01

3.7K 356 70
                                    

"Akhh! Sial, Sakura cepat keluar dari sana!"

Sakura menoleh cepat ke arah Naruto yang terluka di lengannya. Wanita itu merobek lengan bajunya dan segera berlari ke arah Naruto yang berdarah hebat. Sakura dengan cekatan membalut luka yang menganga di lengan pria pirang itu.

"Tidak usah pedulikan aku, cepat pergi! Mereka akan meledakkan tempat ini!"

Naruto meringis saat Sakura mengikat kuat lengannya.

"Aku akan keluar bersamamu."

Naruto menghela napas, keras kepala seperti biasanya. Masalahnya adalah, jika sampai terjadi sesuatu pada wanita ini, si Sasuke pasti akan memenggal kepalanya. Dia kan tidak tahu Sakura ikut dalam misi ini. Astaga, Naruto akan bunuh diri besok.

"Dibelakangmu!"

Dengan cekatan, Sakura menunduk kemudian kakinya menubruk pria botak di belakangnya.

"Ukh-hh!"

Naruto menahan napas dengan setitik keringat dingin yang mengalir dari dahinya. Manik birunya menatap ngeri sebuah pisau yang menancap tepat di samping kepalanya.

"Wanita sialan! Seharusnya kau menungging di tempat tidur saja!"

Perempatan imaginer muncul di kening Sakura.

"Kau saja yang menungging, bangsat!"

Bugh!

Telapak kaki Sakura yang dibalut sepatu berbahan karet itu mendarat tepat di rahang pria tersebut. Sebuah gigi terlempar, membuat kening Naruto mengernyit jijik.

Tanpa menunggu respon korbannya, dengan gerakan memutar 180°, Sakura menghantam perut buncit pria itu menggunakan kakinya.

"Akh!"

Pria itu tersungkur di lantai sambil terbatuk.

Naruto menatapnya ngeri. Naruto yakin 5 tahun lalu, Sakura adalah wanita naif dan polos. Memang tidak bodoh, maksudnya dia tidak se-badass ini. Kenapa Sakura bisa berubah seperti ini? Apakah dia sejenis power rangers?

"Ayo pergi, Naruto!"

Naruto menggelengkan kepalanya kemudian berusaha menyusul langkah Sakura. Wanita itu berjalan 1 meter di depannya. Sambil memegangi lengannya, Naruto menatap tajam setiap jalan yang mereka lalui. Ada beberapa Bom waktu yang belum di aktifkan. Misi kali ini benar-benar tidak bisa diremehkan.

Tap! Tap! Tap!

Wanita merah muda di depan Naruto memandang awas pada sekelilingnya. Kontur wajahnya mengeras seiring dengan tingkat kewaspadaannya.

Ruangan itu tampak kosong. Terlalu sunyi hingga membuat kesiagaan Sakura dan Naruto meningkat pesat. Sakura menyusuri ruangan sepi itu perlahan. Genggamannya pada senjata api ditangannya mengerat sehingga menimbulkan suara gesekan sarung tangan karet dengan permukaan logam senjata tersebut.

Naruto tidak kalah waspada meskipun wajahnya jauh lebih tenang.

"Sial!"

Sakura meninju dinding di depannya. "Mereka sudah meninggalkan tempat ini!"

Naruto menatap Sakura diam, pria pirang itu menendang bom mainan yang baru ia temukan.

"Sepertinya Sasuke ambil bagian lagi."

Mereka berdua terdiam. Dengan terburu, Sakura memasukkan kembali senjata api di tangannya ke dalam tempat yang dia sediakan di pahanya.

Wanita itu melangkah dengan wajah kesal meninggalkan Naruto di belakang yang memijat pangkal hidungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang