Call

942 67 4
                                    

         Weekend seperti ini sebenarnya aku hanya ingin bermalas-malasan saja diatas kasur, tapi erron bersikeras membangunkanku pagi-pagi sekali untuk menemani dirinya jogging. Jujur aku benci sekali olahraga walaupun aku amnesia tapi aku yakin aku tidak pernah sangar antusias untuk berolahraga.

Saat aku menolak ajakan erron dia memberikan alasan agar aku tidak bosan hanya tidur tiduran di apartemen. Akhirnya aku menyerah untuk berargumen dengannya.

Setelah selesai menggunakan training-ku, segera aku keluar menghampiri erron yang sudah menunggu di bawah.

Hanya jogging sekitar taman tapi rasanya nafasku habis seperti mau pingsan.

"Haus.? Mau ku belikan minum.?" Tawar erron padaku,

"Boleh" aku tidak haus tapi lebih baik jika beristirahat tanpa erron tahu aku sedang lelah.

"Oke tunggu sebentar" 













*

Rasa bosan mengelilingi Dellen yang hanya diperbolehkan duduk di atas ranjangnya.

Ingin sekali dirinya berkeliling, namun dokter tidak memperbolehkan.

Padahal banyak hal yang ingin dellen lihat setelah sekian lamanya.

Mama nya terlalu overprotektif kepadanya, apalagi saat dokter wanita korea itu mengatakan agar lebih hati-hati jika tidak ingin terjadi infeksi pada mata barunya.

Berguling kekanan dan ke kiri menghapus rasa bosan dengan hanya memindahkan posisi rebahan membuat mamanya yang sedari tadi memperhatikan mulai jengah dan beranjak melangkah mendekatinya.

"Ada apa sayang.?" Suara lirih itu penuh perhatian

"Aku ingin keluar dari sini" jawab dellen datar.

"Bersabarlah, mata baru mu harus menyesuaikan keadaan. Jangan sampai matahari yang silau atau debu-debu dijalanan sana membuatnya terinfeksi" ceramah nya panjang lebar.

"Kalau begitu sebaiknya tadi mama tak usah bertanya." Ketus dellen pada nyonya Aprilio.

Nyonya Aprilio hanya menghela napas, memang seperti ini puteranya. Mereka belum sepenuhnya dekat kembali, apalagi seorang dellen tidak suka dilarang-larang.

Akhirnya nyonya Aprilio mendapatkan sebuah ide untuk mengurangi kebosanan anak semata wayangnya.

"Bagaimana kalau kita menelpon guru belajarmu yang ada di Indonesia.?" Usul nyonya Aprilio.

"Erron.?"

"Iya mama ada nomernya" sambil menunjukkan beberapa digit angka bernama Private Teacher dilayar ponselnya.

"Kenapa tidak menelpon fia saja.?" Akhirnya hal sebenarnya yang membuat dellen uring²an sedari tadi tersampaikan.

"Hanya geo yang punya nomornya, mereka kan pulang ke Indonesia sayang" alibi nyonya Aprilio, sebenarnya bisa saja bukan mama nya itu meminta langsung ke geo.?

"Yasudah terserah, telpon saja guru privat ku setidaknya aku tidak hanya berbaring."

"Nah gitu dong" dengan sigap nyonya Aprilio menekan tombol call.

(Setidaknya sama saja aku bisa bertanya bagaimana kabar sofia melalui erron kan.?),-batin dellen.

Duttt..duttt...duttt..


Hallo.?

Hai nak erron ini mamanya dellen.

Oh halo bu, apakabar.?

Baik nak, kamu apa kabar di Indonesia.?

Sangat baik bu, bagaimana kabar operasi dellen disana.? Lancar.?

Kebetulan kamu menanyakannya, langsung tanyakan saja dengan dellen.. temani dellen berbincang ya.

Private Teacher meminta untuk beralih ke panggilan video

Oh hai dellen, apa kau bisa melihatku.?

Untuk pertama kalinya..

Woww.. selamat brother

Terimakasih erron,

Bukankah aku terlihat tampan dellen.?

Tentu lebih tampan aku..

Hahaaa baiklah kau yang lebih tampan

Dellen kapan kau akan pulang.?

Sepertinya tidak lama lagi.

Wahh aku akan menunggumu, cepat pulang jangan mencari kekasih disana. Gadis Indonesia tentu lebih seksi bukan.?

Hahaa iya.. emm ngomong² erron bagaimana..

Oh ya dellen sebentar ya, aku harus memberikan minuman ini dulu ke sofia.

Fia.? (Apa dia sedang bersamamu.? Aku merindukannya,-batin dellen)

Iya kami bersama, dan sekarang aku sedang mengajaknya jogging dia sedang duduk disana menunggu minuman yang ku beli, apa kau mau bicara dengannya.? (Deg.. apa.? Maksutnya bersama.?,-batin dellen)

Mungkin lain kali.

Yasudah aku tutup dulu telponnya ya, aku tunggu kepulanganmu

Hmm..



Prakkkk

Dan kemudian benda pipih itu sudah terlempar dan hancur berceceran seperti apa yang dirasakan hati dellen saat ini.
























Maaf agak pendek, aku baru ngerjain separuh. Tapi liat komentar komentar kalian yang menunggu aku putusin buat up seadanya.. gak papa kan.?

~TBC~
By.Yusyca

Dear DELLEN  (ON GOING)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon