini." Setelah Chacha memberikan kotak makan ke Taeyong ia menyusul Dinka ke tenda.

" Din, lo sama Taeyong jangan lama-lama marahannya." Bujuk Chacha.

" Cha, gue mau sendiri dulu. Lo gabung aja sama anak-anak di luar."

" Gimana bisa gue biarin sahabat gue sedih sendirian?"

" Please Cha."

" Oke, gue gak maksa. Kalau memang butuh, gue di depan sama anak-anak."

Chacha pun keluar dari tenda.

Taeyong dan yang lain sedang duduk di depan api unggun yang mereka buat untuk menghangatkan diri dari dinginnya malam di luar tenda.

" Yong, samperin Dinka gih. Mau sampe kapan lo diemin dia?" Bujuk Chacha.

" Buat apa? Dinka aja gak bisa percaya sama gue."

" Tapi seengganya lo bisa bikin dia tenang."

Taeyong mengalah dengan egonya, ia menyusul Dinka yang sedari tadi tak mau keluar dari tenda.

" Mau sampe kapan lo nutup mulut lo terus?"

Dinka tak menjawab pertanyaan yang Taeyong tujukan padanya.

" Yong, gue pengen di peluk. Boleh?"

Taeyong tak akan bisa menolak, ia mendekat ke Dinka lalu mendekap Dinka erat.

" Setelah wisuda kita bakal susah ketemu." Ucap Dinka.

" Gue sempetin Din, sesibuk apapun gue. Dinka tetep jadi prioritas gue."

" Makasi udah mau balik lagi sama gue Yong."

" Selama gak sama gue, lo ngapain aja? Kata Chacha lo ngurung diri terus di kamar, dan Dinka yang sekarang lebih banyak diem dari sebelumnya. Apa gue terlalu nyakitin lo Din?"

" Apapun yang berubah dari gue itu gak ada sangkut pautnya sama lo Yong. Mungkin gue gak sengaja ngerubah kebiasaan gue karena sibuk mikirin soal ujian semester."

" Ujian semester udah selesai, lo perlu jalanin semuanya lebih santai lagi kaya Dinka yang dulu."

"Lo lebih suka Dinka yang dulu?"

" Selama itu Dinka, gue akan selalu suka."

" Idiih lama-kelamaan Taeyong gue lebih mirip kak Johnny." Ledek Dinka.

" Keluar yuk, gak enak sama anak-anak yang lain."

" Gue pengen begini terus, gimana dong?"

" Jangan manis gini, nanti gue gak tahan." Taeyong menarik gemas hidung Dinka.

" Sakit Yong."

" Biar mancung. Hahaha."

" Jangan bawa-bawa idung."

Taeyong membantu Dinka bangun, dan mereka keluar dari tenda untuk bergabung dengan yang lain.

" Dinka kalau marah sama kak Taeyong bisa duduk di sebelah kak Johnny sini." Johnny menepuk kursi kosong di sebelahnya.

" Gue belum gila yah kak Johnny."

" Atau mau sama kak Jaehyun?" Celetuk Jaehyun.

" Kak Jaehyun yang kaya gini serem sumpah." Dinka bergedik ngeri.

ENOUGH! X LTY 🍁Where stories live. Discover now