Mereka hanya tinggal disana untuk semalam saja. Taeyong terus mendiami Dinka, pria itu seperti mogok bicara.
" Yong, Dinka udah masakin ini buat lo." Chacha memberikan kotak makan yang berisi hasil masakan Dinka.
" Bagi aja ke yang lain. Gue udah makan barusan."
" Gue taruh disini." Setelah Chacha memberikan kotak makan ke Taeyong ia menyusul Dinka ke tenda.
" Din, lo sama Taeyong jangan lama-lama marahannya." Bujuk Chacha.
" Cha, gue mau sendiri dulu. Lo gabung aja sama anak-anak di luar."
" Gimana bisa gue biarin sahabat gue sedih sendirian?"
" Please Cha."
" Oke, gue gak maksa. Kalau memang butuh, gue di depan sama anak-anak."
Chacha pun keluar dari tenda.
Taeyong dan yang lain sedang duduk di depan api unggun yang mereka buat untuk menghangatkan diri dari dinginnya malam di luar tenda.
" Yong, samperin Dinka gih. Mau sampe kapan lo diemin dia?" Bujuk Chacha.
" Buat apa? Dinka aja gak bisa percaya sama gue."
" Tapi seengganya lo bisa bikin dia tenang."
Taeyong mengalah dengan egonya, ia menyusul Dinka yang sedari tadi tak mau keluar dari tenda.
" Mau sampe kapan lo nutup mulut lo terus?"
Dinka tak menjawab pertanyaan yang Taeyong tujukan padanya.
" Yong, gue pengen di peluk. Boleh?"
Taeyong tak akan bisa menolak, ia mendekat ke Dinka lalu mendekap Dinka erat.
" Setelah wisuda kita bakal susah ketemu." Ucap Dinka.
" Gue sempetin Din, sesibuk apapun gue. Dinka tetep jadi prioritas gue."
" Makasi udah mau balik lagi sama gue Yong."
" Selama gak sama gue, lo ngapain aja? Kata Chacha lo ngurung diri terus di kamar, dan Dinka yang sekarang lebih banyak diem dari sebelumnya. Apa gue terlalu nyakitin lo Din?"
" Apapun yang berubah dari gue itu gak ada sangkut pautnya sama lo Yong. Mungkin gue gak sengaja ngerubah kebiasaan gue karena sibuk mikirin soal ujian semester."
" Ujian semester udah selesai, lo perlu jalanin semuanya lebih santai lagi kaya Dinka yang dulu."
"Lo lebih suka Dinka yang dulu?"
" Selama itu Dinka, gue akan selalu suka."
" Idiih lama-kelamaan Taeyong gue lebih mirip kak Johnny." Ledek Dinka.
" Keluar yuk, gak enak sama anak-anak yang lain."
" Gue pengen begini terus, gimana dong?"
" Jangan manis gini, nanti gue gak tahan." Taeyong menarik gemas hidung Dinka.
" Sakit Yong."
" Biar mancung. Hahaha."
" Jangan bawa-bawa idung."
Taeyong membantu Dinka bangun, dan mereka keluar dari tenda untuk bergabung dengan yang lain.
" Dinka kalau marah sama kak Taeyong bisa duduk di sebelah kak Johnny sini." Johnny menepuk kursi kosong di sebelahnya.
" Gue belum gila yah kak Johnny."
" Atau mau sama kak Jaehyun?" Celetuk Jaehyun.
" Kak Jaehyun yang kaya gini serem sumpah." Dinka bergedik ngeri.
YOU ARE READING
ENOUGH! X LTY 🍁
Fanfiction[ COMPLETED] Orang itu akan di anggap berharga ketika ia sudah pergi meninggalkan kita - Taeyong. Video tersedia di IG 💋 🏅#1 Leetaeyong on 31st august 2020 🚫mengandung banyak perasaan yang sulit di artikan🚫 ‼️baper berkelanjutan tanggung sendiri...