L.22

2.8K 486 89
                                    

" Din, lo gak pulang?"

" Gue masih pengen disini. Lo duluan aja. Kasian kak Yuta kelamaan nunggu di depan."

" Gue suruh Haechan jemput yah?"

" Gak usah Cha. Gue bisa naik ojek."

" Jangan maksain diri. Gue gak mau lo sakit lagi Din."

" Iya Chacha."

" Gue duluan, ada apa-apa telfon. Ups! Gue lupa hape lo rusak. Kapan sih lo benerin tuh hape? Gue sama Haechan jadi susah ngabarin lo!"

" Hidup gue lebih tentram tanpa hape Cha."

" Terserah lo aja. Bye." Chacha merapikan bukunya dan keluar dari perpustakaan.

Hari memang sudah mulai gelap, perpustakaan akan tutup di jam 8 malam, biasanya tutup jam 4 tapi semenjak persiapan ujian semester, jam buka perpustakaan di perpanjang sampai jam 8 malam.

Pukul menunjukkan pukul 19:45 pm. Dinka segera bersiap-siap untuk pulang dengan tumpukan buku yang ia pinjam sebagai bekal belajar di rumah.

Sejak keluar dari perpustakaam seperti ada yang mengikuti Dinka, dengan cekatan ia mempercepat langkah kakinya, tapi suara langkah kaki yang mengikuti semakin mendekat, Dinka harus berlari untuk membuat langkah tersebut semakin jauh.

Brugh!

Dinka terjatuh karena tak bisa menyeimbangkan langkah kaki yang tak beraturan.

" Dinka."

" Jangan deket-deket!"

" Gue cuma mau jagain elo dari laki-laki yang nyoba deketin lo."

" Yang harus gue jauhin itu elo!" Dinka terus menyeret tubuhnya mundur seiring Dareen yang terus maju mendekatinya.

" Kakak gak suka yah kalau Dinka jadi jual-jual mahal begini."

Dinka berhasil bangkit untuk berlari tapi Dareen menangkap rambut panjang Dinka, ia menyeret gadis itu ke salah satu kelas yang sudah kosong.

***

Chacha dan Yuta seperti biasa sedang berkumpul dengan Taeyong, Jaehyun serta Johnny di tempat tongkrongan yang pernah di datangi Dinka saat Taeyong marah padanya.

" Tumben gak nempel sama Yooa?" Celetuk Chacha.

" Yooa lagi di rumah Friska, bentar lagi gue jemput."

" Lo udah sayang sama Yooa?"

" Dia yang bantu gue ngelupain Dinka."

" Emang kalian berdua gak ada harepan lagi?" Tanya Johnny.

" Engga tau."

" Lo kalau marah sama sikap Dinka karena mutusin lo, gak seharusnya lo begini. Lo juga sering bikin Dinka kesel, tapi dia selalu ngasi lo kesempatan. Bukan saatnya lo jual tinggi harga diri lo. Kalau Dinka sama yang lain mampus. Sekarang masih adem ayem karena gak ada yang deketin Dinka, coba kalau ada udah kaya cacing di taruh di aspal panas lo." Jelas Yuta panjang lebar.

" Ngapain bahas Dinka mulu sih? Panas kuping gue."

" Beres gue sama Dinka ujian semester jalan yuk?" Ajak Chacha.

" Mau kemana?"

" Camping atau kemana kek gitu." Usul Chacha.

" Boleh, melepas ketegangan antara Dinka sama Taeyong juga. Hahaha." Sahut Johnny.

" Ajakin tuh si Yooa, biar gak sedih pacarnya malah pergi sama mantan." Timpal Yuta.

" Iyalah pasti gue ngajak Yooa." Jawab Taeyong gesit.

ENOUGH! X LTY 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang