[1] Sebuah Serangan mendadak

432 50 16
                                    

Typo? Tolong ingatkan aku ya!!

Happy Reading guys!!!

[1]. Sebuah Serangan Mendadak

[GIRLFRIEND]

Seoul, Korea Selatan.

Perusahaan Jiang.

Sosok Pria tampan dengan jas yang berwarna biru tua terlihat memasuki sebuah ruangan dengan di ikuti beberapa orang di belakangnya.

Sekretarisnya mempersilahkan pria tersebut untuk duduk, Pria tersebut melihat beberapa orang yang sudah menunggunya.

"Kami datang ke sini dengan tulus dan berharap untuk bekerja sama dengan perusahaan Anda. Untuk peran utamanya pun, kami sudah menghubungi aktris berpengaruh, intetnasional, Nona Roseanne Park." Tutur kata dari salah seorang Pria yang mengutarakan niatnya yang datang ke perusahaan Jiang.

Park Jimin CEO dari perusahaan Jiang, tertegun saat mendengar nama Roseanne Park. Dia kembali teringat ke masalalunya bersama Rose, Rose merupakan cinta pertamanya.

"Dia adalah salah satu aktris yang paling sukses di Korea, dan juga menaklukan penonton Hollywood dan berbagai penonton di belahan dunia..." ucapan pria tersebut terpotong, saat ada suara yang membuat Jimin maupun yang ada di ruangan itu mengalihkan pandanganya.

"Saya tidak setuju!"

Lalu munculah dua orang wanita cantik berbeda generasi ke dalam ruangan rapat tersebut.

Jimin menghembuskan napasnya saat melihat siapa yang telah menganggu rapatnya itu.

"Eomma?"

Semua sontak berdiri untuk menyambut Nyonya Park, Eomma dari CEO Jiang.

Ahra Park, nama Eomma Jimin.

Ahra membuka kacamata hitamnya yang modis itu dengan elegan. Matanya memandang orang yang berada di hadapanya. Lalu tatapanya menatap sang anak dengan tajam.

"Saya tidak setuju,"

"Salam Nyonya Park" sapa mereka dengan serempak.

Ahra hanya menampilkan wajah datarnya tanpa membalas sapaan mereka. Bukanya tak ingin menyapa, namun dia kesal saat ada yang menyebut Roseanne Park di hadapan anaknya.

Setelah selesai rapat, Jimin mengikuti sang Eomma.

"Eomma, kamu lebih suka menyinggung Woozi dari pada memilih Rose?" Ucap Jimin yang berjalan santai di samping Eommanya, yang di ikuti oleh sekretarisnya dan asisten pribadi Ahra.

Ahra terkekeh pelan, "banyak perusahaan di luar negeri yang menatap pasar korea. Tidak masalah bekerja dengan siapa pun dari mereka, kenapa?"

Jimin terdiam, "kau tidak bisa melupakan Rose?" Tebak Ahra dengan tepat sasaran, Jimin menatap Ahra dengan jengkel. "Apakah kau berharap untuk kembali?" Lanjut Ahra.

"Eomma, kau terlalu imajinatif." Singkat Jimin dengan wajah datarnya.

"Baiklah, kalau gitu kamu harus berkencan dengan seseorang. Aku tidak ingin kau terluka lagi,..." ucapan Ahra terpotong saat ada seorang wanita dengan sebuah kostum buah-buahan, terhuyung ke lantai.

Girlfriend | SEULMIN | ( On Going )Where stories live. Discover now